Pohon Sakura

4 2 0
                                    

"Hime-sama..saat itu dia ~mengingat saat dia di atas pohon~- yosh..yosh kucing kecil kini kau sudah aman *menoleh* hime-sama...dia menangis-ne ara,ara!...hah*c~rack*"aku terjatuh karna salah menginjak ranting.

"(ingatan tadi,suara itu...mengapa muncul saat aku melihat Hime-sama) -meow...meow ah maaf ice-chan aku hanya mengingat sesuatu,daripada itu lebih baik jika kita meminta nana-san untuk mencarikan keperluan mu bukan -meow...meow *tersenyum* baiklah sudah diputuskan kalau begitu.

"sayang kau tak bisa melakukan ini dia masih terlalu muda untuk melakukannya,"dengan nada yang tenang perempuan itu beusaha untuk meyakinkan suaminya.

"dia anak pertama dari keluarga Sato dan dia harus terbiasa dengan hal seperti ini,"tanpa memikirkan perkataan istrinya laki-laki itu mengatakan kehendak yang sudah ia tetapkan dan pergi meninggalkan istrinya sendirian di sebuah ruangan.

Apa itu,saat dia mengatakan hal itu di UKS dia terlihat seperti Ara-chan tapi dia tak mirip dengan Ara-chan,Ara-chan yang ku kenal tak memiliki wajah yang sangat putus asa seperti itu,Ara adalah gadis periang dan penuh semangat tetapi Zamora adalah kebalikan dari Ara jadi tak mungkin Zamora adalah Ara.

"Alexcia *menghampiri*apa kau sudah daritadi disini?" kata haruka yang baru saja sampai.

"aku baru sekitar tiga puluh menit berada disini,"kata ku lalu melanjutkan lagi latihan ku.

"(hahahaha...memanah adalah dunianya jadi tak bisa ku ganggu gugat)...apa ada yang mengganggu pikiran mu?*suara panah dilepaskan*" Tanya haruka yang sedang memperhatikan ku dari belakang.

"tidak...hanya saja sekarang kita sedang menunggu hari kelulusan mu dan setelah itu kau akan pergi dari asrama ini*berhenti*"

Alexcia menurunkan busurnya dan meletakkannya dibawah lalu berjalan menghampiri Haruka.

Haruka memberikan sebuah handuk kecil kepada Alexcia. "tenanglah kau itu Hime-sama banyak yang ingin bergaul dengan mu,"kata Haruka dengan nada yang tenang tetapi kenyataannya dia sendiri juga sedang ragu akan sesuatu.

"banyak yang ingin bergaul dengan ku bukan berarti mereka perduli dengan ku,mereka hanya perduli dengan apa yang ku punya,"kata Alexcia dengan murung.

"oh...maaf apa aku mengganggu,"tiba-tiba Zamora masuk ke ruangan tersebut.

"Zamora-sama,ti-dak-tidak alexcia baru saja selesai dengan latihannya,"kata Haruka dengan nada yang canggung.

Zamora berjalan masuk tanpa pikir panjang dan meletakkan sebuah tas lalu mengeluarkan sebuah busur.

"busur the dark eye dari perusahaan Sato,sepertinya kau adalah seorang pemanah professional...Zamora-sama,"kata Alexcia yang dengan jelas menjelaskan tentang apa yang sedang ia lihat.

"kakek mengajarkannya padaku sedari aku kecil,"kata Zamora dengan datar.

Dengan sikap yang sempurna Zamora mengangkat busurnya lalu menarik panahnya dengan tatapan tajam layaknya elang sedang menargetkan mangsanya lalu menyerangnya tepat pada sasaran.

"alexcia,aku ingat saat aku tak sengaja melukai tangan ku dan aku tak sadar kalau itu berdarah tetapi kau menyadarinya mengapa kau tiba-tiba menangis?" kata Haruka yang sedang asyik mengobrol dengan Alexcia

"karna kau sedang terluka ku kira kau menyadarinya lalu kau menghiraukannya jadi aku menangis," Jawab Alexcia

"~(Kau terjatuh dan tangan mu tertusuk ranting tetapi kau tak menangis jadi aku menangis,") -E-x,"Zamora yang menguping jawaban Alexcia membuatnya teringat sesuatu dan membuatnya tak sadar kalau dia terlalu kuat menarik senar busurnya dan seketika terputus mengenai wajahnya,darah mulai menetes dari pipinya.

UNTIL THE DAY WE MEET AGAIN (IND) (NOT CONTINUED)Where stories live. Discover now