☀️Again☀️

218 25 9
                                    

Plan berjalan dengan senyuman bangga menuju kembali ke rumahnya. Pikirannya mulai tenang, dan terarah, ia cukup bangga dengan kemampuannya sendiri karna bisa membunuh bukan hanya 1 vampir tapi 5 sekaligus.

Flashback~~~

Plan bergumam lagi setelah berhasil membuat satu vampir lagi menjadi abu
"Tiga Tupai melompat-lompat diatas pohon. dua jatuh, tinggal satu lagi." Sambil memainkan bagian ujung belati yang tajam miliknya.

Plan dengan gesit melompat tepat dihadapan pemuda terakhir itu dan menghunuskan belatinya tepat di jantung orang itu, tapi sayangnya kali ini Plan meleset, pemuda itu dengan cepatnya mundur kebelakang dan memberikan jarak diantara mereka. Plan berusaha mengikis jarak lagi diantara mereka dan berusaha untuk menancapkan belati mikiknya fi jantung pemuda itu tapi lagi-lagi pemuda itu membuat jarak tanpa berniat kabur dari tempat itu.

" Kenapa kau tidak langsung kabur saja disaat ada kesempatan? Apa yang sedang kau rencanakan hah?" Plan mulai sedikit kesal karna merasa sedang dipermainkan olehnya

"Tidak ada yang kurencanakan, hanya saja untuk seorang manusia kau lumayan cepat makanya aku ingin bermain-main denganmu"

Plan masuk kedalam perangkap pemuda itu. Ia baru menyadari bahwa ia menunggu teman-temannya yang lain yang sekarang tepat dibelakang Plan dan siap menjadikan Plan santapan mereka.

Keterdiaman melingkupi suasana gang kecil nan gelap itu untuk beberapa saat tetapi sesaat kemudian suara nafas kehausan para vampir itu mulai keluar saat kusayat sedikit pergelangan lenganku dan mengeluarkan darah segar yang membuat para vampir itu semakin menggila. Inilah moment yang paling disukai Plan, disaat vampir kehilangan akal mereka dan indra mereka seakan mati rasa kecuali hidung mereka yang terlena oleh harum darah segar.

Plan dengan ligat menghindar dari serangan bertubi-tubi dari cakar para vampir yang bisa saja membunuhnya kapan pun jika terkena kulitnya. Plan melompat kekanan dan kekiri menghindar dari amukan liar keempat vampir itu dan berhasil menanjapkan belatinya di jantung salah satu vampir itu dan membiarkannya menjadi abu.

Tes... Tes...

Darah Plan mengalir tambah deras seiring ia bergerak dan rasa perih mulai merambat di tangan sebelah kirinya itu. Walaupun Plan menyayat tangannya itu jauh dari nadi vena nya, tetapi darah yang keluar cukup banyah hingga membuat warna di concrete tempat ia pijak sekarang.
"Sial, sepertinya aku menyayatnya terlalu dalam" Plan mengibaskan tangannya hingga darahnya tersebar di sekitarnya

Grrrr....graaaa....

Ketiga vampir itu semakin menggila dibuat Plan dan menerjang Plan sekalugus dengan gigi tajam mereka, tapi lagi-lagi Plan berhasil menancapkan belati peraknya bukan dijantung melainkan dipelipis vampir itu, mencabut kembali belatinya dan menusuk berkali-kali dijantung vampir itu yang sekarang sudah menjadi abu.

The Eternal Highgate |Book1 END|Where stories live. Discover now