˚➶ 。˚first impression

Start bij het begin
                                        

“um baiklah, jadi..apa yang harus aku lakukan sekarang?”

“makanlah, aku yakin kau pasti lapar.”

tebakan chris memang benar, ini sudah siang dan sedari tadi sengmin belum memasukkan makanan ke dalam perutnya karna terburu untuk datang kesini setelah kelas berakhir.

melirik potongan lemon cake yang terlihat lezat diatas piring, perutnya seketika kembali bergemuruh.

“seungmin.”

mendengar nada suara chris yang sarat akan perintah, seungmin meraih sendoknya dan mulai memotong cake tersebut menjadi bagian kecil sebelum menyuapkan ke dalam mulutnya.

wah, lemon cake ini begitu luar biasa, batin seungmin. lalu tanpa sadar makan dengan lahap hingga mengundang kekehan pada lelaki yang lebih tua.

“makanlah dengan perlahan.” chris mengulurkan tangan, mengusap sudut bibir seungmin yang terkena sisa krim. mengabaikan si lelaki manis yang mematung karna perlakuannya yang tiba-tiba.

“kau sangat lucu. habiskan makanmu dan ikutlah bersamaku.”

“kurasa bocah kim itu benar-benar menarik perhatian bos mu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

“kurasa bocah kim itu benar-benar menarik perhatian bos mu.”

mendengar perkataan kekasihnya, yonghee membawa arah pandangnya ke meja tempat dimana sang atasan dan bocah kim berada.

“dia bahkan langsung kesini setelah keluar dari bandara.”

“hanya untuk menemui bocah itu?”

yonghee mengangguk, membawa kembali pandangan kedepan memperhatikan kekasihnya yang tengah memoles beberapa piring bersih.

omong-omong, café ini adalah milik byounggon.

yonghee dan chris sering mampir, bahkan beberapa kali melakukan pertemuan dengan client di tempat ini.

“darimana kau menemukan bocah itu?”

“namanya kim seungmin dan berhenti memanggilnya bocah karna umurnya hanya tiga tahun lebih muda dariku.”

byounggon tertawa kecil, “ya baiklah. jadi dimana kau menemukannya?”

“dari jeonghan.”

pekerjaan lelaki dengan apron hitam itu terhenti sejenak. “orang itu?”

“saat jeonghan menawarkan seungmin, chris tidak menolak bahkan langsung memintaku untuk mengatur pertemuan. ini cukup aneh karna chris bukan tipe laki-laki yang sembarangan dalam permasalahan ini. dia terlalu pemilih, dan aku curiga ada sesuatu yang sedang dilakukannya tanpa aku ketahui.”

“jangan mencurigai atasanmu sendiri.”

“aku tidak curiga, hanya saja rasanya ada yang sedang disembunyikannya dariku.”

yonghee kembali menatap dua sejoli itu. kali ini dahinya berkerut melihat perlakuan sang atasan pada bocah kim. hei..hei apa-apaan itu? sejak kapan chris mau melakukan hal-hal seperti membersihkan bibir seseorang seperti itu?

“benar-benar mencurigakan.”

seungmin duduk di kursinya dengan tidak nyaman, menarik perhatian si pirang yang ada disebelahnya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

seungmin duduk di kursinya dengan tidak nyaman, menarik perhatian si pirang yang ada disebelahnya.

“ada apa?”

menoleh, seungmin menggeleng dan memilih membawa tatapannya keluar jendela. memperhatikan jalanan diluaran sana. saat ini, dia dan chris sedang berkendara untuk pulang. seungmin tidak bisa menyebutnya pulang karna pada nyatanya, chris membawanya ketempat dimana lelaki itu tinggal.

apakah pada akhirnya seungmin akan menyerahkan tubuhnya hari ini juga?

helaan nafas berat dan chris benar-benar menaruh atensi pada si mungil disebelahnya.

“apa yang kau pikirkan seungmin?”

gelengan kecil dan chris terlihat tidak puas atas jawaban seungmin. “kau keberatan karna aku membawamu ke tempat tinggalku?”

“bukan begitu.” seungmin mengulum bibir bawahnya. “maafkan aku.”  

chris tidak menjawab, sampai akhirnya mobil tiba disebuah gedung apartement elite.

“kau tinggal disini?”

“ya, jaraknya cukup dekat dengan kantor.”

seungmin hanya membulatkan bibir, menurut saat chris menggandeng lengannya dari basement menuju ke arah lift menuju ke lantai sepuluh.

tling!

pintu lift terbuka, chris masih dengan menggandeng tangan seungmin mendekati salah satu pintu, membuka kunci dengan cardlock dan membawa si manis itu masuk.

jantung seungmin berdetak cepat bersamaan dengan tubuhnya yang bergetar kecil. dia sudah ada di rumah lelaki itu, bukankah sudah seharusnya dia akan di cicipi sebentar lagi?

“aku tidak akan melakukannya saat ini.” ujar chris seolah mengetahui keresahan yang tengah dialami seungmin. “aku cukup lelah setelah perjalanan di luar kota, jadi untuk saat ini tolong temani aku istirahat.”

𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐤𝐲Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu