Kau Siapa?

50 3 6
                                    

“Hah! Udah siang?” dengan terkejutnya, akupun terbangun dari tidurku. Menyebalkan memang. Baru saja ingin menanyakan namanya, aku malah terbangun. Dan sialnya aku harus segera bergegas karena bangun kesiangan.

“Iya udah siang, udah hampir telat kita. Cepetan siap-siap! Jangan lupa payungnya juga!” Dengan tanpa membersihkan diri, akupun langsung bergegas lari mengejar temanku.

“Ayo cepet lari! Keburu ketinggalan barisan ini!”

“Iya iya” jawabku sembari menghela nafas karena kelelahan.

“Akhirnya sampai juga” gumamku dengan lega karena tak sampai tertinggal barisan.

Gemuruh sorak-sorak di sepanjang jalan, saling bersahutan membanggakan fakultas masing-masing. Alih-alih ikut bersorak, aku malah diam membisu mengatur nafas. Tak sampai di situ saja, sesampainya di lapangan upacara, gema sorak-sorak masih saja terdengar. Sampai pada akhirnya semua terdiam ketika upacara dimulai.

“Dengan ini, kalian semua secara resmi telah diterima di Kampus ini sebagai Mahasiswa Baru" Sorak-sorak bergemuruh lagi, semuanya terlihat bahagia karena telah menjadi Mahasiswa.

Namun sorak-sorak itu tak bertahan lama. Fakultasku mulai bikin onar, dengan menyuruh seluruh MABA yang membawa payung untuk segera membukanya. “Yang bawa payung, dibuka yaa..!”

“Bentar, kek ada yang aneh. Tapi apa ya?” gumamku tak memperdulikan perintah para kating.

“Permisi, payungnya dipake ngga? Kalo ngga dipake, boleh ku pinjem?" terdengar gadis bersuara lembut dibelakangku, meminta untuk dipinjamkan sebuah payung. Aneh, seakang mimpi yang kualami benar-benar terjadi.

Untuk membuktikan bahwa ia adalah gadis yang sama dengan sosok yang kutemui dalam mimpi, akupun memberanikan diri menoleh kebelakang.

“Iya, in...”

“DUAR!!!” tiba-tiba terdengar suara ledakan.

"BANG! BANG! BANG!" terdengar juga suara tembakan. Berhamburan. Semua orang panik. Berhamburan.

Dengan sigap aku mencoba melindungi gadis yang ada di depan mataku. Ku peluk dengan erat. Jangan sampai gadis yang ada dimimpiku menghilang.

"Kau aman, kau aman bersamaku!"

...

...

“Maaf, payungnya boleh dipinjem?”

Seketika aku tersadar “oh iya, ini payungnya. Maaf tadi melamun”

Tanpa sadar aku baru saja melamun, jantungku seakan meledak saat melihat kecantikannya. Ternyata mimpiku benar-benar nyata terjadi. Aku tak mampu berkata-kata lagi. Diriku seakan terhipnotis akan ke anggunannya. Persis. Persis sekali dengan apa yang ada dimimpiku.

Aku masih tak percaya, aku terus saja memikirkan kenapa bisa mimpi yang ku alami benar-benar terjadi. Sampai akhirnya aku tak menyadari, upacara telah selesai. Dan semua barisan membubarkan diri.

“Ini payungnya, Makasih ya” dia mengembalikan payungku sembari pergi mengikuti barisan yang telah bubar.

Dengan gugup aku bertanya“Eh nama... mu?” belum juga sempat terjawab, sosoknya telah hilang, tak tampak, berada di tengah banyaknya mahasiswa.

"Hmmm... Kau siapa? Gadis payung"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

傘の女Where stories live. Discover now