Case 17 : Quarter

Mulai dari awal
                                    

"Aku akan mengajukan satu pertanyaan saja. "

"Akan kujawab," balas Ethan mantab.

"Apa yang kau pikirkan saat misi di Kalimantan kemarin?"

Melihat diamnya Ethan membuat Alan tertawa, "kau tidak boleh mengarang jawaban hanya untuk menyetarakan diri. Kubuat tiga opsi. Pertama, kau hanya memikirkan tardigrada dan River. Kedua, kau memikirkan bagaimana Eric membalasmu melalui misi ini. Ketiga-"

"Hei, kurasa opsi pertama dan kedua," kata Ethan.

"Aku bahkan belum mengatakan opsi ketiga,"

"Hm? Kurasa itu juga akan kupikirkan,"

"Aku bertaruh kau sama sekali tidak membayangkan ini sebelumnya. Ketiga, kau tidak berpikir bahwa sensor kinemetric  hanya tersebar sebagai penanda daerah penyebab bencana besar di Bumi. Tidak semua negara memasangnya kecuali izin dari USGS, NOAA, dan BMKG,"

Ethan melongo, "Ha?"

Alan mengepalkan tangannya geram, namun sebuah notifikasi menyelamatkannya dari niat baku hantam dengan Ethan.

Dengan langkah terburu Alan menaiki tangga dan masuk rumah, meninggalkan Ethan yang pertama kalinya memasang ekspresi bodoh.

***

Keputusan Loski untuk tetap tinggal selama beberapa hari kedepan dirasa tepat. Ia baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambutnya yang sedikit beruban dengan handuk yang disediakan pihak hotel.

"Jadi kau bebas bulan depan?"

"Hoh. Kebetulan ini menjelang akhir bulan. Akan kubantu masalahmu,"

"Thanks,"

Panggilan ditutup. Sesuai rencana yang hanya disusun oleh Awsten, ia berniat kembali ke bunker hari ini. Karena semalam ia bermimpi memiliki rambut dengan warna perak, yang kemudian ia simpulkan sendiri bahwa itu suatu tanda keberuntungan.

"Kau mau ke bunker itu? Again?  Mungkin kakakmu akan menyemprotkan pestisida langsung ke tubuhmu setelahnya," kritik Loski.

"Dikira aku hama, apa!" Sanggah Awsten sambil memakai pomade.

Loski mengamati Awsten. Jika anak nakal itu seperti Awsten—ah, yang ada waktu kematiannya akan terasa sangat dekat karena darah tinggi.

Tujuan Loski kali ini; berperan dibalik layar. Menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Karena semua hal yang berkaitan dengan NASA masih termasuk urusannya, terlebih kali ini sudah menyangkut masalah putranya.

"Setelah melihat bunker itu, kujamin jiwa miskinmu akan bergetar," kata Awsten sambil mencegat taksi.

Loski menatapnya sinis, bahkan kekayaannya masih tersisa jika digunakan untuk membeli 3 bunker sekaligus.

"Kurasa itu realisasi dirimu sendiri." jawab Loski pada akhirnya.

"Bener juga sih, EH TAPI! kau percaya pada roda kehidupan berputar kan? Kupikir suatu saat aku akan berada di posisimu atau posisi Eric, tapi sepertinya rodaku terkena paku sepanjang jalan. Tak bisa berputar, tak pernah terwujud," kata Awsten dengan raut wajah sok bahagia.

Loski hanya diam, tak menggubris Awsten. Langkah rencananya masih seperempat jalan, dan ia belum sepenuhnya mempercayai pemuda berambut hijau ini.

Mereka sampai. Awsten menyarankan Loski agar berjalan kaki dalam jarak beberapa meter agar tidak terlihat mencurigakan.

Keamanan terlihat kosong. Gerbang sedikit terbuka. Tapi mereka yakin cctv tetap menyala. Jauh didepan sana ada sebuah mobil hitam dengan logo WHO  terparkir asal.

"Kurasa kita akan mendapat pertujukan gratis," kata Loski dengan berbinar.

NASA

kubu-kubu pecah disini🤣

nanti update bab 18 kalo g mager sahabat










NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang