˚➶ 。˚first impression

2.6K 434 16
                                        

seungmin turun dari taxi yang ditumpanginya sedikit terburu, berlari kecil menuju kearah café di seberang jalan. si manis itu merapikan sejenak penampilannya sebelum mendorong pintu kaca tersebut.

tring!

lonceng kecil diatas pintu berbunyi sesaat seungmin melangkah masuk, menatap ke setiap penjuru tempat untuk mencari sosok chris yang berpakaian formal dengan rambut pirang— oh itu dia. satu-satunya lelaki dengan setelan jas serta rambut pirang itu ada disana, duduk didekat dinding kaca dengan posisi membelakanginya.

dengan jantung berdegup kencang serta kaki yang sedikit gemetar, seungmin membawa langkahnya untuk mendekat.

“um, h–halo chris?”

detik berikutnya si pirang menoleh, membuat kaki seungmin yang awalnya sudah gemetar kini tidak bertenaga layaknya sebuah jeli.

“hai sugar..” lelaki itu tersenyum tipis, berdiri hanya untuk menarik kursi agar seungmin duduki. “kau benar-benar datang setelah kelasmu selesai?”

seungmin mengangguk kaku, mendaratkan bokongnya pada kursi dan duduk berhadapan dengan si pirang.

“ingin pesan sesuatu? apa kau lapar?”

bibir seungmin bergetar kecil, susah payah mengeluarkan suaranya untuk menjawab. sayang sekali itu berakhir menjadi cicitan kecil. “iced a–americano saja.”

chris tersenyum tipis melihat bagaimana lelaki didepannya yang terlihat gugup dan gemetaran.

memanggil pelayan untuk memesan iced americano dan tambahan lemon cake tanpa seungmin minta, lelaki dewasa itu kembali fokus pada makhluk mungil yang setia menunduk didepannya.

“aku disini tidak untuk melihatmu menyembunyikan wajah seungmin.”

“maaf.”

menarik nafas, seungmin dengan perlahan mendongak dan membalas tatapan manik sekelam malam itu. perasaan gugup kembali hadir begitu lelaki pemilik wajah rupawan itu balas menatapnya, berakhir menjadi kekehan yang membuat seungmin mengerutkan dahi.

“apa wajahku terlalu tampan sampai kau harus gemetaran seperti itu?”

terlalu percaya diri memang, tapi itulah kebenarannya.

christoper bang terlampau menawan, lelaki itu terlihat maskulin dengan tubuh gagah serta rahang tegas yang mampu membuat setiap insan terpesona pada pandangan pertama.

“kau terlihat sangat manis saat mengirim fotomu padaku, tapi tak kusangka kau berkali lipat lebih manis jika dilihat secara langsung.”

seungmin dapat merasakan pipinya yang memanas akibat pujian barusan.

“kenapa kau mengajak bertemu di sini?” tanya seungmin mencoba mengalihkan pembicaraan.

“hm? jadi kita harus bertemu dimana menurutmu?”

“di hotel— maksudku..kita bertemu karna kau membutuhkan jasaku dan aku membutuhkan uangmu.”

chris tersenyum tipis, meraih cangkir miliknya dan menyesap cairan pahit disana. “kau terlihat terburu sekali, apa kau tidak sabar ingin tidur denganku?”

“bukan begitu.” sergah seungmin cepat, kemudian menunduk karna merasa terlalu menggebu-gebu. “aku hanya ingin melakukan pekerjaanku dengan baik.”

“kau sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik. saat aku memintamu datang kesini, kau langsung datang. jangan terlalu terburu, kita masih punya banyak waktu untuk bersenang-senang di salah satu suite roomku.”

chris meletakkan cangkirnya bersamaan dengan pelayan yang membawakan pesanan milik seungmin.

“aku juga baru datang dari luar kota, perjalanan kali ini cukup melelahkan.”

𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐤𝐲Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt