"Ih! Nyebelin banget si lu Ra! Nih ya, dengerin nih. Mana ada sih yang lebih. . .
Suara Nerissa menghilang dari pendengaranku. Entahlah, saat dia berbicara panjang lebar, mataku malah terpaku pada sepasang manusia dibawah pohon tepat didepan kelasku.
Aku mengenalinya. Itu adalah laki-laki kemarin, namun sekarang dia sedang bersama seorang gadis. Aku tidak tahu siapa dan sebenarnya tidak mau tahu.
. . .Dan lagi gue tuh terlalu special, Tau gak sih. Ra? LEORA!" Gadis itu menghentikan bicara panjangnya dan teriak dengan kencang.
"Ah, kenapa?" Tanyaku terkejut.
"Lu dengerin gue gak sih?!"
"Ah?"
"Selamat pagi anak-anak."
Tiba-tiba suara berat khas papa muda itu masuk dan duduk di kursi guru dalam kelasku.
Lelaki yang tadi dibawah pohon itu pun masuk ke dalam kelas.
"Eh, Lo?"
Wow, ternyata dia mengenali ku.
"Apaan si." Jawab ku sinis. Tentu saja, gaya bicaranya sok akrab dan itu menyebalkan.
Dia menoleh ke arah meja guru dan kembali menatapku, lalu tersenyum.
Setelah itu dia kembali ke mejanya.
Dih, kenapa coba? Senyum-senyum begitu? Gila kali.-batinku kesal.
Nerissa tidak memberikan respon apapun pada lelaki tadi. Ia malah fokus pada lelaki yang duduk di meja guru.
"Eh itu kan pak Gunawan. ."
"Ohiya woi, aduh gantengnya."
"Wah gila, jangan-jangan dia walas kita lagi?"
"Ya ampun mimpi apa gue semalem."
"Apaansi, cewe-cewe berisik banget, gantengan juga gue."
"Dih pede amat lu, kue putu."
Kira-kira itulah yang terdengar oleh Indra pendengaranku. Guru itu memang tampan dan terkenal. Selain itu, dia juga termasuk sosok yang humoris.
"Wow, melihat reaksi kalian sepertinya saya gak perlu lagi memperkenalkan diri ya?" ucapnya memulai pembicaraan, dan bangkit dari duduknya.
"Gapapa kali, pak! Ngobrol-ngobrol dikit, bapak kasih tau dengan jelas lah pak!" Pinta seorang gadis dari sudut kelas
"Kasih tau apa? Nomer hape saya?" Tanyanya sambil tersenyum
"Aduh bapak, inget istri pak!" Sahut lelaki yang berada disamping jendela
"Eh, by the way, saya masih lajang loh."
"Kalo gitu sama saya aja pak."
"Yeu, mauan lo."
"Wah gila, haha."
Seisi kelas bersahut-sahutan, dan sangat berisik. Begitupun Nerissa, dia sangat antusias dengan suasana seperti ini.
"Haha, udah-udah. Nama saya Gunawan Santoso, saya adalah guru matematika, dan saya walas kalian."
YOU ARE READING
Relation [Ryujin, Heejin, Hyunjin, Jaemin]
General Fiction"Bagaimana kalau pembunuh ayahmu adalah orang yang berhubungan dengan teman dekatmu sendiri, Leora?" ©moonstrrr
O1. New Class
Start from the beginning
![Relation [Ryujin, Heejin, Hyunjin, Jaemin]](https://img.wattpad.com/cover/223060148-64-k776910.jpg)