"Baam bagaimana kamu bisa menulis nama kita di dalamnya!" Khun menyadarinya setelah terlambat, Baam hanya tersenyum dan tanpa beban meraih Khun di pinggang dan menariknya mendekat. Hanya butuh beberapa kata darinya dan Khun setuju tanpa protes, Baam tidak dapat membantu tapi berpikir Khun sangat mirip dengan kucing, dia terlihat seperti ingin mencakar beberapa saat lalu, namun segera tenang setelah dagunya di garuk dan kepalanya dielus. Sangat imut.

Pada jam makan siang sebagian teman yang direkrut Isu dan Hatz berkumpul di satu meja, Laore duduk dengan kepala menempel pada meja, meskipun dia tidak tidur dia masih terlihat sangat malas. Hoh di samping Serena juga ikut dalam obrolan, Isu sedang mencoba memuat Endorsi masuk dalam daftar teman dan Khun makan biskuit dengan tenang di samping Baam. Ada beberapa dorongan untuk menangis di hatinya, betapa Baam merindukan saat-saat seperti ini dimasa lalu. Berbicara, tertawa, gosip, lelucon dan perbincangan kecil antar teman. Mereka kehilangan begitu banyak hanya karna mereka ada disana untuknya dan Baam berharap mereka bisa seperti ini selamanya.

XOXO

"Hari ini kita akan bermain game, aturannya mudah silahkan menjatuhkan orang lain sampai jumlah kalian tersisa delapan orang. Kalian hanya boleh menggunakan jarum yang sudah kami berika. Pencapaian kalian akan mempengaruhi peringkat." Administrator ujian menjelaskan pajang lebar.

Baam belum pernah di kelas Fisherman sebelumnya, jadi dia mengamati seberapa tinggi arena ini dari tanah.

"Hei, kalau kami jatuh dari sini, kami bisa mati kan?" Endorsi menanyakan pertanyaan yang ingin diajukan semua orang.

"Ya, setidaknya kalian tidak akan mati. Mungkin terluka parah tapi pengobatannya adalah tanggung jawab kalian sendiri."

Hampir seluruh peserta menjadi pucat karna penjelasan, Baam hanya berkedip, berpikir bahwa pengawas ujian cukup kejam.

"Baik game di mulai!"

Semua orang segera menjadi lebih waspada satu sama lain.

Lawan yang berada di piringan yang sama dengan Baam langsung berlari meninggalkannya begitu saja. Baam terdiam, merasa dejavu. Terakhir kali dia diperlakukan seperti ini dia harusnya sudah menjadi Jyu Viole Grace, tapi sekarang dia masih Baam dan orang-orang sudah lari darinya? Apa-apaan?.

"Heh, orang-orang sepertinya takut padamu setelah melihatmu menggunakan black march." Endorsi berjalan kearahnya, namun tidak ada niat untuk menyerang sama sekali, Baam berubah murung.

"Kenapa kau terlihat murung? Apa kau kecewa karna kau tidak memiliki lawan yang sepadan?"

"Bukan, aku berharap bisa menjalani kelas ini dengan normal dan memiliki banyak teman, tapi jika mereka takut padaku..."

"Teman? Kamu cukup naif untuk seorang pria ya?." Endorsi berkedip pada Baam, wajahnya berkerut antara bingung dan tertarik.

Baam balas menatap Endorsi, "Memiliki banyak teman menurutku sangat menyenangkan, aku awalnya tidak memiliki siapapun di sisiku, jadi ketika seseorang mengajakku berteman aku merasa senang sekali, jadi aku tidak perlu merasa kesepian. Nona Endorsi juga terlihat paling bahagia saat bersama yang lain, apa kamu tidak menyukainya?." Baam memberi gadis itu senyum tulus.

"aku tidak begitu memikirkannya, tapi sepertinya memang bagitu. tapi aku putri Zahart, akuー" pembicaraan Endorsi terputus begitu Anaak mulai menyerangnya, dia segera berbalik dengan kesal.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Where stories live. Discover now