Chapter 10, kebohongan

4.8K 541 17
                                    

A/n halo semuanya, makasih ya yang setia nunggu fanficnya, maaf untuk beberapa chap kedepan updatenya akan sedikit lambat na 🙏
.
.
.

Jantung Mew berdegup kencang, ia sudah memikirkanya sejak beberapa hari sebelumnya. Iya, hari ini dia akan mengungkapkan perasaanya pada Gulf.
.
.
.
Mew menarik nafas pelan, berusaha menetralkan degup jantungnya, sial! Kenapa rasanya susah sekali? Mana sebentar lagi Gulf datang pula..

Lamunan Mew terhenti oleh ketukan dari jendela. Terlihat Gulf yang mengisyaratkan untuk membuka pintu mobil itu, ah jangan lupa senyum manis yang bertengger manis di wajahnya.

Sesaat setelah Gulf masuk, Mew langsung menancapkan gas nya ke restoran yang sudah sengaja ia pesan itu.

~~~~~~~~~~

Bohong kalau Gulf mengatakan ia baik baik saja saat ini, kenyataanya adalah jantungnya berdebar sangat keras.

Kenapa harus gugup.. ini kan hanya acara makan biasa...

"Ada apa Gulf?" Tanya Mew menatap Gulf yang berada di depanya itu, Mew dapat dengan jelas melihat Gulf yang tidak tenang.

Gulf memainkan dessertnya yang berada di atas meja, ia sendiri pun tak mengerti kenapa jantungnya berdegup tidak jelas seperti ini, apa karna penyakitnya itu? Tapi bukanya penyakitnya menyerang jaringan otot bukanya mengontrol kecepatan detak jantung? .. ah ia tidak mengerti!

"Aku juga tak mengerti, mungkin karna kau sangat tampan hari ini Mew" seru Gulf bercanda.
.
.
.
Walaupun ia tidak sepenuhnya bercanda, hari ini Mew benar benar tampan. Err.. sebenarnya Mew selalu tampan sih, tapi kali ini ia benar benar bersinar, sorot matanya pun penuh kebahagiaan, pokoknya Gulf sangat menyukai itu.

Mew hanya tertawa kecil mendengar jawaban Gulf.. yang sedikit banyak menambahkan kepercayaan dirinya untuk menyatakan perasaan Mew pada anak itu.

Menyelesaikan course yang sudah di pesan, kalau kalian tidak lupa Mew itu cukup kaya untuk mengajak Gulf fine dining, ......ditambah lagi ayah dan ibunya yang mendadak semangat saat Mew bilang akan menyatakan perasaanya pada Gulf.
.
.
Lagipula, sebenarnya yang booking restauran itu adalah ayah Mew, menurutnya kemungkinan besar Mew akan diterima kalau mengajak Gulf makan di restauran.

Oh ayolah ayah, Gulf lelaki, sepertinya tidak perlu bersikap romantis seperti itu.
.
.
.
Entahlah apa Mew yang tidak romantis atau ayahnya yang berlebihan.

"Gulf.." lirih Mew. Gulf mengalihkan pandanganya dari dessert yang - sudah - tidak - berbentuk itu ke arah Mew, "apa?"

Mew tersenyum amat manis, menggengam jemari Gulf perlahan dan mengusapnya.

"Aku.... aku tidak tau sudah berapa lama, mungkin ini terdengar sangat gila" seru Mew sembari tertawa, kemudian memandang Gulf mantap,masa bodo di terima atau tidak.

"Aku rasa aku menyukaimu"

Mata Gulf membesar, selama ini ia kira hanya ia yang mencitai sosok di depanya itu, sekelibat rasa bahagia memenuhi dadanya, ia bahagia! Sangat bahagia!

"Maaf kalau lancang..."

Gulf hanya bisa mematung saat bibir mew perlahan mendekati bibirnya, mengecap lembut rasa di bibir manis itu.

Hangat.

Gulf perlahan menutup kedua matanya, dan tanpa sadar ia mulai membalas kecupan dari orang di depanya, hangat... manis... lembut.

A drop of color (Complete)Where stories live. Discover now