2

702 122 18
                                    

"Kehidupan seperti buku. Ada beberapa bagian yang sedih, bahagia ataupun menarik di setiap halamannya jika kau terpusat pada satu bagian saja kau tidak akan pernah tau halaman selanjutnya"

~°~

Sehun tiada hentinya menatap wanita disampinya dengan senyuman tipisnya ia berdoa dalam hatinya ia bisa selamat setelah ini. Sehun tau kesalahannya ia jarang menghubungi krystal awalnya dan berhenti menghubunginya setelah itu

"Baiklah ini mungkin terdengar alasan untukmu tapi ponselku baru saj--"

"Kalau begitu hentikan" saut cepat krystal menatap dingin lelaki disampingnya "aku tidak mau mendengarnya" tambah krystal. Sehun mengangguk-anggukan keplanya ringan mengerti lebih baik tidak usah membahasnya jika krystal sudah menjawab seperti itu

"Sudah berapa hari kau disini? Aku senang kau kembali" senyum bermain dengan ujung rambut krystal

Krystal tersenyum tipis dan menenggak minuman kaleng yang baru sehun belikan untuknya "aku harus menghentikan pendidikanku di london dan terpaksa melanjutkannya disini" Sarkas krystal

Sehun tertawa lepas setelahnya "memang itu yang aku mau dari dulu, aku lelah hanya menatapmu lewat layar setiap harinya dan perbedaan waktu london dengan seoul ahh benar-benar tidak cocok denganku"

Krystal menolehkan pandangannya menatap sehun "aku menyesalinya karena keputusanku terlalu gegabah, tapi ini mungkin sudah waktuku menghentikanmu untuk bermain lagi.." gumam krystal menaruh minuman kalengnya dan beranjak pergi

Sehun tersenyum tipis setelah mendengar penuturan krystal "aku tidak bisa menjadi milik siapapun krystal.. aku membiarkanmu selama ini karena aku mengerti dirimu disaat yang lain tidak mengerti apa yang kau coba sampaikan pada mereka, jadi hentikan saja heum? Apa kau tidak lelah" ucap sehun lembut tersenyum membuat krystal terdiam cukup lama

Memang benar sehun membiarkannya melakukan apapun bertingkah seolah sehun hanya miliknya dan menyingkirkan wanita yang mencoba mendekati sehun dan sehun tidak mempermasalahkan itu bahkan dia masih bersikap seperti biasanya. Tanpa disadari krystal sudah memonopoli kehidupan sehun serta orang yang berada di sekitar lelaki itu. ia membiarkan krystal melakukannya namun satu hal yang tidak pernah krystal dapatkan adalah sebuah pengakuan atau oh sehun sendiri yang tidak bisa dimiliki sampai saat ini

Krystal mengeratkan kepalan tangannya dan menghelakan nafasnya ia tidak mau tersulut emosi lalu ia lepaskan kepalan tangannya dan menoleh dengan raut wajah yang sama sangat dingin seolah perkataan sehun tidak memberi dampak yang besar padanya, sehun memberinya peringatan untuk berhenti mengejarnya. Apa krystal bisa saja menuruti kemauan lelaki itu? Tentu tidak

"Kau takut?" setelah itu krystal menarikan senyuman tipisnya. Sehun terdiam, benar apa dirinya takut? Alasan dirinya membiarkan krystal menyampaikan rasa suka padanya dan bahkan sifat buruk gadis itu yang tidak membiarkan siapapun mendekati sehun adalah karena dirinya tidak mempermasalahkan kehadiran krystal

Dia terlalu meremehkan krystal dan berharab gadis itu akan menyerah padanya, mencari seseorang yang lebih pantas untuk dirinya tapi sepertinya ia tidak bisa menganggapnya begitu lagi, saat krystal menatapnya dan bertekad untuk membuatnya berhenti bermain lagi

Krystal dan sehun sangatlah berbeda seperti hitam dan putih dengan pemikiran maupun karakter mereka masing-masing, mereka berdua seolah membiarkan perbedaan itu mengalir dengan sendirinya

Im Your Psycho Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt