02. A problem with problematic people sort out by Jaejoong

Start from the beginning
                                        

Polos.

'Anjir lah! Gimana? Kenapa sih gak ada yang bisa lihat kamu?!' batin Taeyong. Saking keselnya dia sama makhluk gak kasat mata itu, dia memejamkan matanya.

Orang lain pikir kalo dia lagi takut. Karna dia lagi nunduk.

Rasa keselnya berangsur hilang, dia membuka matanya. Apa lagi yang dia alami setelah ini?

Taeyong masih menunduk dan badannya bergetar sedikit saat  merasakan dinginnya angin yang berada di dalam ruangan itu.

'Jaejoong~~ Kenapa sih, ruangannya kek gini amat. Serem tau!' Jaejoong masih belum menampakkan dirinya. Dan itu membuat Taeyong semakin kesel dengannya.

"Itu bukan yang asli, Taeyong-ah. Hanya saja Winwin ragu sama kamu. Jan nunduk napa" ucap Jaejoong. Membuat Taeyong mengangkat kepalanya sedikit. SEDIKIT. Karna angin sejuk itu masih menusuk ke dalam tubuhnya.

BRAAAKKKKK

Pintu ruangan itu dibuka kasar oeh seseorang. Tinggi, berkaca mata, beraura dominan, dan... Dingin.

"Appa, aku mau ngomong sesuatu" ucap namja ganteng yang baru masuk ke ruangan itu.

"Kita tau lah Donghae Ssaem bapak lo. Gak usah pake dobrak pintu segala. Bapak lo sibuk, jan ganggu" ucap seseorang yang duduk di pojok kanan ruangan itu.

Namja itu berjalan dan berhenti tepat di sebelah kirinya. Taeyong menatapnya sebentar sebelum merasakan namja di sampingnya ini membuatnya mengingat terhadap sesuatu.

Sosok itu menoleh menatap Taeyong. Dan itu berhasil membuat Taeyong tersentak kaget dan mengingat sosok dingin itu.

"Kaka ngapain sini? Gimana bisa masuk ke Andrea?" tanya sosok itu. Kini, sosok itu juga membalikkan badannya menghadap sepenuhnya ke Taeyong.

"J-Jeno... K-kok??" Taeyong bingung. Sosok yang berada di hadapannya ini, Lee Jeno, adkel yang selalu bersama dengannya, berbagi cerita dan hal lainnya.

Jeno yang memandang tinggi kepintaran dan hasil kerja keras Taeyong, Jeno yang menghilang dari pandangan semua orang di bumi, ada di sini??

'Jung Jaejoong, apa lagi yang kamu sembunyikan dari aku, hah?!!' geram Taeyong. Pikirannya langsung melayang ke semua orang yang menghilang dari kehidupannya. Apa mereka juga ada di sini?

Jeno menatap ayahnya dengan tatapan mata yang lebih tajam dari yang sebelumnya. Marah, kecewa, bingung juga gembira. Semuanya menjadi satu di dalam hatinya.

KRRRIIIINNNGGGG!!

Bel istirahat berbunyi mengalihkan perhatian semua manusia yang berada di dalam ruangan itu.

"Kaka ikut aku," ucap -gak. Ini lebih kepada paksaan- Jeno. Dia memegang tangan Taeyong dan menariknya keluar dari ruangan itu.

"Ssaem, apa gak papa Jeno sama orang itu??" tanya seseorang didalam ruangan itu.

Sosok yang lebih tua mengangguk pelan.

"Gak papa, kalian pergilah makan. Nanti setelah waktu istirahat, datang ke sini lagi," ucapnya.

❤❤❤

"Kak, cerita dong. Kenapa bisa ke sini? Jeno mau tau..." bujuk Jeno. Dia dan Taeyong lagi berada di ruang makan yang terletak di samping bangunan utama academy.

"Tapi nanti kalo kaka cerita ke Jeno, Jeno gak percaya sama kaka," balas Taeyong. Jeno tersenyum kecil mendengar alasan itu.

"Kaka, in Andrea, nothing is impossible. Di tempat kaka dulu, gak ada kuasa yang wujud. People will say it's impossible. Here, the only impossible thing is not having powers. Ngomong aja," ucap Jeno, meyakinkan Taeyong.

숨겨진 세상 ( Hidden World ) Where stories live. Discover now