Bab 38 Namanya Ikan Kecil
Xiaoyu, putri mereka disebut Xiaoyu , nama besar adalah Shen Zhixia!
Ketika kamu lahir , kamu di bungkus selimut kecil , dan ayah agak sedikit terkejut , dan berkata kepada Gu Xia, "Kain kecil ini memiliki mulut kecil seperti ikan kecil, jadi nama panggilanmu berasal dari ini."
Kemudian Shen Menghan berkata bahwa saat itu dia adalah pria yang paling mencintai istrinya di dunia!
Jadi, nama besar Shen Zhixia!
Mengingat apa yang tampak seperti masa lalu kemarin, sudut bibir Shen Menghan naik tanpa sadar.
Melihat Gu Xia, dia kebetulan melihat dirinya sendiri.
Saling memandang, dia tahu bahwa mereka semua memikirkan kebahagiaan yang pernah mereka miliki, sehingga sudut bibir mereka bisa dipenuhi dengan rasa manis.
Namun, dia tidak berani menatap matanya terlalu lama . Karena takut, semua ini hanyalah ilusi.
Karena takut, semua ini tiba-tiba lenyap begitu saja.
"Ayah, apa anak itu ada di sana?"
"Ya, itu kamu, orang yang memberimu hidup adalah ibumu! Itu dia!"
Shen Menghan menunjuk Gu Xia, tetapi Xiaoyu menatap Gu Xia dengan tatapan bodoh.
Dia tidak bisa menerima begitu banyak hal di kepala kecilnya yang tidak pernah terpikirkannya, tetapi dia tahu siapa yang benar-benar baik padanya dan siapa yang buruk padanya.
Setidaknya bibi ini rela membuatkan lapisan kue untuknya, tetapi sang ibu hanya tahu bagaimana cara memukulnya, memarahinya, dan tidak pernah bertanya apa yang dia suka makan dan warna apa yang dia sukai.
"Bu-bu!"
Ketika dia membuka mulut dan menjerit, air mata Gu Xia tiba-tiba jatuh tanpa peringatan.
Dia tidak ingin menangis, dia benar-benar tidak ingin menangis di depan anak itu.
Dia berbalik untuk menutupi wajahnya dan menangis, berusaha keras untuk menenangkan emosinya.
Upaya untuk menunjukkan lebih banyak senyum di depan anaknya , dan ingin dia mengingat semua kehangatan ibunya.
Tapi dia tidak bisa menahannya, karena tidak ada yang tahu betapa sulitnya dia selama bertahun-tahun ini.
Shen Menghan memeluk ikan kecil itu dan membawa sepotong kue ke arahnya.
Qianxi berteriak pelan dengan dorongan ayahnya: "Bu, makan kue, manis sekali!"
Gu Xia menggigit kue, dan mata berkabut itu semua adalah wajah polos anak itu.
"Bu, apakah ini manis?"
"Manis! Sangat manis!"
Qianxi tersenyum dengan kepuasan khusus, berbalik dan menyerahkan kue itu ke mulut Shen Menghan, dan berkata dengan ekspresi lembut: "Ayah, coba!"
Shen Menghan makan dengan gigitan besar.
Krim putih itu dicelupkan ke mulutnya, seperti anak besar yang sedang makan.
"Ayah, apakah ini manis?"
"Manis! Sangat manis!"
Shen Menghan memandang Gu Xia dengan mata penuh kasih sayang, mengulurkan tangan dan dengan lembut menyeka krim dari mulutnya untuknya.
Lembut dan penuh kasih sayang .
Pelukan ketat. Setelah lima tahun, itu adalah pelukan setelah berbagai cobaan.
Untuk waktu yang lama, dia menolak untuk melepaskannya!
Ny. Shen memandang mereka di dapur dengan kaca transparan besar di sebelahnya, dia menangis gembira.
Berpaling diam-diam dan tidak berani mengganggu keindahan langka.
===
Qianxi tidak pernah merasakan hal ini, dia dibelai oleh orang tuanya di tangannya, dan dia jatuh cinta.
Dia selalu memiliki ilusi bermimpi, selalu bertanya: "Ayah, ibu, apakah saya benar-benar tidak bermimpi? Apakah Anda benar-benar ibu dan ayah saya? Bagaimana dengan ibu saya itu ? Di mana dia ? bagaimana dia tanpaku? Bisakah aku masih melihatnya? "
Selalu ada kebaikan di dunia seorang anak yang orang dewasa tidak bisa mengerti. Meskipun Liu Liyun tidak begitu baik padanya, dia juga kerabatnya di jantung anak itu. Tidak ada cara untuk menyerah atau melupakan kerabatnya.
"Xiaoyu, bukankah kamu membenci ibu itu? Dia memukulmu, memarahimu, dan mengurungmu dengan anjing itu. Mengapa kamu mengingatnya?"
Xiaoyu mengedipkan matanya dan menatap Gu Xia dengan ekspresi cemberut. Dia ingin melihat suasana hatinya saat ini.
Dia takut dia akan marah dan merasa tidak enak.
Dia sangat berhati-hati karena dia sendiri yang akan kesal.
