berbeda dengan malam-malam sebelumnya, hyunjin tidak lagi bisa terlelap dibawah jam dua belas malam karena dia sudah menghabiskan sepanjang hari untuk tidur siang. bahkan felix ikhlas merelakan title 'koala'-nya untuk hyunjin, sungguh konyol.

jantungnya berdegup kencang, sesekali tak henti melirik angka jam yang terpampang pada layar ponsel bernyala redup di genggaman tangan. pukul dua belas lewat tiga puluh dan changbin belum juga masuk ke kamar millenium.

apa changbin tidak datang? apa dia tau rencana hyunjin? padahal kan hyunjin sudah merelakan satu hari liburnya hanya untuk tidur siang agar bisa begadang. kalau tau begini dia akan mengajak jeongin atau jisung pergi ke game centre saja.

bunyi decit dari pintu yang digeser pelan membuatnya buru-buru melempar ponsel ke sembarang arah, kemudian langsung berlagak tengah tertidur pulas. kedua mata terpejam rapat, kontras dengan jantung yang sedang menarikan choreo side effects di dalam sana.

tiap titi derap telapak si pemuda seo seolah menarik napas hyunjin satu persatu. dirinya seakan dilingkupi aura jahat sejenis milik voldemort yang pernah hyunjin tonton dalam serial harry potter. tapi ini sedikit berbeda.
aroma musk dan sesuatu yang sangat hyunjin kenal (itu bau alami tubuh changbin) menusuk saraf olfaktorinya. seperti sedang relaksasi, hyunjin mulai mengantuk hanya dengan mencium aroma pria itu.

sengatan listrik imajiner mulai menyerang kala permukaan jemari changbin menyusuri bibirnya seperti biasa.

"tenang hyunjin, tenang.. tunggu sebentar lagi dan kau akan menangkap si penguntit yang jago ngerap itu! lihat saja!"

begitulah batinnya dalam hati. rapalan doa terus diulang-ulang sementara jari jemari sudah kebas meremat sprei putih polos dibawahnya. dia tidak sanggup. ternyata kalau dalam keadaan sadar begini, afeksinya terasa jauh berbeda.

"bagaimana ini bisa begitu lembut?"

satu suara muncul setelah belasan menit terlewatㅡtentu saja itu berasal dari changbin. baritonnya yang kuat seakan menampar kepala hyunjin hingga membuatnya mendadak pusing.

"benar-benar indah,"

"indah indah, apanya yang indah?!" batin hyunjin kesal.

hyunjin tak lagi bisa merasakan apapun di atas permukaan bibirnya. nampaknya changbin sudah cukup puas menjahili bibirnya untuk hari ini. mungkin ini waktu yang tepat bagi hyunjin menangkap basah changbin sebelum pria itu keluar dari kamar millenium line.

"abin hyung," hyunjin berbisik lirih. matanya yang pura-pura terpejam akhirnya perlahan menampilkan manik sekelam jelaga yang nyaris tenggelam diantara remangnya cahaya kamar.

changbin tentu saja terkejut, tidak menyangka bahwa hyunjin akan bangun disaat seperti ini. ada ekspresi horror di wajahnya tapi itu hanya bertahan beberapa detik saja, selebihnya wajah itu sudah kembali dalam mode robot, datar dan dingin.

"tidur lagi gih,"

"kenapa hyung suka pegang-pegang bibir hyunjin?"

"pegang-pegang bibir kepalamu botak, aku kesini cuma bertugas mengecek apakah kalian sudah tidur atau belum alih-alih main ludo sampai jam tiga pagi seperti yang sudah-sudah."

bibir merah hyunjin mengerucut sebal, "hyung bohong,"

"ya sudah kalau tidak percaya. sekarang aku mau kembali ke kamarku."

"please stay," jemarinya keluar dari balik selimut, sigap menangkap pergelangan tangan changbin yang terbalut kaus lengan panjang berwarna hitam.

hyunjin tau tenaganya masih berada dibawah pria itu walaupun dia punya bisep yang lumayan. changbin itu kuat, sangat kuat sampai-sampai meja dapur pernah rusak engselnya karena ditendang oleh pria itu saat marah.

"kenapa?"

"hyung nggak mau jujur?"

"jujur perihal apa sih, hyunjin?"

dasar leo, kalau marah selalu pasang muka seram. kelihatan alis sempurna changbin sedang menukik seperti angry birds sekarang.

"perihal hyung yang selalu datang ke kamar millenium line cuma buat pegang-pegang bibir aku."

"kamu punya kepercayaan diri yang bagus ya," changbin terkekeh. lengannya sengaja diputar hingga kini gantian pergelangan tangan hyunjin yang berada dalam genggamannya, "ㅡmau tau alasannya?"

ragu dan takut, tapi hyunjin memutuskan untuk mengangguk saja. toh lagipula ini yang dia tunggu sejak lama.

"aku penasaran gimana rasanya."

"r-rasa apa?"

"malah pura-pura bodoh. sudahlah, mending aku keluar. malas bicara dengan orang yang otaknya lemot sepertimu."

"jahat banget," gumamnya kecil. "kalau abin hyung keluar pokoknya aku stop ngomong sama hyung selama satu minggu penuh."

"memangnya bisa? toh selalu kamu duluan yang butuh aku."

sialan. omongan changbin ada benarnya.

"hyunggg,"

"apa lagi?"

"m-mau coba kisseu ?"

"huh?"

"tadi abin hyung bilang penasaran sama rasanya. rasa ituㅡrasa bibirku kan?"

"hyunjin, kamu serius?"

"aku memang suka bercanda, tapi bercandaku tau tempat. di situasi mencekam semacam ini mana berani aku bercanda? nanti yang ada hyung malah pukul aku."

hyunjin memang selucu dan seimut ini. bagaimana changbin tidak lemah?

satu tangan yang sedari tadi setia menggenggam pergelangan tangan hyunjin perlahan mengendur. changbin lantas merengsek maju dan memeluk lembut sosok jangkung itu dengan hati-hati.

"tidur ya, besok kita ada jadwal."

"abin hyung seriusan nggak mau kisseu hyunjin?" bisik si manis pelan, teredam di antara pelukan kokoh changbin.

"memangnya kamu udah pernah ciuman?"

"hm, b-belum,"

"lantas kamu mau kasih ciuman pertama kamu ke aku yang bukan siapa-siapamu? nanti kamu menyesal."

"t-tapi.."

"tunggu nanti ya, tunggu aku jadi pacar kamu biar aku nggak ragu lagi untuk cium bibir lembutmu. good night hwang, mimpi indah."

pagi itu tepat pukul satu pagi hyunjin berhasil di buat meleleh oleh kalimat sederhana penuh keju oleh si dingin seo changbin. dan bonus, ciuman kecil di dahi sebagai pengantar tidur yang akan selalu hyunjin kenang bagaimana rasanya.

 dan bonus, ciuman kecil di dahi sebagai pengantar tidur yang akan selalu hyunjin kenang bagaimana rasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ini bukan fluff. karena seorang flo tidak akan pernah bisa buat adegan fluff.

sekian.

[ 07-06-2020 ]

pyxis | hyunjin softie collectionWhere stories live. Discover now