Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️

Part 5

Jaeyong Fanfiction
By anna

Flasback.

Ceria, baik, dan ramah adalah cerminan yang begitu sempurna dari pribadi seorang Lee Taeyong; anak kedua dari satu keluarga yang begitu harmonis itu memiliki aura yang membuat semua orang selalu ingin mengenal dan menjadi bagian hidup dari si mungil. Tak hanya itu, ia juga memiliki wajah yang begitu cantik dan tampan di saat yang bersamaan, tubuh kecil yang di balut kulit putih bersih itu mampu membuatnya menjadi remaja yang memiliki visual luar biasa.

Keluarga Taeyong bukanlah keluarga yang memiliki harta berlimpah, sebaliknya keluarganya adalah orang biasa yang hidup dengan kesederhanaan. Ayahnya bekerja sebagai pegawai biasa di salah satu perusahaan pajak Korea, sang ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga yang begitu lembut dan penyayang, sedangkan kakak satu-satunya adalah seorang pelajar yang memiliki bakat luar biasa serta otak yang cerdas.

"Taeyongie!"

Panggilan keras itu membuat si pemilik nama tersentak, pemuda yang baru saja memasuki usia 15 tahun itu menolehkan kepala ke arah asalnya suara dan mendapati sang kakak 一Lee Naeun datang menghampirinya. Senyum yang begitu cerah tersungging dari bibir merahnya, gadis yang lebih tua 2 tahun itu mendudukkan dirinya di samping Taeyong dan menatap remaja cantik itu seperti anak anjing yang perlu di kasihani.

"Kenapa Noona, bisakah kau tidak berteriak?" Tanya Taeyong jengah, meskipun usianya lebih muda, tapi siapa yang mengira jika pemikiran remaja itu jauh lebih dewasa di bandingkan sang kakak yang luar biasa manja.

"Ayo, temani aku pergi membeli pakaian balet, kau tahu bukan milikku sudah terlampau jelek." Balas Naeun santai.

Taeyong mendengus tak percaya, jelek? Bisakah ia membenturkan kepala kakaknya itu? Heol! Bahkan baru 1 bulan yang lalu sang kakak membeli pakaian yang di katainya 'jelek' itu. "Kau ingat bukan, baru satu bulan yang lalu kau membeli pakaian balet dan sekarang kau ingin membelinya lagi? Apa kau bercanda Noona?" Tanyanya jengah.

Naeun menggeleng, gadis itu lalu menghempaskan punggungnya dengan cara yang begitu kasar pada sandaran sofa, "Teman-temanku bahkan bisa membeli baju setiap hari, kenapa aku tidak?" Tanyanya tak senang.

Hal yang Taeyong lakukan adalah memutar bola matanya malas, "Mereka adalah anak orang kaya, berbeda dengan kita. Harusnya Noona menatap ke bawah."

"Tidak! Aku sudah di hina karena mendapatkan beasiswa balet itu, dan aku juga tak mau di hina karena memakai pakaian yang sama berkali-kali apa kau tidak mengerti itu, Taeyong?!" Sentaknya keras.

Taeyong menghela nafasnya pelan, lelaki itu kini menatap sang kakak dengan begitu intens, "Lantas dengan apa kau akan membeli itu semua? Bahkan aku sendiri lupa kapan terakhir kalinya membeli baju baru! Harusnya kau bersyukur bisa memasuki sekolah balet itu Noona, karena orang terpilih lah yang bisa memasukinya." Balas Taeyong kemudian.

"Tentu saja milik eomma dan appa. Kau tahu, aku adalah calon balerina Korea, dan sudah seharusnya aku memiliki penampilan yang sempurna!"

Taeyong tak lagi bisa untuk membuka mulutnya, suaranya tercekat di tenggorokan saat mendengar kembali alasan di balik tingkah konyol nan berlebihan sang kakak. Memang tak ada yang salah dengan ucapan yang Naeun lontarkan, dia adalah salah satu Balerina yang berbakat, bahkan di usianya yang baru menginjak 17 tahun itu, jejeran tropi kemenangan berbagai turnamen terpajang di lemari khusus yang berada di ruang tamu rumahnya.