"kenapa kamu jadi kesal begitu kepada kami?" tanya Abi.
"maaf abi"
"semua kedekatan itu terjadi karena ya kamu berinteraksi sama dia, ngobrol tadi contohnya, bisa banyak salah paham kalo ada yang lihat" kata Abi.
"gini, kamu tau Tasya? Dia adik kelas kamu, baru pindah disana" kata Umi.
Itu kan adik kelas yang kesungkur kemaren, yang jatoh depan UKS itu.
"iya tau, kenapa mi?"
"dia anak nya om Wahyu, temen abi yang udah banyak ngebantu kita di perusahaan ini, biar sekalian balas budi, kamu jagain si Tasya itu" kata Umi yang.. Gue ga nyangka kalo Umi nyuruh gue gini.
"loh umi.. "
"umi serius, dengar Saaih, stop udah deketin dia, Valerie kan namanya? Bukannya apa, ini buat kebaikan kamu, dan juga kamu ga boleh dekat sama perempuan mana pun kalau kamu ingin mendapatkan warisan ini, paham?" kata Umi.
"tapi kan kalo sama Tasya ya sama aja deket perempuan"
"karena kita ada alasan di balik itu, coba kalo kamu masuk berita dan dikabarkan dekat sama Valerie? Ini juga bisa menghambat kamu untuk mendapatkan warisan perusahaan kami kalo ada berita seperti itu" lanjut Umi dengan tegas sekali ini.
"tapi mi.. Maksudnya gausah deketin Valerie? Dia kan temen sekelas mi, mana bisa ngejauh"
"bisa, pas sebelum Valerie pindah ke IHS juga kamu ga ada macem-macem sama teman perempuan kamu di kelas, kenapa sama Valerie beda?" kata Abi.
"kan dia lagi sakit bi, makanya Saaih bantu juga"
"ada aja kamu jawabannya, Kenapa? Udah mulai suka?" kata Abi yang gatau kenapa membuat gue terdiam.
"kok ga dijawab? Beneran suka?" tanya Umi.
"engga mi"
"bagus, sudah, jangan diperpanjang lagi, coba ulangi inti dari percakapan kita" kata Abi.
"jauhin Valerie" kata gue nunduk, gatau kenapa gue ga kuat aja bahas yang menurut gue ga perlu di bahas.
"lihat kami kalo kami lagi ngomong, maksud kami itu bukan ngejauhin yang kayak gimana, kalo lagi ga penting sama sekali, ga usah dekat sama dia, paham?" kata Abi.
"iya abi"
"lalu apa lagi?" tanya Umi.
"jagain Tasya"
"oke, dengar Saaih, kami ngomong ini ke kamu juga buat kebaikan kamu, mau kalah dari bang Atta? Atau kamu emang gamau ngelanjut perusaahan ini?" tanya Umi.
"mau umi"
"lakukan dengan serius, buat kami percaya sama kamu" kata Abi.
"iya abi"
"satu hal lagi" please, cukup.
"apa umi?"
"jangan marah sama Fatim, dia yang ngasih tau tentang ini ke kami, dan juga demi kebaikan kamu, paham?" udah jelas ini karena Fatim.
"iya umi"
"yasudah, kamu boleh pulang atau mau tidur di sini juga gapapa, oke? Sini peluk dulu" kata Umi.
Kenapa gue... Ada rasa... Kesel banget, sumpah gatau ini lagi kesel ke siapa, dan apa pantas di situasi ini gue kesel?
"saaih pamit, assalamualaikum umi, abi" kata gue keluar kamar.
"Wa'alaikumussalam" jawab mereka.
Bisa gue lihat seluruh GH perempuan mandang gue yang baru keluar dari kamar umi abi. Dan bisa gue lihat, Fatim cuma pura-pura ga tau apa-apa sambil main HP nya itu.
"kenapa Saaih? Ada apa?" tanya kak Sajidah.
"ga ada, Saaih pulang ya, malam semua"
"hati-hati ih, kalo lagi kesal lanjut dirumah aja, ini kamu mau nyetir" kata kak Sajidah.
"ga ada yang kesel kok kak, udah ya, tim, bang Saaih balik" kata gue sengaja, penasaran aja responnya gimana.
"eh i-iya bang" jawab Fatim.
*flashback off*
Paham kan? Itu alasan gue ngejauh dari Valerie dan malah deket sama Tasya. Gue bingung, masalah ini apa harus gue pikirin? Maksud gue, seberapa penting sih Valerie di hidup gue sampe gue pikirin kayak gini? Ga sepantesnya masalah ini gue pikirin berat-berat kalo gue temen biasa aja sama Valerie.
Ga mungkin juga kalo gue su... Agh lupain!
Masalah Celine bisa tau? Jadi gue cerita tentang ini ke rombongan gue, Ali, Zayyan, Ryan, dan Penta. Dan udah tau lah kalian kenapa dia bisa tau, iya, dia nguping. Dan dia udah janji bakal ngerahasiain, tapi liat aja kelakukannya tadi.
Dan dipikir-pikir, masalah gue ngejauh sama Valerie ini, gue juga ada salahnya, seharusnya gue jelasin aja ke dia dari awal, dia juga pasti bakal ngertiin. Dan pasti selama ini dia juga mikir kalo dia udah buat salah ke gue. Maafin gue Val, gue bakal jelasin ke lo secepatnya.
---------
Aw:( poor Saaih:(
Tetep stay tune ya apa yang bakal terjadi diantara mereka berdua:)
Keep vote and comment!!
YOU ARE READING
Fan-Zone // Saaih Halilintar
FanfictionSeorang manusia, perempuan, hidup dengan berpindah-pindah, iya karena tugas ortu tuh. Pindaahhh mulu. Dia niatnya ga mau pindah karena udah betah dengan sekolah lama, tapi mendengar bahwa dia akan satu sekolah dengan idola membuat perempuan ini mal...
Saaih's POV
Start from the beginning
