Tekan 🌟 sebelum di baca ya ... Biar semangat aku. Jangan jadi sider. Sider buat penulis kesel loh. Nanti batal puasanya.
Happy reading ....
"Heejin-ah ... apakah kau tidak bosan selalu berkutat dengan buku-buku ini?" gerutu seorang gadis yang kini tengah berpangku tangan dengan mencebikkan bibirnya.
Sedangkan gadis berkacamata itu --Heejin-- kini menoleh dan tersenyum tipis.
"Tidak ada waktuku untuk bersantai, Jin-ah. Kau tahu? Aku harus menyelesaikan makalah ini sebelum jam satu siang nanti," jelas Heejin dan kembali berkutat dengan buku-buku yang menjulang tinggi.
"Aihh ... kau terlalu serius, Jin-ah. Ayolah ... jangan berlagak seperti mahasiswa akhir," kesal gadis itu yang masig terus diabaikan oleh Heejin.
"Tapi kita tahun depan sudah menjadi mahasiswa angkatan akhir, Nona Kim Hyunjin," jelasnya lagi dan membuat gadis bernama Hyunjin kini menghentak-hentakkan kakinya.
"Ayolaah ... itu masih tahun depan. Masih ada dua semester lagi," rengek Hyunjin kini dengan sedikit ber-aegyo dan mengerjapkan matanya cepat.
Heejin hanya diam dan kembali berkata, "Tidak, Kim Hyunjin."
"Ahh ... untuk apa melihat buku-buku itu. Lebih baik melihat lelaki tampan dari jurusan seni. Ayolaah ... temani aku ...."
"Kau tahu sendiri 'kan Jin-ah. Membuang waktu kalau kita ke juru--"
"Aku pokoknya gak peduli. Nona Jeon harus ikut aku. Sekalian kamu melihat-lihat siapa yang akan menjadi PW-mu nanti, Jin-ah. Hahaha," kelakar Hyunjin dan membuat Heejin enggan menolak.
Dan akhirnya, Hyunjin-lah yang menang dan bisa membuat Heejin dengan segala rumus-rumus fisika yang memuakkan.
●●●
"Baiklah, dengarkan baik-baik. Hari ini kalian akan saya nilai mengenai cara bernyanyi kalian," jelas sosok lelaki dengan tajam menatap seluruh mahasiswa yang kini duduk di pendopo FBS (Fakultas Bahasa dan Seni).
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Maaf, Mister. Tapi, ini sudah biasa. Gak ada tantangannya," celetuk sosok lelaki dengan wajah tampan namun terkesan sombong dan suka tebar pesona.
"Tenang saja, Lee Jeno-ssi. Kali ini tantangannya kalian akan bernyanyi sambil bernyanyi di depan dan menarik seseorang untuk di ajak bernyanyi. Dan ...," ucapan sang Dosen terputus lalu melipat tangan di depan dadanya, "itu harus berbeda jenis kelamin dan bukan dari fakultas kita.
"Jadi, gimana caranya, Mister?"
"Itulah tantangannya. Kalian harus mencari dalam waktu lima belas menit. Dan ... dimulai dari sekarang." Aba-aba tak terduga dari sang dosen membuat mahasiswa jurusan seni kelabakkan.