2

50 10 1
                                    

Gadis itu memiliki surai panjang dengan warna orange yang unik. Dahinya nampak sekali karena tidak memiliki poni. Senjata tameng itu miliknya. Terlihat senjata itu agak lebih besar daripada tubuhnya.

"Hmph!" Ia menoleh ke arah seorang pria berambut panjang abu-abu yang berdiri di dekatnya. "Guru, kita harus membantu mereka."

"Hahaha! Tentu saja, karena kita sudah sampai di sini," balas pria itu ceria sekaligus terlihat sok keren.

"Wahh~ ada banyak sekali monster-monster lucu di sini~" ujar seorang gadis bersurai panjang cream dengan cerianya. Ia melompat-lompat senang dan melesat meninju salah satu bos monster dengan senjata tangan yang dimilikinya. Kemudian monster itu lenyap.

"Ayo," ujar seorang gadis bersurai hitam dengan mata yang berbeda warna. Terlihat mata kanan berwarna ungu dan yang satunya terlihat lebih tua. Ia mengeluarkan phase powernya yang berwujud es dan senjata pedang menjadi bantuannya.

"Setelah ini aku mau makan cemilan, nyan~!" kata seorang gadis kecil bersurai merah panjang dan langsung meloncat seperti gerakan harimau, mencakar monster dengan senjata sarung tangan besarnya dan monster itu langsung lenyap.

Yuri yang melihat mereka berlima langsung terpesona. "Fwahh!! Jangan-jangan merekaaaa!"

"Wildhunter," ujar Seulbi menambahkan. Ia melesat ke arah pria yang lebih tua itu. "Kenapa Anda datang ke sini? Bukannya pertemuannya di markas setelah kami menyelesaikan misi?"

"Kami hanya iseng untuk datang membantu. Lagian kami semua tidak sabar ingin bertemu dengan Black Lambs," jawab pria itu ramah. "Apa kau ketuanya?"

"Ya, nama saya Seulbi. Senang bisa bertemu Anda. Anda pasti Tuan Wolfgang," ujar Seulbi memperkenalkan diri.

"Sepertinya kau sudah membaca tentang kami. Senang bisa bertemu denganmu dan juga rekan-rekanmu, Seulbi. Sebelum melanjutkan perkenalan, sebaiknya kita bantu mereka dulu."

Seulbi tersentak dan hampir melupakan misinya. Ia mengangguk dan segera menyerang para dimensional monster bersama-sama.

J akhirnya ikut membantu. Ia meninju dan menendang para monster dengan mudah. Banyak pasukan lebih bagus. Hanya saja, ada banyak yang lebih muda.

J tersenyum sendiri. Para UNION itu beruntung, batin J dan mengeluarkan skill yang agak lebih besar. Tiga bos monster langsung mati dan lenyap di tangannya.

J tiba-tiba menoleh ke arah gadis bersurai orange itu. Ia tidak begitu yakin, tapi entah kenapa ia merasa gadis itu tadi melihat ke arahnya. Ah, mungkin hanya perasaannya saja.

***

Mereka akhirnya sudah menyelesaikan misi bersama-sama yang dibantu oleh tim Wildhunter. Pekerjaan Black Lambs menjadi cepat. Yang paling senang di sini adalah Seha. Kalau cepat selesai, ia bisa kembali bermain game tanpa diomeli oleh Seulbi.

"Kami adalah tim Wildhunter. Perkenalkan namaku Wolfgang, ketua dari tim," ujar Wolfgang memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Yah, tidak terpikirkan kalau mereka akan berkenalan di markas Black Lambs yang suasana ruangannya seperti ruangan kelas. Yuri sudah menyiapkan lima kursi baru untuk tamu.

"Yo~ Namaku Soma! Aku suka sekali bermain boneka. Senang berkenalan dengan kalian, Black Lambs~" ujar gadis bersurai cream itu dengan sifat yang ceria.

"Panggil saja aku Bai. Mohon bantuannya," ujar gadis bersurai hitam memperkenalkan diri dengan singkat.

"Seth! Itulah namaku. Apa di sini ada cemilan manis?" ujar gadis kecil berumur 13 tahun itu seraya melihat-lihat sekitar.

Closers Love : FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang