Sazanka

414 46 8
                                    

Title : Sazanka

Words : 1238

Pair : -

Genre : Drama, musical

WARNING OOC, typos, etc

A/N : Dan ternyata karena ada yang minta lanjut, saya lanjutkan XD btw, untuk lagu ini berjudul "Sazanka" yang dinyanyikan oleh band Sekai no Owari. Aku mengetik lagu ini sambil dengerin coveran Sazanka yang dinyanyikan sama Shun. Buat mengimajinasikannya, kalau kalian mau, bisa buka youtube dengan channelnya yang bernama "Shun" ya.  Atau bisa play di atas, hehe.

.

.

.

.

NETRA EMASNYA tidak beranjak seincipun dari pemandangan didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NETRA EMASNYA tidak beranjak seincipun dari pemandangan didepannya. Guru-guru berjejer diatas podium, berdiri dengan bangga sambil mengucapkan beberapa nasihat terakhir untuk murid yang sudah dinyatakan lulus hari ini. Sawamura Eijun bisa melihat beberapa guru yang dia kenal, yang mengajar di kelas tiga, menitikan air matanya. Jantung Eijun berdebar-debar, matanya panas, seolah-olah tertular, dia mengatupkan bibir kuat-kuat, berusaha menahan tangis. Eijun mengakui dirinya terlalu melankolis. Tapi membayangkan anggota bisbol tanpa anak-anak kelas tiga rasanya sulit. Terlebih, Masternya, Takigawa Chris Yuu, yang dia hormati juga tidak akan ada disisinya, mengajarinya tentang bisbol dengan sabar.

"Saya persilakan, perwakilan kelas satu, Sawamura Eijun, untuk naik keatas panggung."

Saat namanya di panggil. Eijun mulai mengambil nafas dalam-dalam layaknya hendak berdiri diatas mound. Hampir sama, tapi sekarang dia akan berdiri diatas panggung. Eijun merasa ada berpuluh-puluh ribu tatapan mengarah padanya disaat dia mulai berjalan dari ujung aula dekat pintu masuk hingga ke panggung. Menenteng gitar di tangan kirinya, Eijun berusaha menghilangkan kegugupan ini. Suara langkah sepatunya ketika menginjak anak tangga terdengar jernih dan jelas. Eijun berbalik dan menghadap semua kelas tiga yang sedang duduk menatapnya dengan tanda tanya.

Tangannya sedikit bergetar, tapi Eijun bisa mengendalikannya. Kembali dia menarik nafas dan membuangnya perlahan. Eijun memasang senyum sambil membungkuk singkat. Diam sesaat, dia kebingungan, seolah-olah latihan pidatonya didepan cermin selama ini hilang begitu saja. Pikirannya berkecamuk. Dan Eijun hanya memasang senyum selama lima detik lalu nyengir sendiri, membuat mereka yang melihatnya juga jadi ikut tidak mengerti tetapi ikut tertawa.

Akhirnya dia tidak kaku. Eijun berdehem lalu mendekatkan bibirnya pada mic. "Ano ... mungkin sebagian dari kakak-kakak disini sudah tahu siapa saya, ya. Sawamura Eijun, calon Ace!" Eijun menyeru penuh semangat dan langsung dihadiahi tawa geli dari tim bisbolnya, bahkan jika Eijun tidak salah lihat, dia melihat Chris terkekeh pelan. Senyuman Eijun kian melebar. "Ada beberapa kalimat yang ingin saya sampaikan pada kakak-kakak semuanya," lalu kembali hening. Eijun menatap satu persatu wajah yang asing di barisan paling depan kemudian kembali berbicara, "dan saya ingin mengucap terima kasih kepada kakak kelas, terutama pada tim bisbol Seidou yang tak terkalahkan karena sudah mendedikasikan dirinya pada bisbol selama tiga tahun ini, sudah berjuang keras sampai tangan melepuh, sampai tubuh mengeluarkan banyak keringat, sampai kaki pegal hingga tidak bisa digerakkan."

euphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang