Part II : It All Started Here

Depuis le début
                                        

"Ah ya, berhubung kamu tadi sudah membantuku, bisakah kita makan siang lagi, nanti?"

Taeyong menoleh.

Apa yang dia dengar kali ini, dia tidak bisa mempercayainya sama sekali.

Dia cepat-cepat meluruskan pandangannya, menahan senyum lebar yang ingin dia kembangkan dari bibirnya.

Oh Tuhan, batinnya.

"O-oh, Ok—"

"Johnny!"

Omongannya terpotong, ketika sebuah suara mendarat diantara dia dan Johnny.

Suara berat itu melesak tidak tahu diri dan menarik perhatian mereka berdua.

Johnny yang semula menghadapkan tatapannya kearah Taeyong, mengangkat dagunya dan mencari tahu siapa yang tengah memanggil namanya.

Taeyong, yang semula mati-matian menahan senyumnya dibalik ekspresi datarnya—walaupun dia yakin Johnny tahu dia tengah menahan ujung bibirnya untuk tidak melengkung naik—kini, dia tidak perlu menahannya karena dengan sendirinya, wajahnya mengeras dan ekspresi kesalnya keluar begitu saja, saat matanya menangkap siapa yang tengah berdiri didepan sana.

"Long time no see~"

Orang itu mendekat. Dengan blazer coklat muda panjang menutupi sebagian tubuhnya, kemeja putih dan celana senada melekat ditubuhnya yang menjulang sempurna.

Dia merasa kecil, ketika tubuhnya dihimpit oleh dua orang yang lebih tinggi darinya—dan dia hanya setelinga mereka.

Entah apa lagi yang orang ini inginkan.

Namun, dia rasa, kehadirannya kini bukan untuk dia. Melainkan, untuk lelaki disampingnya.

Mata mereka beradu, saling mengunci pada satu sama lain, dengan saling menatap tajam seakan siap menusuk orang yang tengah berdiri berlawanan dengannya kapan saja.

Taeyong hanya melihat mereka, dia juga tidak bisa bilang apa-apa karena sekarang, bukan kesal yang mendominasi dirinya, melainkan bingung.

"Oh—hai, Jaehyun"

Johnny membalas sapaan Jaehyun dengan wajah tegasnya.

Oh, ok, bartender seperti Jaehyun kenal dengan seorang dokter hebat bernama Johnny?

"Kudengar kalian mau makan siang. Boleh aku ikut?"

Taeyong menghela nafasnya, harapannya adalah Johnny menolak ajakan Jaehyun.

"If Taeyong doesn't mind, then, sure" Johnny menatapnya dan dia hanya mampu membalas dengan kedua matanya yang membulat sempurna.

Oh, haruskah dia ajak?

Atau haruskah dia tolak?

Apakah kalau dia tolak, Johnny akan menganggapnya—

"I'm sure he doesn't mind" Jaehyun, melingkarkan tangannya pada Taeyong, mengapit lelaki itu sampai dia tidak bisa melanjutkan fikirannya untuk haruskah dia menerima atau menolak ajakan Jaehyun, karena sepertinya, "Benar kan, Yongie?" dia tidak bisa melakukan apa-apa selain membeku ditempatnya.

WILLOW || JAEYONGOù les histoires vivent. Découvrez maintenant