Ji Eun yang sejak tadi memperhatikan bagaimana cerdasnya Jin Young menjawab setiap pertanyaan yang terlontar dari pria di hadapannya itu hanya satu yang ada di pikirannya. Hebat. Bahkan ketika ditanya keuntungan dan kerugian yang akan di dapatkan jika sewaktu-waktu bisnis mereka gagal.

Setelah hampir 45 menit membicarakan kontrak dan sebagainya Jin Young meminta lembar kontrak pada Ji Eun. Perempuan itu pun memberikan tabletnya setelah membuka dokumen yang di maksud.
"Anda bisa membacanya dan menanyakan jika ada point yang kurang jelas." Ucap Jin Young.

"Saya rasa, tidak ada yang perlu saya ragukan, penjelasan anda sudah membuat saya yakin jika bekerja sama dengan anda adalah keputusan yang baik." Ucap CEO itu dan di balas senyuman dari Jin Young.

Setelah selesai menandatangani berkas itu, Jin Young langsung mengirimkan dokumen tersebut kepada Taeyong yang ada di Korea untuk segera di proses.
"Baiklah terima kasih atas kerja samanya Mr. Robbie." Ucap Jin Young sambil mengulurkan tangannya.

"Sebuah kehormatan bisa bekerja sama dengan CEO muda seperti anda Mr. Park." Balas pria itu sambil meraih tangan yang menggantung di depannya.

~~~

Jam menunjukan pukul 11.30 yang artinya sebentar lagi jam makan siang. Laki-laki bersurai pirang itu sedang membereskan buku-bukunya ke dalam tas dan segera bergegas meninggalkan kelas.

Berjalan dengan terburu-buru karena takut terlambat menemui sahabatnya itu, dia telat keluar kelas setelah dosen Kimiannya menambahkan jam belajarnya 30 menit, seharusnya dia keluar sejak jam 11 tepat.

Berlari menuju parkiran kampus dan mengambil mobilnya, baru saja dia hendak menyalakan mobilnya dan meninggalkan gedung kampus itu ponselnya yang ada di sakunya berdering.
"Lo dimana Woo, gue udah sampe nih." Tanya wanita di sebrang sana.

"Bentar, gue baru selesai kelas. Tadi asdos gue nambah jam kuliah, kampret banget emng tuh asdos gue." Jawab Jungwoo.

"Yodah, buruan tapi ati-ati." Balas Ji Eun.

Setelah mematikan sambungan telponnya dia baru akan memundurkan mobilnya tapi tak jadi gara-gara sang kekasih berada tepat di depan mobilnya seraya melambaikan tangan. Jungwoo pun membalas lambaian tangan kekasihnya itu, perempuan cantik itu segera masuk kedalam mobil kekasih yang baru di kencaninya 2 bulan lalu.
"Kamu mau kemana kok buru-buru?" Tanya sang gadis.

"Aku ada janji makan siang sama temen aku yang kemarin aku jemput di bandara itu loh." Ucap Jungwoo.

"Ohh, aku ikut ya. Aku mau liat temen kamu itu." Ucap sang kekasih. Jungwoo mengangguk.

Setelah itu Jungwoo menjalankan mobilnya menuju restoran tempat dimana dia janjian dengan Ji Eun. 20 menit akhirnya dia sampai, memarkirkan mobil dan bergegas turun dari mobil.

Jungwoo dan kekasihnya masuk dan mencari sahabat lamanya itu, jam segini resto sangat ramai. Restoran ini terkenal karena masakan Koreanya, jarang sekali restoran Korea berada di Sidney. Belum lagi pemilik dan karyawannya adalah orang Korea langsung.

Setelah menemukan orang yang dia cari, Jungwoo dan kekasihnya menghampiri meja itu. Ji Eun tidak menyadari kehadiran teman lelakinya itu sampai pandangan bosnya tertuju pada sosok di belakangnya.
"Sorry telat." Ucap Jungwoo. Ji Eun mendongakan kepalanya dan segera berdiri.

Jungwoo memeluk Ji Eun dan mendaratkan kecupan singkat di pipi gadis itu. Kebiasaan lama mereka.
"Ah santai, kita juga belom lama sampe kok." Itu bukan Ji Eun tapi bosnya.

"Oh iya kenalin ini pacar gue, Sharon." Ucap Jungwoo. Perempuan itu menjabat tangan Ji Eun dan memperkenalkan diri.

"O-oh hai, gue Ji Eun." Ucap Ji Eun kikuk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Where Do Broken Heart Go (Kim Jungwoo)Where stories live. Discover now