06 - Ten Percaya

21.2K 4.3K 934
                                    

"Ayo siap-siap, bentar lagi kita pulang." Kata si manager kepada anggota WayV yang ada di dalam ruangan itu.

Kun mengecek adik-adiknya, namun setelah dihitung dua kali balikan pun jumlahnya hanya ada enam.

"Yangyang mana?!" Tanya Kun, lalu orang yang dimaksud mengacungkan tangannya.

"Winwin ada?!" Kun bertanya lagi.

"Ada." Jawab Winwin sambil memasukkan power bank nya ke dalam tas.

"Yang hilang siapa ya?" Kali ini Kun bertanya kepada dirinya sendiri.









"Aku sayang kamu."

Ten melebarkan matanya. "Lo tuh Louis atau sasaeng sih? Kok dari pagi cuman ngomong aku sayang kamu gitu."

Si gadis memiringkan kepalanya pertanda dia sedang kebingungan karena tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Ten.

"Kalau Lo tuh sasaeng, jawab miaw." Ten lagi-lagi menggunakan kalimat yang sama namun kali ini terdengar konyol.

Tapi ternyata si gadis hanya diam dan menatap polos ke arah Ten.

"Lo gak ngerti bahasa gua atau pura-pura bego doang hah?" Ten seperti sedang mengintrogasi si gadis.

Tiba-tiba handphone milik Ten berbunyi, dia segera mengambilnya di saku lalu melihat ada nama Kun di layar.

Ten segera mengangkat sambungan telepon itu dan menaruh handphone nya di telinga. "Kenapa oy?"

"Lo dimana anjir?!"

"Di toilet."

"Toilet mana? Tadi manager dah nyari Lo kesana tapi gak ada siapa-siapa."

Ten kebingungan dan menghentak-hentakkan kaki nya pelan ke lantai.

"Miaw." Si gadis mengeong dan berhasil membuat Ten menjadi membeku. Lalu dia membekap mulutnya agar tidak bersuara lagi.

"Apaan tuh? Kucing?"

"Iya kucing!"

"Buruan kesini, jangan mainin kucing mulu. Si Louis hilang, kita harus cari dia."

Mendengar nama nya disebut, gadis itu berontak dan terus-menerus mengeong di balik bekapan tangan Ten.

"Tenang, Louis udah ketemu." Ucap Ten sambil menatap ke arah si gadis.

"Ketemu?!"

"Iya, dia lagi sama gua. Tapi masalahnya kita kejebak di ruangan bawah tangga gegara penonton-penonton mulai turun dari lantai dua." Jelas Ten dan membuat Kun diujung sana menjadi semakin panik juga khawatir.

"Tunggu sebentar, manager lagi cari cara buat keluarin kalian darisana."

Ten akhirnya bisa menghela nafas lega. Begitupun dengan si gadis karena Ten melepaskan bekapan dari mulutnya.

Selanjutnya Kun seperti berbisik kepada Ten. "Louis nya berwujud kucing?"

Mendengar pertanyaan itu, Ten menjadi berpikir keras tentang apa yang harus dia jawab.

"Euh... Iya, kucing. Louis!" Panggil Ten sengaja agar gadis tersebut mengeong lagi.

"Miaw!"

"Anjir suara cewek." Ternyata Kun sangat peka.

"Makanya buruan kesini, gua gak mau lama-lama bareng cewek aneh ini." Curhat Ten yang kali ini menunjukkan wajah takutnya.

"Itu Louis, bukan cewek aneh." Kun protes dan Ten hanya memutar matanya.

Pretty Cat | WAYV✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant