Bagian 24- i hope you've been doing well

887 85 209
                                    

I suggest y'all to click ☝ for BGM

Memikirkan bagaimana masa depan bekerja tentang ia yang harus melawan Jongin dipersidangan begitu menguras tenaganya.

Luhan duduk sembari menumpu kepalanya pada tangan kanan diatas meja. Dirasa semuanya menjadi berbalik pada dirinya.

Dalam lelahnya, ketukan dipintu membuatnya terpaksa memasang badan bahwa ia baik saja.

Luhan menegakkan badan dan merubah raut wajah menjadi dingin.

Tapi seorang yang kini masuk mengetahui segalanya.

"Mau apa lagi?" tanya wanita itu tak ramah.

"Ini bukan lagi saat aku baru mengunjungimu. Jika kau santai, maka aku bisa lebih santai padamu." Ucap lelaki itu acuh kemudian menghampiri dan menyerahkan dokumen pada Luhan.

"Ini tentang rancangan perusahaan untuk tahun 2021. Kau harus memeriksanya takut jika mungkin dana yang tertera terlalu mahal." tambah lelaki itu dan Luhan memeriksanya saat itu pula.

Tapi kerja lelaki itu memang patut diacungi jempol. Dalam hal apapun. Sialan yang jenius.

Luhan kemudian memberikan kembali dokumen pada pemiliknya.

Lalu, selain anggukan perpisahan, lelaki itu tak mengatakan apapun lagi dan memberikan punggungnya.

Dan wanita itu menjadi sedih.

"Sehun-ah..." panggil wanita itu pelan dan lembut.

Langkahnya terhenti untuk panggilan yang telah lama ia tunggu.

Menahan senyumnya sekuat tenaga, karena ia benar senang. Lelaki itu kemudian berbalik dan menunggu apa hal selanjutnya seolah tanpa minat.

"Maukah kau minum teh dulu bersamaku?" kalut yang dirasa bahkan mengalahkan warasnya.

Luhan dengan gamblang menunjukkan masih ingin bersama lebih lama.

Tapi Sehun mendapatkan gilirannya sekarang "Mohon maaf wakil presdir, tapi karyawan sepertiku masih punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan." Pungkasnya kemudian benar pergi.

(っ'▽')っ

Ini tidak biasanya saat Luhan menjadi gila kerja, wanita itu sudah tak ada diruangan saat hari masih sore.

Itu sekitar jam 8 malam.

Ia memilih pulang, karena Jongin menunggunya dengan sepiring spageti yang menggugah selera.

Dia datang dengan senyum dan Jongin pun serupa "Hari ini mengapa cukup sepi? Seperti orang-orang sengaja menyembunyikan diri." mulai lelaki itu.

Luhan yang sedang menyimpan coatnya disandaran kursi mengangkat bahu "Entahlah, ekonomi sedang tidak baik saat ini."

"Aku harap hati tidak mendapatkan dampak dari perekonomian, jika kau kehilangan harapan aku bisa kehilangan segalanya. Setidaknya aku bisa mewujudkan harapanku kan?" Kelakar Jongin yang kemudian duduk dihadapan Luhan.

Luhan hanya mentapnya penuh arti dan membuat lelaki itu bingung "Apa? Kenapa? Kau membuatku takut." ucap lelaki itu

"Aku baru saja memutuskan. Menjadi perwakilan di pengadilan untuk perusahan K-Farma. Jadi Jongin-ah... Tolong kalahkan aku." Ucap wanita itu penuh permohonan.

"Apa?" Sedangkan Jongin sudah kehilangan kosa katanya. Melawan Luhan sama dengan menjumpai kematian. Jejak wanita jenius itu tidak pernah terkalahkan.

Sedang dikantor, Sehun berada tepat dimeja Luhan dan memandang jauh tentang pikirannya.

Tapi kemudian Sangyeon datang dan mengintrupsi "Kemana penghuninya bahkan ini terlalu sore untuk Xi Luhan?"

AMARAHWhere stories live. Discover now