That Day

4 0 0
                                    

Suara jeritan tersebut benar benar alunan yang indah.

Ah~

Sudah berapa lama kami tidak bersenang senang begini?

Aku menoleh,menatap rekanku,Rendra yang sedang menulis sesuatu di kaki korban kami dengan pena. Pena yang isinya sudah diganti dengan jarum yang tajam.

Tak mau ketinggalan,aku segera mencari letak benda kesayanganku. Mengambilnya kemudian menyalakannya. Suara deru mesin kemudian menggema di sekitar ruangan.

Owh,yeah! Gergaji mesinku masih berfungsi dengan baik meski sudah berkarat.

"Hei,ren. Gantian dungs,aku kan juga mau" Aku sedikit mengerucutkan bibirku kesal,membuat rendra tertawa. Menyebalkan.

"Sorry,sorry. Gue lupa waktu. Mainan yang lo bawa asik soalnya. Dapat dimana?" tanyanya

Aku mencebikkan bibirku. "di kamarnya pacar aku. Nyemakin nih anak disana. Mana bising lagi nangisin mayat cowo sialan itu" kesalku.

Aku kemudian berjongkok. Tepat disamping kepalanya. "Tangan kamu mulus banget. Aku juga mau. Pantesan cowo aku selingkuh. Kamu punya tangan yang cantik Pinjem ya?"

Perempuan tidak diketahui nama tersebut langsung menggeleng. Bibirnya bergeletuk ketakutan. Membuatku senang.

"bentar aja kok. Ga lama. Sampai aku dapat cowo baru aja,hehe"

Aku kemudian mendekatkan mesin gergajiku ke tangan mulus perempuan tersebut. Sial,susah dipotong. Aku kemudian bangkit dan menendang kepala perempuan tersebut.

"pelit banget sih sama aku! Pinjem tangan bentar! Bentar doang! BENTARR!!"

"euy,nar. Tangan dia kan ada tulang. Ya susah dipotong lah! Sini gue aja yang potongin" ucap rendra. "gak! Gak mao! Aku yang potong."

Kemudian,dengan tenaga kuat,aku memotong tangan perempuan tersebut. Mengabaikan teriakan kesakitan dan muncratan darah yang sudah membasahi seluruh tubuhku sejak tadi. Ini benar benar menyenangkan!

Aku tertawa,berteriak senang. Darah perempuan ini benar-benar wangi. Aku suka sekali harumnya.

Aku menatap hasil karyaku dan Rendra. Benar benar sempurna.

Eh,bentar.

"mata kamu cantik banget" aku mendekatinya dengan perlahan. "buat iri aja" kemudian duduk manis tepat diatas kepalanya.

"hal yang buat aku iri harus dimusnahkan"

Dengan bantuan pena spesial milik rendra,aku menusuk mata perempuan tersebut hingga kedalam. Kemudian,melakukan hal yang sama dengan matanya yang sebelah.

"sempurna. Ren,aku capek. Lanjut gih,Punya kamu itu cewenya. Siksa aja habis-habisan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang