Mereka baru saja menyelesaikan pekerjaan tepat jam setengah sembilan malam,jaehyun meminta johnny untuk melanjutkan bisnis malam ini besok saja,jujur ia muak dengan wajah-wajah memelas para pengusaha yang berdiskusi dengannya tadi, ini semua akibat Tuan Jung Haa joon, ayahnya yang memberikan jabatan CEO itu.

Kejadian itu sekitar 5 hari yang lalu dimana Jaehyun baru saja menyelesaikan latihan menembak,ia dipanggil oleh Tuan joon melalui ponsel,dengan wajah datar Jaehyun menolak tapi setelah beberapa lama pikirannya berubah,ia memutuskan untuk mengunjungi sang ayah di perusahaan.
-
-
-

jaehyun tengah berusaha mendengarkan sang ayah tentang jabatan CEO yang akan diturunkan padanya,ia sudah berkali kali menolak agar Tuan Joon tidak terus menerus membahas soal ini,tapi tetap saja perkataan orang tua harus lebih didengar,karena itu semua demi kebaikkan kedepannya.

"Jae, kau ini sudah dewasa,sudah waktunya untukmu menggantikan ayah,jangan hanya bermain" ucap Tuan Joon serius pada Jaehyun yang kini duduk dihadapannya,wajah mereka tak berbeda jauh,sulit jika ayah dan anak ini di satukan,keras kepala mereka sama.

"Tidak perlu, lagipun perusahaan ini sudah sukses kan" jawab Jaehyun dengan wajah datar serta melirik ayahnya acuh,keras kepala memang sudah mendarah daging pada diri Jaehyun,Tuan Joon berusaha menangani emosinya agar sang anak bisa faham segala tujuan dan maksud dirinya.

"jaehyun jaga ucapanmu,jika segala yang ayah lakukan ini salah,ayah pasti tidak akan memutuskan hal ini,kau selalu keras kepala,lihat ka-" Jaehyun memotong perkataan sang ayah tanpa rasa takut sedikitpun,

"Orang tua ku juga seperti itu" jawabnya tenang,

"Jadi kau hanya ingin pergi menembak,memanah,dan bermain-main setiap hari" lanjut Tuan Joon marah,ia tak menyukai hal yang membuang buang waktu seperti anaknya itu lakukan.

"Itu lebih baik" dingin Jaehyun yang mulai tak suka dengan ucapan sang ayah,entah mengapa jika ada seseorang yang menganggap menembak itu hal bodoh dan membuang-buang waktu, Jaehyun menjadi muak.

Satu hal lagi,jika Jaehyun benar-benar menolak,Tuan Joon akan menghancurkan tempat latihan menembaknya, orang tua itu tidak pernah main-main dengan apapun yang ia katakan,jika Iya maka Iya, jika Tidak maka Tidak.

jaehyun memang dapat membantah dan keras kepala,tapi bukti nyata memang sudah ada didepan mata,Jaehyun pernah menantang ayahnya ketika ia berumur 18 tahun,dan saat itu juga mobil yang Jaehyun kendarai setiap ingin pergi kemanapun itu dihancurkan dengan mobil penghancur oleh sang ayah,Jaehyun terkejut tak percaya,ia tak sedih,tetapi terdiam serta bertanya-tanya.

Sebenarnya banyak alasan yang menyebabkan Jaehyun tidak ingin menjadi CEO ataupun pebisnis yang di geluti oleh sang ayah,tapi ia tak bisa memberitahukannya sekarang karena itu mungkin dapat merusak nama baik ayahnya?,Jaehyun mengerti segala hal,ia tak bodoh hanya saja pura-pura tak perduli.
-
-
-


Johnny ikut berdiri dengan jarak disamping sahabat sekaligus bosnya itu,mereka kini tengah berada di balkon apartemen,semilir angin ikut menemani keduanya yang sama-sama diam tanpa kata,Johnny tidak ingin bertanya banyak kenapa Jaehyun seperti orang yang habis menunggak sebotol penuh alkohol,Jaehyun memang perlu mendinginkan pikiran dulu sebelum benar-benar membuka suara,jika tidak kata aneh akan keluar begitu saja.

"Apa yang perlu aku lakukan?" ucap Johnny membuka percakapan yang entah dijawab atau tidak,Jaehyun masih dengan tangan yang memijit pelan pelipisnya berusaha menjawab pertanyaan johnny.

"Aku ingin berhenti" Jaehyun melirik sekilas,yang dibalas ekspresi kaget Johnny.

"Jika itu pilihanmu maka aku juga akan berhenti" ucap Johnny yang berhasil membuat Jaehyun bungkam sesaat,ia tak bermaksud membuat semuanya berhenti yang Harusnya berhenti hanya dia bukan Johnny ataupun yang lainnya.

"Jangan bodoh" Jaehyun kembali membuka suara,

"Hahaha" entah apa yang lucu johnny merasakan kegelian pada dirinya,untuk saat ini ia beruntung bisa melihat seorang CEO Jung Jaehyun terlihat ling lung seperti orang yang memang tak punya arah.

"Tidak ada yang lucu" Jaehyun hanya menatap kearah depan sambil meneguk segelas bir kaleng ditangannya.

"Kau yang lucu Jae,orang seperti mu mau menyerah? Kau sedang bercanda ya hahaha,Jaehyun Jaehyun" johnny sempat menghentikan ucapannya setelah itu ia kembali membuka suara,

"Kau tau Jae,aneh jika orang seperti mu ingin menyerah begitu cepat,yang ku tau,kau itu bisa Menolak tapi tidak dengan Menyerah,dan anehnya lagi aku lebih tau tentang dirimu dari pada kau sendiri" Jaehyun mengalihkan pandangan kearah Johnny sembari menangkap arti dari kalimat yang ia lontarkan.

"Aku sendiri juga tidak tau entah apa yang membuatku ingin menyerah saat ini,-

John ingatkan aku untuk terus maju jika aku ingin berhenti" Jaehyun kembali menunggak kaleng bir,tak lupa angin malam juga ikut mengibaskan halus rambut hitam Jaehyun,seolah olah memberikan tanda bahwa 'angin pun ingin menyemangati mu'.
-

-

-

-

-

-

-

Bersambung...

Perkenalkan CEO tampan nan rupawan Jung Jaehyun,jika kalian berminat silahkan hubungi Lee Taeyong dulu haha:D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalkan CEO tampan nan rupawan Jung Jaehyun,jika kalian berminat silahkan hubungi Lee Taeyong dulu haha:D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ESCAPE {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang