2. BUT YOU SHOULD.....

10.9K 1K 935
                                    







Warn : Untuk yang tidak suka cerita dengan terlalu banyak narasi, mending jangan dilanjut baca aja. Takutnya kalian malah bosen. Karena demi apapun, aku yakin kalian pasti bakal bosen baca ini eheheh







Happy Read

Jangan sungkan buat komen dan vote.

Kalau ada typo, jangan sungkan juga buat ingetin, karena aku yakin typonya pasti banyak. :)

Last...

Hope you like it 💕💕

---



Malam telah tiba. Haechan terlihat maju-mundur mau ikut Yuta pergi ke arena atau tidak. Mau ikut, takut ketemu Mark. Tidak mau ikutpun, ia tidak berani ditinggal sendirian di rumah. Semua jadi serba salah, dia merasa dilema.

"Tidak ikut? Sudah berani ditinggal sen-"

"Ssstt! Berisik!" Haechan berseru cepat. Memotong kalimat dari Yuta dan segera menyerobot helm di tangan pria itu. Memakainya, sebelum mendudukkan diri di boncengan.

Akhirnya malam itu Haechan memutuskan untuk ikut Yuta pergi ke arena. Tak mengapalah, jikalau nanti di arena ada si Mark itu, mungkin Haechan akan menyembunyikan diri saja, atau mungkin tetap setia berada di sisi sang kakak untuk mencari perlindungan. Pokoknya, Haechan akan berusaha keras untuk menghindari Mark, dia tak mau berinteraksi sedikitpun dengan pria itu.

Pria itu sangat menyebalkan, habis itu sudah menyebalkan, menyeramkan juga pula. Dasar, anjing!

Suasana keriuhan dan keramaian di arena masih terlihat sama. Bedanya, saat ini minibar di sudut ruangan sana terlihat lebih ramai. Kata Yuta, salah satu kelompok ada yang sedang membuat acara semacam perayaan karena mereka habis menang banyak.

"Malam ini, aku tidak ikut balapan sama sekali. Aku mau santai-santai dengan yang lain saja." Ucap Yuta turun dari sepeda motor disusul dengan Haechan setelahnya.

Haechan menyibukkan diri dengan memantau keadaan sekitar. Mewaspadai keberadaan Mark, fokusnya tertuju pada kumpulan orang yang ada di sisi jalur balap, wajah-wajah tak asing yang ia yakini sebagai anggota kelompok milik Mark kemarin.

Menelisik di sana, Haechan kedapatan langsung menghelakan napasnya dengan lega sebab ia tak mendapati keberadaan Mark. Lalu beralih ke sisi markas yang lain, menoleh ke sana-kemari dan rasanya ingin sekali segera bersorak dengan girang karena dia juga tidak mendapati keberadaan Mark sama sekali di manapun.

Aman.

Dia aman pada malam ini -setidaknya.

"Bagaimana jika kita ikut bergabung dengan mereka? Kelihatannya sangat seru sekali pestanya." Usul Haechan sambil mengekori Yuta yang kebetulan juga mengarahkan langkah ke tempat yang ia harapkan.

Btw, asal kalian ingin tahu saja, Haechan juga siap berpesta jika Yuta memang benar mau melangkahkan kaki ke sana.

Haechan sedang stress, dengan pesta itu, Haechan mungkin bisa melampiaskan semuanya dengan sepuas-puasnya.

"Aku memang ingin ke sana, kelompok mereka cukup dekat dengan kelompok kami, jika kau ingin tahu." Ucap Yuta dengan santai sambil merangkul Haechan, melangkah ke tempat teman-temannya yang lain sedang berkumpul.

Semua teman-teman Yuta terlihat sedang berkumpul di salah satu meja kosong di dekat minibar. Mereka asik mengobrol sambil minum-minum, Haechan yang menyaksikannya jadi merasa antusias sendiri, terlihat sangat menyenangkan juga seru. Dia akan bergabung dengan mereka, tak mau tahu apapun alasannya mereka pun harus menerima kedatangannya.

RED [MARKHYUCK] Where stories live. Discover now