• confession •

Mulai dari awal
                                    

"A-ah, iya aku akan makan kok!" Jawab Renjun pada akhirnya dengan nada gugup. Lalu segera mendekatkan tubuhnya pada meja makan tersebut dan mengambil sumpit yang berada pada meja. Kemudian menyuapi daging yang masih panas itu langsung kedalam mulutnya tanpa ditiup terlebih dulu, membuat lidahnya nyaris terbakar akibat kecerobohannya itu.



"Aw, sial. Phwanas sekali!" Desahnya sambil mengipasi mulutnya yang nyaris terbakar itu.


"Makanya fokus saja pada makananmu Ren, jangan fokus pada yang lain." Goda Yangyang, yang disahuti tawaan dari rekan-rekannya yang lain.


Donghyuck ikut terkekeh melihat kecerobohan mantan bawahannya ini. Kemudian mengambil selembar tisu yang ada disana lalu membersihkan sudut bibir Renjun yang belepotan akibat noda saus barbeque.


Rekan kerja Renjun yang lain sudah bersorak heboh melihat adegan tak terduga yang terjadi. Sedangkan Huang Renjun, mendadak sudah membeku seperti patung. Dirinya bahkan sudah berhenti mengunyah, dan mata cantiknya hanya bisa menatap Donghyuck yang terkekeh sangat tampan tepat di depan wajahnya.


Dasar jahat.


Berani-beraninya Donghyuck berlaku seperti ini pada Renjun. Bisa-bisanya ia terkekeh sedangkan Renjun sendiri sedang berjuang mengontrol detak jantungnya agar ia tidak mati ditempat akibat detakan jantung yang terlalu cepat itu.



Akhirnya, dengan gerakan cepat ia mengambil satu botol soju yang ada didepan matanya dan menegaknya hingga habis, tanpa menghiraukan rekan-rekannya yang sudah berteriak heboh akibat aksi nekatnya itu.




Akhirnya, dengan gerakan cepat ia mengambil satu botol soju yang ada didepan matanya dan menegaknya hingga habis, tanpa menghiraukan rekan-rekannya yang sudah berteriak heboh akibat aksi nekatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Hampir semua rekan kantor Renjun itu mabuk, tak terkecuali Renjun.

Renjun yang memang pada dasarnya mempunyai toleransi rendah pada alkohol itu pun sudah meracau dan berprilaku tidak waras sepanjang malam acara perpisahan itu.


Kita lihat saja bagaimana Renjun besok pagi ketika melihat notifikasi grupnya yang dipenuhi dengan video memalukan ala Huang Renjun.


Keadaannya yang telah mabuk berat ini tentu saja tidak memungkinkan untuk membiarkan Renjun pulang seorang diri. Apalagi, bus sudah tidak beroperasi pada jam-jam segini.



Akhirnya, sebagai salah satu yang masih dalam kondisi sadar, Donghyuck berinisiatif untuk mengantar si manis ini pulang ke apartmennya.

Dituntunlah Renjun kedalam mobilnya, dipakaikannya safety belt lalu setelah bunyi 'klik' terdengar, Donghyuck segera beralih pada sisi kemudinya dan menjalankan mesin mobilnya. Membelah jalanan di daerah Apgujeong pada malam hari.


Awalnya hening. Hanya terdengar deru mesin sepanjang perjalanan awal.

Hingga ketika gedung apartemen Renjun mulai terlihat, Renjun sedikit menggeliat, lalu membuka matanya dan mulai meracau kembali.




"Hei, Lee Donghyuck. Kau tahu Na Jaemin?" Ucapnya dengan nada melantur tidak jelas.


Donghyuck hanya menggumam pelan menanggapi, dengan pandangan yang masih memandang lurus ke depan.


"Dia teman lelaki ku."


"Dia meneleponku sepuluh kali dalam sehari!"



Donghyuck melirik sebentar ke arah Renjun, kemudian terkekeh "Sepuluh kali? Wah, luar biasa. Tapi kurasa itu berlebihan." Komentarnya.




Renjun terkikik geli mendengar jawaban dari manajernya itu. Kemudian melirik ke arah Donghyuck sambil menusuk-nusuk pipi kanan Donghyuck dengan jari telunjuknya yang terbenam hoodie warna kuning.


"Ya, Lee Donghyuck~ . Kau cemburu, iya kan?"




Kali ini Donghyuck tertawa lebih kencang, "Apa? Cemburu?"



"Kau! Kau menyukaiku, iya kan?"



"Aku? T–"


"Tapi aku suka padamu."




Kriett ...




Mobil berhenti mendadak. Membuat kepala cantik Renjun sedikit memantul ke depan. Kemudian, diangkatnya kembali kepala cantik itu sambil menyipitkan matanya guna memastikan bahwa gedung yang terlihat didepan matanya ini adalah benar-benar gedung apartemennya.



"Ah, benar! Kita sudah sampai! Ini apartemenku~ Hehehe.."



Renjun pun melepas safety belt yang menghalangi tubuh mungilnya itu. Lantas dirinya sedikit membungkuk sambil mengucapkan terimakasih.


Kemudian, dirinya membuka pintu mobil dan segera keluar dari sana dengan langkah sempoyongan khas orang yang sedang mabuk. Setelah berhasil menutup pintu mobil, Renjun segera berjalan ke trotoar yang berada di sampingnya. Meninggalkan Donghyuck yang masih terdiam memandangi jalanan yang terlihat didepan lapang pandangnya.



Tidak lama, ketika Donghyuck bersiap untuk melajukan mobilnya kembali, Renjun kembali sambil sedikit berlari kecil dan mengetuk kaca mobil milik Donghyuck pada sisi penumpang. Membuat Donghyuck mau tidak mau membuka jendela sisi tersebut.



"Kurasa ini terakhir kalinya kita bertemu. Aku lega sudah mengatakannya padamu walaupun dalam kondisi seperti ini. Tidak perlu kau pikirkan, besok pun mungkin aku akan lupa. Tapi, soal pernyataan cintaku ini, aku serius. Aku memang menyukaimu."


"Kau juga tidak perlu menjawabnya. Aku melakukan ini hanya karena aku ingin. Kalau begitu, sampai jumpa."
Lanjutnya sambil melebarkan senyum, kemudian segera berjalan menjauh dari mobil Donghyuck.




Donghyuck termenung sebentar. Mencerna pernyataan cinta yang dilontarkan oleh mantan bawahannya itu. Selanjutnya, ia membuka safety beltnya dengan kasar kemudian segera keluar dari dalam mobilnya dan berlari keluar mengejar langkah Renjun yang untungnya masih tidak terlalu jauh itu.



Donghyuck segera menarik tangan Renjun, menyebabkan Renjun yang tubuhnya tidak seimbang itu jatuh kedalam pelukan Lee Donghyuck.


Dipeluknya erat mantan bawahannya itu sembari menciumi pucuk kepala Renjun berulang kali dengan penuh kelembutan, sembari menyunggingkan bibirnya dengan sangat lebar kemudian ia berkata "Aku juga menyukaimu."




"Mulai sekarang, jadilah kekasihku."





end .

Hehehe ☺️💕

hyuckren playlist ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang