"oh, udah baikan? Iya? Ga kuat ya ngikutin apa yang ortu lo mau? Aduh segitu kuatnya cinta ya? Sampe bisa ngelawan orang tua" kata Celine ke gue.
Emang kurang ajar lo Cel.
"m-maksud lo?" tanya Valerie.
Please ini pasti bakal salah paham.
"dia itu--" omongan Celine terputus karena..
"VAL!!!" teriak seisi ruangan melihat Valerie tiba-tiba pingsan, dan jatuh di gue.
"val, hey val, bangun val, hey val" kata gue sambil nepuk pipinya. Serius gue kenapa panik gini.
"sini Saaih, bawa ke kamar gue dulu buruan" kata Yuni.
"biar kita aj--" gue potong omongan Hana, Rani, dan Fio.
"gausah, gue aja" gatau kenapa gue yang mau. Maafin Saaih, Tuhan.
Dia pucet banget, gue gatau keadaan dia gimana, udah lama gue ga sama dia.
"val, bangun dong val"
"duh gue takut sumpah"
"mau bilang apa ke ortunya aduh"
"dia tambah parah?" tanya gue ke teman-temannya itu.
"engga kok, dia happy happy aja sama kami, malah ga pernah pingsan, terakhir pas UKS itu doang" kata Hana.
"oke.. semuanya, gladinya sampai disini, kalian boleh pulang, istirahat yang cukup ya biar besok semangat" kata Ali.
Kasian gue ngeliat Valerie. Dia itu.. Thoughtful girl, ga kenal nyerah, selalu ceria. Gue tau, gue belakangan ini emang.. Menjauh dari dia, tapi gue punya alasan untuk itu.
"Saaih? Lo ga balik?" tanya Yuni.
"Valerie gimana?"
"kan ada kami, lo duluan aja" kata Hana.
Gue maju dan menatap wajah Valerie. Ugh you drive me so crazy. Maksud gue lo itu bikin gue pusing tau ga? Dan gue gatau kenapa.
"cepet sembuh Val"
"yaelah, dia mana denger" sahut Fio.
"hush, iya, thanks Saaih" kata Hana.
****
Tin!!!!
Ugh! Hampir aja gue nabrak, lebih baik gue minggir dulu.
Apa yang terjadi sama gue sebenarnya? Kenapa gue... Susah, susah banget, buat ngelakuin itu semua?
*flashback*
"bang Saaih" panggil Fatim ke gue di mobil dalam perjalanan pulang sehabis gue nolongin Valerie.
"apa tim?"
"kenapa lagi kak Valerie?" tanya Fatim.
"sakit"
"sakit apa?"
"sesak gitu, kenapa?"
"tadi ngapain sama dia? Kok lama banget keluar?" tanya Fatim.
"tadi nolongin dia, gue jadi superhero dulu, kalo ga ada gue, gatau lagi dia tadi gimana hahaha" niat gue ngelucu tapi respon dari Fatim diam doang. Oke berarti ga lucu.
"terus? Harus pegangan tangan?" kata Fatim yang membuat gue aneh dengan pertanyaan nya itu.
"loh tim.. "
"bang Saaih tau kan apa kata umi sama abi? Gimana kalo mereka tau?" kata Fatim mulai rada marah ke gue.
"tim, dia sakit, tadi udah hampir pingsan, ga ada orang lain lagi tadi, sorry kalo tadi buat lo nunggu lama juga"
YOU ARE READING
Fan-Zone // Saaih Halilintar
FanfictionSeorang manusia, perempuan, hidup dengan berpindah-pindah, iya karena tugas ortu tuh. Pindaahhh mulu. Dia niatnya ga mau pindah karena udah betah dengan sekolah lama, tapi mendengar bahwa dia akan satu sekolah dengan idola membuat perempuan ini mal...
