Baam menundukkan kepalanya, menatap pada tangan mereka yang masih terjalin. Dia harusnya memikirkan penjelasan yang harus dia katakan pada Khun sejak lama, bukannya memikirkannya sekarang, ini hanya membuat Khun lebih kecewa karna dia tidak mengatakan lebih banyak.

"Baam"

Panggilan Khun hanya membuatnya merasa bersalah, namun sebagian dari dirinya menolak melepaskan Khun bahkan jika sibiru ingin pergi darinya. Jadi dia hanya mempererat genggamannya dan menolak membuat kontak mata.

Khun di sisi lain benar-benar tidak puas dengan jawaban Baam yang terlalu umum hingga menyisakan banyak lubang, tapi melihat bagaimana Baam terlihat seperti anjing yang baru saja di campakkan tuannya agak...

Hah, aku tidak bisa menolaknya, lebih mustahil lagi untuk bisa mendorong Baam menjauh.

Khun hanya menghela nafas, kemudian membalas genggaman Baam dan memberinya waktu.

"Aku akan menunggumu..." Gumam Khun.

Baam mendongak dan menatap Light Bearer.

"Aku akan menunggu kau siap memberitahuku yang sebenarnya"

Mata Baam segera berbinar dan senyum lega serta bahagia mekar di bibirnya, dia melepaskan tangan Khun hanya untuk melompat dan memeluk sibiru.

"Kamu yang terbaik! Terimakasih Aguero!"

"Agueー"

Baam melepaskan Khun dan mengabaikan bagaimana Light Bearer tersedak dengan panggilan tiba-tiba, tapi Baam terlalu senang hingga dia mengeluarkan poket untuk memanggil rekan tim lamanya.

Khun menyadari hal ini, dia segera menarik poket Baam untuk menghentikannya.

"Tidak, belum, jangan beri tahu mereka untuk saat ini"

"....?"

"Kamu masih bagian FUG saat ini, meski baru saja memberontak, Secara objektif kamu masih bagian dari mereka. Baam, jika kamu menghubungi mereka sekarang, kegaduhan akan terjadi, Endorsi adalah sorotan media saat ini, Reaksi Isu tidak akan membantu, tuan Seppuku terlalu jujur hingga membuat masalah, dan tentu saja bukan Rak, setidaknya belum."

Baam berkedip, kemudian menggangguk mengerti.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Kita akan kembali ke Bunker pribadiku saat pagi, apa teman-temanmu memiliki lisensi naik kelantai dua puluh sembilan?"

Baam mengangguk.

"Bagus, kita berangkat besok pagi"

Mereka berdua keluar dari ruangan dan berjalan keruang TV, semua orang berkumpul di ruang tersebut kecuali Goseng, gadis itu kembali merawat Horyang. Wangnan dan Ehwa berdebat di sudut ruangan sementara Ran, Nobic dan Akraptor hanya menatap TV tanpa minat. Miseng duduk di pangkuan Dan sambil berbagi cemilan. Prince dan Gentyang sedang sibuk di dapur.

Baam hanya mendengus geli melihat pertukaran semua orang, Sweet and Sour cepat berbaur dengan pendatang baru. Meski Ran dan Nobic hampir terlalu dingin untuk dapat di ajak berteman, setidaknya Dan dan Gentyang jauh lebih mudah.

"Viole! Kau sudah kembali?" Miseng menyadari kedatangan Baam memberi semua cemailannya pada Dan, kemudian berjalan menuju mereka.

"Ini sudah larut, kamu harus kembali tidur" tangan Baam mengelus rambut Yeo yang lebih muda, bocah itu menggosok matanya, praktis menempel di pinggangnya Baam. Slayer menuntun Miseng kembali ke kamarnya, membantu bocah itu naik keatas kasur dan menutupinya dengan selimut.

"Terimakasih Viole" Miseng menggumam sebelum menutup matanya dan tidur.

Khun mengamati seluruh kejadian sambil melipat tangan dan bersandar di kusen pintu, senyum kecil muncul di bibirnya, mau tidak mau berpikir bahwa siapapun yang menjadi istri Baam dimasa depan adalah orang yang paling beruntung di menara.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora