"bukan masalah nunggu lama bang, bang Saaih tau kan posisi sekarang kayak gimana?" kata Fatim yang membuat gue sangat bingung.

"hah maksudnya?"

"udah lupain, udah sampe, atim mau turun" kata Fatim.

Fatim kenapa? Emang gue salah ya nolongin anak orang yang lagi sakit?

*****

*still flashback*

Aneh, kenapa coba malam gini gue disuruh kerumah anak GH yang cewek? Iya, rumah kami kan udah pisah, bukannya karena ada apa jadinya pisah, tau sendiri gimana banyaknya kami.

"eh Saaih, ngapain dah kesini? Udah malem, lo besok sekolah" kata kak Sohwa.

"gatau, dipanggil Umi, umi dimana?"

"dikamar sama abi, barusan masuk" kata kak Sohwa.

"oh oke, thanks kak"

Cuy kenapa gue deg-degan?

"saaih? Ngapain disini?" tanya kak Sajidah.

"dipanggil..."

Kenapa raut Fatim aneh? Ngehindar? Takut? Iya, semacam itu.

"heh dipanggil siapa?" kata kak Sajidah lagi.

"umi abi"

"ohh yaudah, mereka di kamar"

Gue ada feeling ga enak.

Tok tok tok

"ini Saaih!!"

"masuk aja!"

Dan gue melihat umi abi duduk rapi dengan ekspresi serius, biasanya kalo gini emang lagi penting banget.

"umi, abi, kenapa manggil Saaih?"

"penting" tuh kan.

"ada yang mau kami tanyakan" kata Umi.

"oke.."

Umi dan abi duduk di atas kasur, gue duduk di sofa kecil di hadapan mereka. Serius gue cemas.

"kamu lagi dekat sama perempuan di sekolah?" tanya Abi.

"kan itu sekolah umum bi, bukan sekolah asrama cowok sama cewek"

"perlakuannya beda ke dia" kata Umi langsung to the point.

"umi, itu karena dia abis di bully sama temen lain, dan lagi sesak, makanya Saaih bantu, itu juga kebetulan karena Saaih mau ngambil denim yang ketinggalan"

"berarti kamu udah tau siapa yang kita bicarakan" kata Umi.

"kamu ingat sekarang kamu lagi nyari bekal untuk meneruskan perusahaan kami ketika kamu sudah lulus kan?" kata Abi dengan tegas.

"iya abi" jawab gue, yang bisa gue lakukan hanyalah nunduk.

"dengarkan kami, kalo kamu serius, tekunilah belajar, perempuan bisa membuat kamu sendiri jadi ga fokus" kata Abi.

"abi, serius, Saaih ga deket yang gimana-gimana, emang sekelas aja"

"harus ditemani ke UKS dan hanya berdua?" tanya Umi tiba-tiba.

"UKS itu karena ga ada orang yang jaga dan kedapetan juga karena kami lagi ngobrol, terus dia langsung sesak mi" jelas gue.

"harus pegangan tangan juga?" giliran Abi yang bertanya lagi.

"itu karena dia abis dibully dan sesak dan dia hampir pingsan bi, dia asma, Saaih serius" kata gue dengan nada beda dari biasanya. Ga seharusnya gue gini.

Fan-Zone // Saaih Halilintar Where stories live. Discover now