PERKENALAN

18K 1K 53
                                    

Hari pertamaku memasuki bangku perkuliahan, aku sudah bangun kesiangan, terjebak macet. Lengkap sudah. Aku akan memulai kehidupan sebagai mahasiswa, di salah satu Universitas swasta di jakarta. Universitas ini sangat terkenal, namun letaknya, jangan ditanya bagaimana macetnya. Luar biasa.

Hari ini hari pertama ospek, aku dengan atribut ospek ku, berupa topi dari bola plastik yang di ikat rafia, tas karung, kalung nama dari kardus dengan tulisan super besar, bertuliskan KANAYA ZETIRA MAHARANI, MANAGEMENT. Dengan rambut di kepang dua dengan pita kuning, menandakan pataka fakultas ku.

Lebih mengejutkan lagi, MABA tidak boleh parkir di area kampus, jadilah aku harus parkir di area klinik yang berjarak sekitar 50 meter dari gerbang. Lumayan juga, dengan parkir yang sudah tidak jelas bentukannya, hanya para juru parkir yang bisa membayangkan, bagaimana cara memasukan mobil dan mengeluarkan mobil ini. aku rasa, kalau ada lomba memecahkan rubrick cube, atau game roll the ball yang tersedia di aplikasi playstore itu, mereka akan dengan mudahnya memecahkan.

Aku berlari menuju sebuah gedung olah raga universitas, disana kami akan di kumpulkan.

"masuk langsung cari pita merah, langsung baris paling belakang, lo dah telat banget" sebuah pesan sms dari Anindya sahabat ku satu SMA yang masuk 20 menit yang lalu. 20 minutes late, siap – siap aku kena hukuman dari para senior.

*****

Aku mengendap – endap memasuki gedung olah raga itu, aku mendengar teriakan – teriakan dari pada senior yang menyuruh para MABA segera merapihkan posisi berbaris. Aku bercelingak celinguk, mencari pita merah, lalu aku melihat sahabat ku Anin, yang sudah berbaris kira – kira di urutan 20an. Aku langsung menyelinap baris di bagian terbelakang.

Para senior memutari barisan, sambil bentak – bentak sedikit. Sampai suatu suara yang membentak ku yang sedang menunduk.

"hey.. lo ngapain disini? Dimana barisan lo!" sontak aku mengangkat kepalaku kaget, aku bingung, emang aku salah baris?

"maaf kak... disini barisan saya" aku tergagap takut, senior ini sebenarnya ganteng, tapi galak banget, mukanya serius banget. Dia malah berkacak pinggang, mendengus kasar.

"AHMEDDD... anak lo nyasar ke tempat gue nih" dia meneriakan satu nama, sontak aku pun menoleh ke arah orang yang dia panggil, seorang senior laki – laki dengan brewok tebal, tubuh tinggi, mukanya galak banget.

"sini barisan anak FH lo ngapain disini" aku di bentak lagi oleh senior ku yang bernama Ahmed tadi. Aku langsung bergegas mengikuti bang Ahmed itu, tapi tiba – tiba ada cekalan di tanganku, aku menoleh, dan pria yang tadi menegur ku salah barisan itu memegang papan nama yang ku kalungkan, dan tersenyum sekilas.

"yaudah sana lo" terus dia berbalik arah, kembali memeriksa para MABA FH.

*****

"sorry... gue juga lupa, ingetnya jaman SMA aja Nay... gue lupa kalo sekarang kita beda fakultas, makanya gue bilang aja pita merah" wajah memelas sahabatku yang bernama Anindya itu meminta maaf padaku.

Hari pertama Ospek sudah selesai, sekarang aku dan Anin melangkah gontai menuju parkiran mobil.

Sampai aku mendengar seseorang memanggil namaku, aku menoleh dan melihat sosok pria tadi pagi. Dia berlari mengejarku, jaket almamaternya sudah di copot.

"hey..." dia mengatur nafasnya terlebih dahulu, aku menatap nya heran, emang dia lari sejauh apa?

"maaf ya tadi bentak – bentak.." aku dan Anin jelas bingung dengan dia, kenapa dia minta maaf ke aku?

"maksud kakak, dia kali ya? Kan saya anak FE kak?" aku menunjuk Anin di sebelahku, yang juga bingung dengan kelakukan pria ini.

Dia hanya melirik Anin sekilas, lau menggeleng "bukan, emang aku mau minta maaf nya sama kamu. Bukan sama dia" dia mengulurkan tangannya "maaf ya Kanaya... aku Barra"

Satu Bulan Untuk SelamanyaWhere stories live. Discover now