qm mz dikma

Chenle Humdan

Ayo aja tapi aku

nginep rumah Jisung

ya biar Pak Wiryo

ngga nungguin

Me

Kode etik

Kesayangan

Kode etik (2)

Jisung Kesehatan

Kode etik (3)

Ecan Balistik

Dicopas dari notes

grup besar:

Dalam menjaga bargain,

dikma dilarang berinteraksi

dengan pendamping dan

trainer. Baik di

depan mahasiswa baru

maupun di depan

panitia lainnya.

Jisung be lyk: k0D3 3t!k (3)

Badut

Jisung Kesehatan

Hehe

Me

Mau gue jemput

aja ga, Le?

Kesayangan

Tumben Jaem?

Biasa bareng aku

Jun Dikma

Kidi itik

Berangkat juga

lo pada.

Me

Hehe

Kesayangan

Hehe (2)

Keenamnya duduk melingkar, menunggu pesanan mereka datang. Waktu menunjukkan pukul 11 malam, sempat terjadi drama di rumah Chenle sebelum akhirnya si bocah itu naik juga ke mobil Jeno. Mama Chenle agak khawatir karena anaknya keluar malam-malam, tapi saat Jeno turun dari mobil dan membantu Jaemin membujuk entah mengapa Mama Chenle jadi percaya begitu saja. Menitipkan anaknya pada Jeno dan sesaat lupa bahwa ada Jaemin juga di sana.

"Muka lo berandal si Jaem!" Celetuk Haechan, disambut tawa dari yang lain. Jaemin melempar kotak tisu di hadapannya ke wajah Haechan. Belum cukup lama keduanya bertengkar, pesanan mereka datang juga. Semua bersorak senang dan mendapat tatapan aneh dari pengunjung lain yang duduk di sekitar sana.

Kemarin, Day 2 ospek fakultas telah selesai dilaksanakan. Meski masih ada rangkaian kegiatan ospek selama 1 semester ke depan, setidaknya momen besarnya sudah mereka lalui. Mungkin kemarin malam terasa selelah itu sampai sebagian besar panitia melakukan hibernasi segera setelah pulang dari kampus. Tapi malam ini nyatanya energi dari kelompok kecil yang tak sengaja terbentuk akibat obrolan random di suatu malam latgab itu sudah terisi penuh kembali. Meski terhalang kode etik antara divisi dikma, pendamping, dan trainer, bagi Renjun bukan masalah apabila mereka tidak melakukan ini di depan panitia lain atau mahasiswa baru.

Renjun, Jaemin, dan Jeno adalah orang-orang yang terhalang kode etik. Di mana kode etiknya adalah bahwa divisi dikma tidak boleh berinteraksi dengan divisi trainer dan pendamping. Alasannya adalah karena perbedaan cara treatment ke mahasiswa baru membuat divisi dikma harus menjaga bargainnya. Yaitu dengan tidak berinteraksi dengan divisi yang lebih dekat dengan mahasiswa baru.

"Jangan galak-galak, Jun. Anakku udah ada yang nangis tadi," ujar Jeno tiba-tiba. Renjun menaikkan sebelah alisnya, menyuap ketan keju ke mulutnya sambil menepuk pundak Jeno.

"Jadi bapak jangan gampang manjain anak, Jen! Baru juga dikerasin di ospek, belum dikerasin dosen di kelas," jawab Renjun.

"UUUUU TAKUT DEH SAMA MAS RENJUNNN," Jisung berseru sambil membuat ekspresi manja yang berikutnya malah mendapat tendangan dari Haechan.

"Oiya mas-mas daripada berantem-"

"Emang siapa yang berantem?" Jaemin memutus omongan Chenle. Yang diputus memasang wajah sedih, kemudian langsung dipeluk oleh yang memutus. Jaemin tertawa gemas seperti sedang menghibur pacarnya yang marah, kemudian membiarkan Chenle melanjutkan bicaranya. Ternyata Chenle memiliki beberapa sisa voucher dari sponsor yang tidak terbagi hari ini, ia menawarkannya pada teman-temannya itu. Karena vouchernya adalah diskon 50% menonton di bioskop dengan menunjukkan KTM, keenam orang itu langsung berebut dengan cepat. Padahal jumlah vouchernya sudah Chenle sesuaikan dengan jumlah mereka.

"GILA NIHH NONTON BARENG AJA YUK?" Haechan berseru semangat. Namun Renjun segera memupuskan harapannya.

"Peka banget pacar lo Jaem? Tuh nelpon! Ngajak nonton kali?" Renjun menunjuk ke arah ponsel Jaemin yang ditumpuk di tengah bersama ponsel lainnya, di layarnya tampak nama penelepon: Pacar.

Jaemin menatap ke ponselnya, lalu ke Jeno. Yang ternyata Jeno sudah menatapnya tajam bahkan sebelum Renjun sadar ada panggilan masuk ke ponsel Jaemin yang sedang dalam mode diam itu.

In BetweenUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum