6

2.1K 184 16
                                    

Senyum manis tak hilang dari wajah cantik Jimin sejak ia membuat bekal makan siang sampai sekarang ia berjalan menuju ruangan suaminya

Sudah satu bulan sejak Minju colaps, sejak Jungkook mencium Jimin di rumah sakit waktu itu sikap nya semakin dingin pada Jimin, tapi setidaknya Jimin bersyukur akhir² ini Jungkook lebih sering makan malam di rumah dan tidur di rumah ya walau kadang ia pulang saat Jimin sudah tidur, dan bangun pagi sebelum Jimin bangun.

Jimin berusaha tegar walau kadang air matanya tak dapat ia hentikan
untuk jatuh, kadang perdebatan
kecil juga terjadi, bagi Jimin tak apa kalau dulu Jungkook yang berusaha mendapatkan cintanya, sekarang biar Jimin yang berusaha mengembalikan cinta dan ingatan Jungkook, tak masalah walau Jimin sering di tolak
dulu Jungkook juga sering di tolak olehnya.

Sepanjang perjalanannya menuju ruangan Jungkook semua orang memberi hormat pada mantan atasan mereka atau lebih tepatnya istri atasan mereka.

Senyum Jimin makin lebar setelah sampai di depan pintu berwarna
hitam di depannya untuk masuk ke dalam menggunakan sidik jari atau sensor suara dari pemilik ruangan. Karna Jimin memiliki data sidik jarinya jadi tidak perlu mengetok
pintu agar di izinkan masuk.

Saat pintu terbuka senyum Jimin perlahan pudar melihat adegan di depannya, di sofa sana jungkook sedang menindih tubuh seorang namja manis yang Jimin sangat tau siapa, dan kepala Jungkook yang berada di sebelah kiri mencumbu
leher namja tersebut, Jimin semakin yakin kalau dari penglihatannya benar karna suara desahan laknat
namja itu terdengar sangat jelas, mata yang tertutup seperti menahan rasa nikmat

Tidak Jimin tidak menangis atau menjauhkan bekal makan siang yang ia buat untuk Jungkook, perlahan Jimin masuk dan meletakan bekal Jungkook di atas meja kerjanya
dan keluar dari ruangan itu tanpa sepatah kata pun karna ia rasa lidahnya terasa kaku walau hanya untuk bergerak di dalam mulutnya. Ia berjalan keluar dari gedung dengan tatapan kosong mengabaikan sepasang mata yang melihat dengan perasaan bahagia.

:::::::::::::::::::::::

"Yak sudah selesai berhenti mendesah Jihoon, aku jijik mendengarnya, desahaan Jimin lebih indah"

Jihoon namja yang Jimin lihat bersama Jungkook tadi, ya Jihoon kembali setelah 3 tahun di Australi dan kembalinya Jihoon atas permintaan Jungkook

"Ck, kau tidak asik bahkan kau tidak menindih ku dan mencumbu leher ku, seperti dulu " sekedar informasi dulu Jihoon sering menjadi pelampiasan sex Jungkook. Itu sudah sangat lama sekali bahkan sebelum Jungkook jatuh cinta untuk pertama kalinya.

"Yah, amit² aku lebih menyukai tubuh Jimin lebih enak. Kapan pertunangan mu akan dilaksanakan aku harap pertunangan mu setelah rencana ku selesai"

"Kau ini seperti bocah Jungkook, kenapa kau bermain main dengan semua ini, seharusnya kau mintak tolong kakek saja semuanya pasti selesai bukan begini caranya"

"Kau tidak tau anak dan istri ku taruhannya, dan aku tidak bisa melakukannya sama seperti 10 tahun yang lalu, ia ingin rumah tangga ku hancur makan ia akan dapatkan itu"

"Terserah, aku harus pergi tunangan ku menunggu"

"Ya pergilah itu yang ku tunggu aku ingin makan masakan istri ku"

:::::::::::::::::::::::::

"Yak siapa sih yang menganggu
istirahat siang ku, Namjoon kan sedang tidak ada ini waktu ku bermalas²an"

"Iyaaaa sabar, ck" seokjin kanget melihat namja mungil di depannya setelah ia membuka pintu rumahnya

"Jiminie kamu di sini menjemput
Minju? Tapi Minju dan Namji di jemput bibi mereka pergi ke mall"Jin bicara sedikit pelan, ia khawatir melihat tatapan kosong Jimin.

"Hyung~" saat itu pertahaan Jimin runtuh ia menangis melihat apa yang telah terjadi, selama ini Jimin masih baik baik saja saat jungkook bersikap dingin padanya, tak pernah ia berfikir jungkook akan berselingkuh di belakangnya

Jin yang melihat Jimin menangis langsung memeluknya dan membawa ke dalam, beruntung tidak ada orang di rumah saat ini.

"Hiks hyung huwaaa hyung kookie jahat hiks" jika dulu keadaan hati Jimin seperti ini ia akan pergi club untuk menenangkan diri. Tapi sejak menikah dengan Jungkook Seokjin lah orang yang bisa mencarikan jalan keluar dari semua masalahnya, walau ia juga bercerita pada Yoongi dan Hobi tapi terkadang mereka tidak seperti Seokjin yang dewasa menangani masalah

"Sshh sudah Jiminie jangan menangis tenang dan cerita kan pada hyung baik² ada apa dengan kookie"

Sambil terisak Jimin menceritakan semua yang ia lihat pada jin. Setelah semua yang Jimin ceritakan Jin hanya bisa berusaha menenangkannya
bagaimana pun ia harus bicara pada sepupunya itu, ia tau jungkook tidak mungkin seperti itu. Dua jam Jimin menangis dalam pelukan jin, akhirnya ia tertidur.

::::::::::::::::::::::

"Katakan pada ku apa yang kau lakukan AHH" Jin berteriak tepat di depan wajah orang yang ada di depannya saat ini

"Hyunghh l-le-pas se-sakhh hyung"

"Apa, kenapa kau menyakiti Jimin eoh" Seokjin akhirnya melepaskan cekikan pada leher Jungkook, setelah Jin memindahkan Jimin ke kamar ia langsung pergi ke kantor Jungkook, dan saat masuk ia langsung mencekik
leher Jungkook

"JAWAB AKU JEON JUNGKOOK. apa alasan mu kau bermain² lagi" lagi lagi ia emosi melihat Jimin bahkan masih terisak dan menggigau dalam tidurnya

"Hyung aku mohon beri Jimin pengertian untuk saat ini aku mohon,, aku akan ceritakan apa yang terjadi tapi ku mohon kau bantu aku kali ini"

' tak ada salahnya aku beritahu jin hyung, ia bisa membantu ku agar Jimin tetap bertahan di samping ku'

Jin menghela nafasnya kasar, emosinya sedikit berkurang, ia tau Jungkook pasti punya alasan atas semuanya.

"Baiklah, tapi tunggu katakan pada ku kau tidak lupa ingatankan eoh"

"Iya hyung aku ingat semuanya aku tidak lupa ingatan aku ingat semuanya bahkan siapa yang mengakibatkan putra ku meninggal dunia"

"Jadi beritahu aku semuanya, beritahu aku jika kau masih menganggap ku hyung Muu" lagi emosi jin bangkit ia selalu berfikir Jungkook selalu bicara padanya kalau ada sesuatu yang ingin ia lakukan tapi sekarang bahkan adik kecilnya menyembunyikan semua hal darinya

Dulu saat usia lima tahun sampai Jungkook pindah ke Australi Jin lah yang selalu menjaga dan merawat Jungkook saat kedua orang taunya pergi untuk perjalanan bisnis

Bagi Jungkook Jin lebih dari sekedar hyung baginya, dulu Jin selalu ada saat ia menangis karena di tinggal, Jin selalu ada saat tidak ada yang mau berteman dengannya karna ia anak yang pendiam. Jin seperti sosok ibu yang menjaga dan menyayanginya.

"Aku akan cerita, maafkan aku hyung. Jadi saat malam kecelakaan itu aku...
























TBC

I Will Take Care Of You || KM ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें