persis seperti pertama kali dia berada di lantai ini.

"ーtes mik, tes mik. Halo, para Irreguler selamat datang di lantai kedua menara. Disini kami akan menguji kalian. Baiklah, langsung saja pada saat ini 400 peserta yang mengikuti ujian ini, kalian di persilahkan untuk mengeliminasi peserta lain hingga jumlahnya berkurang sebanyak 200, kalian dapat menggunakan cara apapun. Selamat ujian dan semoga beruntung." suara administrator ujian terdengar jernih dari lighthouse.

Seperti sebelumnya orang berkulit hitam dengan tinggi hampir 2 meter dan pedang menyerupai pisau yang cocok dengan besar tubuhnya adalah yang pertama menghampirinya, jika dia adalah Baam dari lantai pertama dia mungkin akan gemetar dan ragu-ragu. Namun sayangnya dia adalah Baam yang telah mendaki menara lebih tinggi dari raja Zahart sendiri. bahkan meski dia berada di tubuh yang kurus dan lemah seperti ini, ranker top 500 bukan masalah besar baginya, lagi pula dia belum mengumpulkan keempat duri. Tapi Baam tidak ingin menarik banyak perhatian, lantai ujian diawasi dengan ketat oleh Hansung Yu. Baam tidak akan menjadi ceroboh setelah semua yang telah terjadi di kehidupan sebelumnya. selain itu..., Khun pernah berkata jika dia tertarik pada Baam karna penampilannya yang polos dan lemah, juga karna dia memiliki black march.

Baam tidak berniat untuk membunuh atau melawan, dia hanya menatap lawannya tanpa ekspresi.

"Kenapa kau ingin membunuhku?" Baam bertanya.

"Karna itulah peraturannya!" Pedang di ayun kearahnya, Baam dengan ringan bergerak kesamping, menghindar.

"Tidak ada perintah membunuh disana"

"Tidak ada larangan untuk membunuh juga" sekali lagi pria itu mengayunkan pedang, Baam masih menghindarinya seakan itu bukan apa-apa. Tubuhnya mungkin lemah dan tidak pernah di asah, namun untuk menyerang dan menghindar dia masih dapat melakukannya, menghindari serangan hanya perlu refleks yang cepat dan insting. Selama kamu punya keduanya, dengan lawan yang tidak memiliki seni beladiri apapun kamu dapat menghindarinya. Pada akhirnya pria itu mati oleh peserta lain dengan lima panah menusuk jantungnya. Baam hanya menatap sebentar dan berlari, setidaknya ini adalah apa yang dia ingat ketika dia melakukan ujian ini sebelumnya.

Baam kembali bertemu klan Da'an, dia hanya memutuskan untuk berdiri disana, menunggu Khun dan rak datang. Karna suasana terlalu hening Baam memutuskan untuk berkenalan dengan klan Da'an dan saling menjabat tangan.

"Oh, jadi masih ada beberapa orang yang bukan tipe mudah dikendalikan?"

Suara yang sudah dikenalnya terdengar dari belakang mereka, Baam segera berbalik dan mendapati si blonde biru menyerigai padanya. Butuh semua pengekangan diri baam untuk tetap diam disana alih-alih berlari ke arah Khun memeluk dan memberinya ciuman, butuh lebih banyak ekstra hanya agar tidak ada air matanya yang tumpah. Tapi sepetinya itu hanya butuh waktu sekarang.

Berdiri di sana, Aguero-nya aman dan sehat. Tidak ada luka fatal di dadanya, atau luka bakar di punggungnya. Dia hidup, dan Baam tidak pernah lebih bersyukur dalam hidupnya.

"Hai" dia balas tersenyum hanya agar suara dentuman hampir membuatnya tersandung, yah... Dia hampir lupa rak ada disana.

"Oi kura-kura! Ayo bertarung, kau akan jadi mangsaku!!" Rak mengayunkan tombak kearahnya, hanya saja tombak itu berhenti tepat sebelum mengenainya.

"Oh buaya yang bisa bicara, kalau dijual laku berapa ya?" Khun menyentuh bahu Baam dengan santai, Baam sedikit menegang karna sudah lama hidup tanpa sentuhan seperti ini.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang