Still You Part 10

Comincia dall'inizio
                                    

Yang pasti mereka akan membahas tentang dirimu, Clara. Oh, ya Tuhan... tidak bisakah dia terbebas dari semua ini. Dia sudah cukup melewati masa sulit dan sekarang di tambah Aga yang masih saja membencinya.

Hidupnya sepertinya tidak akan baik-baik saja setelah ini.

**

Hari menjelang petang dan Clara sudah menyelesaikan pekerjaannya sejak sejam yang lalu. Harusnya ia sudah bisa pulang karena jadwal pulangnya memang jam lima sore, itu kata Pak Jaya tapi beliau pernah bilang kalau akan pulang sebaiknya bicara ke Aga dulu, dan sampai sekarang Aga bahkan belum kembali ke ruangannya sejak tadi.

Dia harus bagaimana?

Clara hendak menghubungi Pak Jaya, tapi juga tidak mendapatkan jawaban. Entah, dia harus menanyakan kepada siapa. Sekretaris Aga yang satu baik justru tidak tahu, sedangkan yang satu malah bersikap acuh padanya. Tsk!

Clara memilih untuk keluar, siapa tahu ia akan bisa menemukan jawabannya.

Di saat ia membuka pintu dan akan melewati meja Sekretaris, meja itu tampak kosong? Jadi... dia tinggal sendiri lalu Aga kemana? Apa pria itu tidak menganggapnya ada.

Sialnya dia tidak mempunyai kontak Aga. Bagus kan?

Clara mendengus melihat sekitar kemudian ia berjalan ke arah pantri sebelum ia mendengar suara langkah dari belakangnya dan ia melihat dua pasang orang sedang berjalan beriringan.

Siapa lagi kalau bukan Aga dan wanita itu... tiba-tiba hatinya terasa nyeri melihat pemandangan ini. Jadi Aga menghilang hanya karena bertemu dengan wanita ini? Kenapa terkesan dia sangat jahat sekali atau Aga memang sebenarnya jahat.

Tapi dulu, dia tidak...

Clara memejamkan matanya saat hatinya berusaha berbicara fakta Aga dulu saat ia mengenalnya.

Setelah dua pasangan itu masuk ke ruangan, tidak lama ponselnya berbunyi dan Clara melihat sekilas, hanya nomor yang tertera dan ia tahu siapa yang menelponnya.

“Ya...” jawabnya malas. Tidak menanggapi ocehan Aga yang menanyakan dia dimana sekarang, Clara langsung menutup panggilan Aga secara sepihak.

Ia kesal dan jengkel setengah mati lalu seenak hati Aga BARU menanyakan dia di mana? Hell, apa sejak tadi dia lupa mempunyai pegawai baru yang menunggunya?

Sungguh ini membuatnya muak dan jengah dengan kelakuan Aga.

Clara masuk ke ruangan Aga, saat itulah ia melihat dua pasangan ini duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerjanya.

Baik Aga dan Arinta terlihat terkejut dengan datangnya Clara, raut wajah mereka kemudian berangsur-angsur normal saat Clara sudah berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk.

“Lain kali bisa kan memberitahu kalau keluar dari ruangan.” ucap Aga dingin menatapnya dengan tatapan marah dan....khawatirnya?

Clara memasang wajah datarnya, “Saya pikir anda lupa kalau memiliki pegawai baru.” ucapnya dingin. Ia balas menatap Aga dan tidak peduli tatapan wanita yang duduk di samping Aga yang menilainya apa.

Aga terdiam mendengar kalimat sindiran Clara barusan. Dan Clara semakin percaya diri karena kemarahannya beralasan. “Lain kali, anda juga harusnya memberitahu kalau jam kerja saya sampai kapan. Saya bisa pulang sekarang?”

Aga mengerjapkan matanya, mengalihkan pandangannya dari Clara kini tertuju pada Arinta.

“Kamu pulang duluan.” kata Aga pada Arinta dan tidak menjawab pertanyaan Clara barusan? Pria ini benar-benar!!!

Clara mencoba meredam amarahnya, ia membuang pandangan agar tidak melihat dua pasangan di depannya ini. Entah apa yang dibicarakan Aga dengan wanita itu, Clara mencoba menutup telinganya rapat-rapat.

Still YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora