Monolog.

749 101 4
                                    

Ayo mampir di AU kosan mawar punya Bucin2000 dulu!🥰

Singto x Krist AU! Kosan Mawar AU; (based on Kosan mawar universe!)

I hope y'all like it.

———————————♡

Pluem berlarian menuruni anak tangga dengan nafas yang tidak teratur, matanya tertuju pada kakinya yang terburu-buru, takut terjatuh. Singto berlari di belakang pluem menyusul dengan langkah lebih lambat. Bye-bye fever yang setia menempel dari tadi pagi lepas dari dahinya lalu terinjak kakinya sendiri.

"cepet tutup pintunya! Ambil sepatu gue terus masukin dalem, pluem!" Seru Singto.

"iya astaghfirullah! Ini juga udah lari!" Jawab Pluem sambil mengambil sendal dan sepatu Singto, menyembunyikannya di belakang TV ruang tamu.

"Duh, apalagi ya?" mata Singto tertuju pada kendaraan roda empatnya, ia refleks menepuk jidatnya sendiri.

"Anjing, itu mobil gue mau disembunyiin dimana?!" lanjut Singto, mengurut pelipisnya sambil memikirkan cara lain.

Pasalnya, Pluem tidak sengaja memberi tahu Krist bahwa Singto sedang tidak enak badan hari ini, niat Pluem baik karena ia ingin ketua tercintanya itu memperhatikan kesehatannya. Pluem tahu betul jika dirinya yang mengingatkan, maka peringatan itu tidak akan digubris sama sekali, maka ia langsung memberi tahu Krist, satu-satunya orang yang akan Singto turuti.

Bagaimana tidak sakit, Singto sudah seminggu ini tidak berhenti tidur di Kampus demi melancarkan acara yang diselenggarakan Fakultas mereka, melewatkan jam makan, tidur juga tidak teratur. Jadwal sudah dibentuk, siapa dan hari apa anggota organisasi harus menginap di kampus. Tapi, seperti yang semua anggota himpunan tahu, jadwal itu tidak berguna untuk Singto, ia akan mendedikasikan dirinya demi melancarkan seluruh acara.

Pluem lupa, mengadukan Singto sakit pada Krist juga akan membahayakan dirinya sendiri, ia akan dimarahi habis-habisan karena tidak mengurus Singto sebagai sahabat se-organisasi.

"ada apa, sih? Ribut amat lo berdua." Joss menggerutu. Kepalanya timbul dari dapur, mulutnya sibuk mengunyah roti bakar.

"Pluem gak sengaja bilang ke Kit kalo gue sakit." Jawab Singto dengan nada yang lemah.

"Anjing?! Serius? Semuanya! Emergency! Bangun! Selamatin Singto demi keselamatan diri kalian juga!" Joss berteriak, berhasil membangunkan Nanon dan Gunsmile yang kamarnya juga di lantai satu.

"Bang, sini sembunyi di kamar gue," Tawar Nanon, sudah hapal dengan situasi yang seperti ini. "Sendal sama sepatu udah?" lanjutnya lalu dijawab anggukan Pluem.

"Masalah mobil gampang, kita bisa cari alasannya nanti, lo sekarang sembunyi aja," Gunsmile mendorong tubuh Singto ke arah kamar Nanon. "yang penting sekarang pura-pura gak ada aja di kosan, nanti gue sama Pluem yang urus. Bilang aja Pluem salah ngomong." Lanjutnya. Singto mengangguk, bersyukur mempunyai teman kosan yang perhatian dan ingin menjalankan rencana terlarang ini untuknya,

BLAM!

"TOTO!"

Suara pintu terbuka paksa dan teriakan itu.

"Mampus-" Ujar Singto dengan wajahnya yang memucat.

Nanon, Gunsmile, Joss dan Pluem serentak masuk ke dalam kamar masing masing lalu mengunci pintu mereka. Singto menarik perkataannya sepuluh detik yang lalu tentang betapa beruntungnya ia mempunyai teman kosan yang baik.

Singto menoleh, matanya langsung bertemu dengan sosok yang rencananya akan ia hindari. Wajahnya yang pucat sangat kontras dibanding wajah kekasihnya, Krist. Alisnya mengerut, tangannya kanannya mengepal, dan tangan kirinya menggenggam erat plastik bertuliskan Kimia Farma.

MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang