"Berjuanglah nak..."
Kedua mataku kubuka lebar-lebar walau rasanya sulit. Kepalaku rasanya sakit sekali,tubuh mati rasa. Samar-samar kulihat Midoriya dan Bakugo masih bertarung hebat dengan Shigaraki.
Ah,kupikir ia sudah mati. Sialan. Dia masih kuat dan masih bisa bertarung.
'sepertinya tubuhku tertimpa reruntuhan bangunan ini.....kepalaku sakit sekali rasanya...... sepertinya kepalaku bocor.... bagaimana caranya aku keluar dari reruntuhan bangunan ini?.......'
"Uuung!!....."
Aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengangkat beton-beton yang menimpaku.
"Aaaagh!.....berat....."gumamku sembari terus mengangkat sebuah beton yang menimpaku.
"AAAGH!"
"Sedikit---lagi--..."
Perlahan tapi pasti,aku bisa mengangkat beratnya beton yang menimpaku ini.
Dengan sekuat tenaga serta bantuan quirkku aku bisa mengangkat dan melempar beton tersebut.
"(Y/n)-san?!!!"
"......huh..."
"Wah wah ternyata kau masih kuat yah?.....hebat hebat! Pahlawan sepertimu patut diberi tepuk tangan...."
"Sekarang bukan waktunya untuk membahas hal itu sialan...." Ucapku penuh amarah.
"Ouh......mau melawanku dengan satu kaki? Hebat sekali! Hahahahah lawakan macam apa ini?!" Ucap Shigaraki diiringi oleh tawanya.
"DIAMLAH SIALAN!!!" teriakku sembari melempar puing puing bangunan ke arahnya. Tapi dengan santainya Shigaraki menghancurkan puing puing tersebut dengan mudah.
"Heeh....mudah sekali..." Ucapnya dengan nada merendahkan.
"Masih belum...." Ucapku sembari memasang seringaian khasku.
Tiba-tiba sebuah batu besar menghantam tubuh Shigaraki dari arah yang berlawanan. Bagaimana bisa?
Ketika aku melempar puing puing bangunan tersebut ke arahnya aku juga melempar sebuah batu besar ke arah yang berlawanan sehingga ketika ia sedang menghancurkan puing puing yang terlempar ke arahnya ia tidak akan menyadari bahwa ada sebuah batu besar yang siap menghancurkan tubuh kecilnya.
4 mata membelalak kaget begitu melihat Shigaraki terdorong jauh oleh sebuah batu yang menghantam dirinya.
Dapat kulihat dengan jelas kepala si villains sialan itu mengeluarkan darah merah yang segar.
"Menyingkirlah......" ucapku pada Deku dan Bakugo yang masih terdiam mematung.
Sebuah benda seperti suntikan kulempar dan menancap di tubuh milik Shigaraki. Di sana terdapat cairan yang dapat membuat tubuhnya mati rasa sampai membuatnya tidak sadarkan diri selama seharian. Dengan itu dia akan lupa siapa dirinya yang sebenarnya.
Oh jangan lupakan nasib villains bawahan Shigaraki. Mereka sepertinya telah mati karena membentur dinding dengan sangat keras.
*DUGH! DUGH!*
Tiba-tiba saja sebuah getaran hebat membuat kami hampir terjatuh. Rasanya seperti gempa bumi,tapi sepertinya bukan.
"Suara apa itu?" Tanyaku pada mereka.
"!! (Y/n)-san awaaaas!!!" Jerit Midoriya sembari berlari ke arahku.
"??" Aku pun melihat ke atas.
YOU ARE READING
In My Dreams 2 [Todoroki X Reader] {END}
FanfictionKelanjutan dari cerita "In My Dreams" [Completed]✔ Setelah mendapat sebuah kotak pemberian Shouto,rasa penasaran menghantui pikiran (Y/n). Hampir sepanjang hari yang (Y/n) pikirkan adalah isi kotak tersebut. (Y/n) bingung,kenapa harus menunggu ia pe...
~Part 11~
Start from the beginning
![In My Dreams 2 [Todoroki X Reader] {END}](https://img.wattpad.com/cover/214354867-64-k437069.jpg)