1

1.1K 97 25
                                    


Cuaca di Ontario sangat panas sekarang. Renellane atau biasa dipanggil Enel baru saja sampai di sekolah dengan sepeda kesayangan nya.

"Hampir saja aku terlambat." Gumam nya.

Dia berjalan santai tanpa memperdulikan sekitarnya yang sudah sepi. Sebenarnya, dia sudah terlambat. Namun, baginya ini masih belum terlambat.

Dengan rambut yang di kuncir asal dan baju crop top berwarna kuning lalu celana pendek berwarna biru, Enel memasuki kelas tanpa mengetuk pintu.

Tentu saja itu mengundang banyak sepasang mata untuk melihat penampilan nya yang sekarang. Tetapi, Enel adalah Enel, yang sangat acuh dengan sekitarnya.

Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Enel menyapa wali kelasnya.

"Good morning, Mrs. Winsky."

"Kau terlambat lagi, Ms. Jeonne?" Tatap Mrs. Winsky dengan tajam diikuti dengan tatapan elang seseorang yang berada disebelah wali kelasnya itu.

"Menurutmu? Menurutku sih belum terlambat, lagipula pelajaran belum dimulai kan?" Jawab Enel sambil melihat kuku pendeknya yang pucat.

"Berdiri didepan kelas sekarang!" Teriak Mrs. Winsky.

Dan dijawab dengan jawaban santai ala Renallane.

"Dengan senang hati."

Namun, saat Enel ingin keluar kelas, seseorang menahan nya.

"Tunggu."

Dia seseorang yang berada disebelah Mrs. Winsky.

"Aku rasa sepertinya tidak apa jika dia mengikuti kelasku, lagipula aku juga baru mengajar disini dan aku ingin berkenalan dengan semua murid yang ada dikelas ini." Penjelasan itu membuat Enel menaikan salah satu alisnya dengan bingung.

Ada apa dengan wajahnya? Seperti menyimpan sesuatu saja.

"Tapi—"

"Apakah ada sebuah larangan atas itu, Mrs. Winsky?" Tanya seseorang itu.

"Tidak, Mr. Park." Mrs. Winsky diam sejenak lalu memanggil Enel yang berada di ambang pintu.

"Enel, kau boleh mengikuti pelajaran matematika."

"Yah, padahal aku berharap hukuman yang tadi benar-benar berlaku untukku." Gumam Enel yang masih didengar oleh semua orang dikelas itu.

"Tentu saja akan ada hukuman lain yang menanti, Ms. Jeonne." Tidak, itu bukan Mrs. Winsky yang menjawab, melainkan Mr. Park yang sudah pasti adalah guru baru di sekolah ini.

"Ya, terserah. Aku sudah berlangganan dengan semua hukuman yang ada disini." Jawabnya lalu berjalan acuh untuk duduk walaupun belum dipersilahkan untuk duduk.

Tentu saja ini adalah hukuman baru untukmu, sayang.

***

"Ada pertanyaan?"

Sudah hampir lebih dari setengah jam, Mr. Park menjelaskan mata pelajaran nya. Ada yang mencatat catatan dibangku bagian depan, lalu terdapat beberapa murid yang mengangguk paham dibangku bagian dua dan tiga, serta beberapa murid menatap malas papan tulis yang penuh dengan rumus dan juga terdapat seorang murid yang tertidur dibangku bagian paling belakang.

"Aku ingin bertanya, Mr. Park!" Seorang murid perempuan dibangku bagian kedua mengangkat tangan kanan nya.

"Silahkan, Ms. Velove." Kemudian wajah berseri dari siswi itu terpancar jelas setelah mendengar Mr. Park menjawabnya.

BAD TEACHERWhere stories live. Discover now