Mimpi

561 71 2
                                    

Dari arah belakang dayu merasa seperti ada seseorang yang memeluk dan menenangkannya.
Lalu terdengar suara pria yang sangat lembut di telinganya.

"Tidak apa-apa wanita itu sudah aku usir.sekarang kau tidak perlu takut nona manis."

================================

Malamnya setelah kejadian di rumah sakit. Tubuh dayu tiba-tiba saja terrserang demam tinggi. Dayu pun mulai batuk-batuk, tubuhnya mendadak menjadi lemah.

Kemudian mendadak pandangannya menjadi berkurang-kunang dan semua pun menjadi gelap. Dayu pun tergolek lemah berada di bawah lantai yang dingin.

 Dayu pun tergolek lemah berada di bawah lantai yang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini ilustrasinya ya😃😃😃

Tiba-tiba saja saat dayu tidak sadarkan diri. Muncul Henry hantu pria belanda itu yang mengangkat tubuh dayu dan membawanya ke dalam kamar. Dayu pun hanya bergumam tidak jelas dan bergerak-gerak dengan gelisah.

Malam itu suhu tubuh dayu sangat tinggi. Tubuhnya mengeluarkan keringat yang begitu banyak. Yang dapat Henry lakukan saat itu hanya mengompres dan memberikannya obat penurun panas.

Di alam mimpi dayu pun membuka matanya.

"hmm,dimana aku?"

"Ini dimana. Halooo apa ada orang?"di sekelilingnya benar-benar sangat gelap bagaikan ditelan kegelapan.

"Ba..ba..bagaimana ini."

"Aku takut."

"Disini terlalu sepi dan gelap."

"Hik..hik..hik..aku takut."menangis sesegukan.

Namun tiba-tiba terdengar suara yang sangat asing baginya.

"Nduk,onok opo koe nangis to?"
(Nduk,ada apa kamu menangis). Tanya seorang kakek-kakek.

"Ini dimana mbah? Kenapa sepi sekali."

" Nduk ini didalam mimpi. Kamu ndak sadarkan diri gara-gara demammu tinggi.

"Lho, kok saya bisa sakit to mbah. Tadi saat pulang dari rumah sakit saya ndak pa pa."

"Ya wajar saja kamu sakit. Kamu pas pulang ketemu sama penampakan toh."tanya mbah itu.

"Kayaknya sih mbah. Tapi masa iya orang yang badannya dibalut perban itu penampakan. padahal dayu lihat kakinya napak ditanah lho."

"Nduk, ndak semua makhluk halus itu bisa dilihat kakinya napak tanah atau tidak. Jika kamu sudah bisa lihat yang seperti itu berarti mata batin kamu sudah terbuka. Kamunya saja yang ndak peka."

"Hah, kok bisa gimana caranya mata batin saya kebuka?"

"Kamu ndak inget kedua mata kamu pernah terluka. Karena hal itu lah mata batin kamu terbuka."

"Oh, terus mbah ini siapa ya?"

"Saya ini mbah buyut kamu nduk. Sebenarnya keluarga kita ini memiliki kemampuan melihat hal tak kasat mata. Tapi lambat laun sebagian dari keluarga kita memutuskan menutup mata batinnya."

"Oh begitu ya. Dayu baru tau mbah."

"Nduk kamu benar-benar beruntung bertemu hantu pria belanda itu."

"Siapa mbah? Maksudnya opo toh."

"Rumah tua yang kamu tempati ini nduk. Sepertinya hantu pria belanda itu sangat tertarik denganmu nduk."

"Ihh serem mbah kalo gitu. Apalagi ada hantu yang tertarik sama dayu."sambil membayangkan hantu dengan wujud yang menyeramkan.

"Tapi kamu harus berterima kasih padanya nduk. Karena berkat dirinya kamu tidak jadi diikuti arwah penasaran itu." peringat mbah buyut.

"Iya mbah. Dayu juga sangat berterima kasih sekali. Karena saat itu dayu sudah ketakutan setengah mati. Tapi tau-tau saja ada suara yang menenangkan."

Lalu mbah buyut pun tersenyum sambil tangannya menunjukkan ke arah cahaya.

"Nduk setelah ini berjalanlah lurus menuju cahaya itu. Dan berterima kasihlah pada hantu pria belanda yang melindungi mu waktu itu."

"Baik mbah."

Dayu pun mulai berlari lurus menuju arah cahaya yang telah ditunjukkan mbah buyut.

"Eng..enggh..dayu pun akhirnya tersadar dari demam tingginya. Waktu itu jam telah menunjukkan pukul 00.00 malam.

Dayu mulai mengerjabkan matanya menyesuaikan pandangan. Ia mulai melihat sekeliling ternyata sekarang ia berada didalam kamarnya. Dengan ditutupi selimut hangat, diatas meja ada baskom berisi air dingin seperti baru dipakai, lalu ada obat penurun panas.

Dayu pun merasa heran dan takjub. Dengan hantu pria belanda itu.

Dayu pun mulai berbicara pada seseorang yang tak terlihat yang berada di ruangan itu.

"Ehm..ehmm..terima kasih ya telah menolongku saat dirumah sakit. Dan terima kasih juga telah merawatku saat sakit."ucap dayu sedikit lemah sambil memegang foto lama pria belanda yang berada dibawah bantalnya.

Kemudian terdengar suara yang tak disangka-sangka.

"Tidak masalah nona manis."

Rumah BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang