Apakah Semesta kesepian?

104 15 6
                                    

Semalam belumlah cukup untukmu meratapi kesepian. Pagi kau banjiri bahu jalan dengan air mata yang tak habis-habis.

Pejalan kaki tak paham apa yang sedang kau rasakan. Mereka menuai akibat kemurunganmu. Namun sepenggal mimpi harus tetap dikejar. Meskipun mata hari tak bersinar.

Kiranya kau mulai meradang hingga bumi ikut kau gertak dengan gelegar bertubi.

Apakah kau sedang kesepian atau merayakan kesedihan seluruh alam ini sendirian?

Lihatlah mata dibalik jendela. Adakah yang mampu kau baca disorot beningnya?

Satu dua rintik mari kita hitung sama-sama.

30/05/2020

Noktah PasaiWhere stories live. Discover now