(1)

12 1 1
                                    

Hari ini toko terlihat sepi dibandingkan hari kemarin. Bagaimana tidak, hujan yang masih berlangsung semenjak pagi tadi masih saja mengeluarkan tangisnya.

Aku melihat jam beker kecil di sampingku.
Ah baru saja jam 12, pikirku.

Perkataan Ayah masih terngiang di kepalaku,soal kepindahan pekerjaan Ayah ke luar kota. Menurutku itu tidak terlalu membuatku khawatir,karena aku mungkin bisa mengurus diriku sendiri di kota besar seperti ini, ditambah lagi aku masih bisa bekerja disini meskipun sedikit terhambat karena kepentinganku menyelesaikan kuliah.

Yang sedikit membuatku memikirkan Ayah,apakah Ayah akan baik-baik saja bila hidup sendiri?.
Karena selama ini,aku selalu hidup bersama Ayah setelah beberapa tahun silam kami kehilangan Ibu. Tapi,pasti Ayah bisa melalui ini dan Ayah pasti ingin yang terbaik untukku.

"Hey,kau mau makan siang?". Suara berat sedikit membuyarkan lamunanku. Itu teman kerjaku Billy.

Aku menggeleng, "Mungkin beberapa menit lagi."

Dia pun pergi keluar toko menggunakan payungnya. Dan aku kembali merapatkan sweaterku dan memberi sedikit gesekan pada lenganku.

Tiba-tiba dari luar terparkir mobil hitam,aku tidak bisa menebak apa itu mobil mahal atau apa,mungkin karena aku tidak tahu apa-apa tentang mobil dan sebagainya.

Tapi jujur mobil itu sangat terlihat Shiny dan sangat pekat. Apa pemiliknya sangat memperhatikan mobil itu.

Tunggu,kenapa aku harus memikirkan itu?,tidak penting.

Bel di pintu berbunyi yang artinya ada pelanggan yang masuk,dan yang kulihat sosok yang besar. Bukan besar tapi ini lebih besar!.

Bahkan aku akan sangat mudah untuk di injak olehnya. Dia mempunyai Fashion Sense yang luar biasa. Apa dia pegawai kantor?, Manajer? ,Apa bahkan seorang bos?.

Aku berusaha untuk tidak memikirkan itu dan kembali membersihkan area kasir dan menata barang-barang kembali ke rak.

Dikala sibuk menata barang-barang,tiba-tiba sosok yang besar itu menghampiriku. Oh dia laki-laki!.

Sambil membawa dua toples berisikan selai,ia bertanya. "Permisi,bisa kau memberi ku saran untuk ini?".

Suaranya sangat berat!.

"Um yeah,untuk yang ini tidak terlalu manis dan Heavy. Dan yang ini rasanya sedikit segar dengan buah-buahan." Aku menunjuk satu persatu toples yang ia genggam.

"Oh,sempurna aku ambil ini." Lelaki itu memilih toples selai kacang dan menaruh kembali toples satunya.

Apa ini pertama kali ia berbelanja?. Bahkan menentukan selai saja perlu saran?.

Setelah selesai menata barang,aku berjalan kembali ke arah kasir,
My happy place. Dan Billy kembali dari makan siangnya,menaruh kembali payungnya dan berjalan ke arahku.

"Aku selesai dengan jam istirahatku,kalau tidak keberatan aku akan menggantikan pekerjaan mu dan kau bisa makan siang." Billy menawarkan.

"Yeah ide bagus,kebetulan aku sangat lapar." Ucapku sambil mengelus perutku.

Aku berjalan ke arah loker di belakang toko untuk mengambil tas dan jaket ku dan mulai keluar dari toko.

***

Tidak jauh dari toko,aku biasa mampir ke kedai kopi untuk bisa mendapatkan Croissant dan kopi yang panas. Dengan keadaan cuaca seperti ini sangat pas untuk meminum kopi.

Handphone ku berdering menampilkan notifikasi dari Ayah yang mengirimku pesan singkat menanyakan apa aku menikmati pekerjaan ku hari ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stuck With UWhere stories live. Discover now