"Ini siapa?" tanyanya, karena dia tak pernah melihat pria mungil itu. Johnny menoleh kesamping dan tersenyum pada pria mungil itu. Melingkarkan lengannya pada bahu sempit itu.

"Kekasihku. Chittaphon Leechaiyapornkul, kau bisa memanggilnya Ten." ucap Johnny dengan bangga. Jaehyun menutup mulutnya dengan tangan sedangkan Yuta memutar bola matanya malas.

"Owww, inikah kekasihmu yang selalu kau ceritakan kepadaku?" tanya Jaehyun dengan nada menggoda. Ten yang mendengarnya memerah malu, memukul pelan lengan Johnny agar diam.

"Kau tau dia selalu membanggakan kekasihnya seperti itu! Bahkan wajah Ten sudah seperti kepiting rebus saking malunya." ucap Yuta mencibir. Johnny hanya mendelik sinis kepadanya. Sedangkan Jaehyun tertawa melihat tingkah konyol kedua sahabatnya itu.

"Bilang saja kau iri." ucap Johnny sinis.

"Jangan mengada-ngada. Siapa yang iri denganmu hanya karena kau memiliki kekasih?!" ucap Yuta membuat Jaehyun dan Ten tertawa. Johnny cemberut mendengarnya. Ah, Jaehyun suka keributan ini.

"Babe~. Mereka mengejekku." adu Johnny dengan wajah cemberutnya yang terlihat mengerikan bagi Jaehyun dan Yuta, wajah mereka terlihat ngeri sekarang.

"Makanya diam saja." ucap Ten. Membuat Johnny semakin cemberut. Jaehyun tertawa dan menggelengkan kepala melihat tingkah mereka.

"Omong-omong, apa aku bisa menginap ditempat kalian dulu sebelum aku mencari apartment baru?" tanya Jaehyun menatapi satu persatu sahabatnya itu.

"Ditempatku saja, aku tinggal sendiri. Dan ada kamar kosong diapartmentku." Yuta menepuk bahu Jaehyun membuat Jaehyun mengangguk mengiyakan. "Jangan ditempat Johnny kalau kau tidak mau jadi obat nyamuk disana." ucap Yuta sambil menjulurkan lidah kearah Johnny dan segera menarik Jaehyun agar tidak terkena amukan Johnny.

"YA! KURANG AJAR NAKAMOTO YUTA!"

*****

Taeyong menuruni tangga dengan santai tanpa tau bahwa dibawah sana para pelayannya sedang sibuk menutup tirai agar cahaya terang tidak terlalu masuk kedalam rumahnya membuat suasananya menjadi sedikit lebih redup walau masih ada sedikit lampu yang menerangi.

"Tuan Muda sudah ditangga, tutup satu lapisan tirai saja." ucap pelayan yang lain dengan pelan. Donghae yang mendengarnya hanya menghela nafas.

Donghae menatap Taeyong yang berjalan kearahnya yang berada dimeja makan, Donghae sedang makan siang. Dia tidak bekerja hari ini. Tapi dirinya hanya merasa heran melihat putranya ini turun kebawah disaat siang bolong seperti ini.

"Tak biasanya Putra Daddy yang cantik ini disaat siang terang seperti ini muncul, hm?" ucap Donghae setelah Taeyong mendudukkan pantatnya dikursi tepat berhadapan dengannya.

Taeyong mengangkat bahunya acuh, "Aku hanya ingin makan siang dibawah." ucapnya. Lalu menyuruh pelayan untuk menyiapkannya makanan. "Lagipula, aku bosan terus menerus dikamarku." sambungnya. Kedua tangannya menyangga dagunya sambil menatap Ayahnya.

"Baguslah, jangan terus menerus dikamarmu yang sangat gelap itu, kau seperti vampire yang baru saja keluar dari petinya." ucapan Donghae membuat Taeyong tertawa pelan.

"Dad, aku bukan vampire. Aku hanya tidak suka terang." Donghae hanya menganggukkan kepalanya mendengarnya membuat Taeyong merengut padanya.

"Ya ya, terserah kau saja. Makan yang banyak." ucap Donghae setelah melihat makanan Taeyong sudah disiapkan oleh pelayan. Taeyong mengangguk dan menyantap makanannya.

*****

Jaehyun berjalan masuk kesebuah kamar yang telah disiapkan Yuta untuknya. Dia menyeret kopernya masuk kedalam dan meletakkannya didekat lemari pakaian yang ada disana. Kamar itu cukup nyaman untuknya, Jaehyun suka ini.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang