MB 03 | Bentakan

22.5K 1.8K 165
                                    

Ali benar-benar ketakutan sampai beberapa kali berteriak namun tak sampai keluar mobil, karna Prilly menahannya agar tidak sampai keluar mobil.

"Hahahha, gitu aja takut apalagi liat langsung" Ledek Prilly.

Rupanya lagi-lagi Ali di buat jengkel dengan Prilly yang berpura-pura kerasukan seperti itu. "Jadi ngerjain gua lagi?" Tanyanya dengan mimik wajah yang menahan emosional.

Prilly mengulum senyum dan mengangguk mengiyahkan.

"LU TAU GAK GUA KETAKUTAN? DAN LU TAU GAK? BERCANDAAN LU GAK LUCU SAMA SEKALI!!" Bentaknya jengkel.

"Maaf aku cuman ngetest doang, katanya kamu gak takut?"

"KELUAR DARI MOBIL GUA!"

Prilly meneteskan airmatanya, ia benar-benar takut melihat Ali semarah itu. "Maaf aku gak sengaja, cuman bercanda aja" Lirihnya pelan dengan bibir bergetar dan tangan yang sibuk meremas rok abu-abunya. Menandakan bahwa Gadis itu benar-benar takut dengan bentakan Pria di sebelahnya.

"GUA BILANG KELUAR"

Prilly benar-benar merasakan sesak di dada ketika Ali membentaknya kasar dengan suara yang cukup di tinggi-kan.

Karna di usir, maka dengan cepat gadis itu keluar dari mobil Ali dan bulir airmata membasahi pipi-nya. Gadis ini memang sangat lemah oleh bentakan dari siapapun.

"Prilly apa perlu Ali aku buat celaka?" Tanya Lala yang seketika muncul, sementara Prilly tidak menjawab ia hanya terus menangis sendu.

Ali turun dari mobilnya, dan tiba-tiba langsung memeluk Prilly. Pria itu nampak merasa bersalah karna keterlaluan membentak Gadis lugu seperti Prilly.

"Maafin gua" Ucapnya menyesali perbuatan'nya

"Aku gak suka di bentak"

"Gua tadi reflek kesel abisnya lu bercandain kaya gitu. maaf ya?" Ali mengusap airmata yang keluar dari retina Gadis itu.

Prilly hanya terdiam menunduk, ia masih syok dengan sikap Ali tadi. "Sayang maaf, yaudah gini deh aku beliin ice cream ya? lolipop mungkin mau?" Bujuknya.

Setiap kali Ali merayu'nya dan terus mengatakan cinta padanya, setiap itu pula Prilly selalu merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Sudah cukup lama Ali mendekati Gadis yang kini berada di pelukannya itu. Mungkin sekitar dari empat bulan lalu, namun baru kali ini Prilly mau di antarnya pulang, biasanya Prilly selalu menjauh apabila bertemu dengan Ali. Tetapi kali ini Gadis itu sepertinya sudah mulai mau dekat dengan Ali karena ia meyakini bahwa Ali Pria yang baik dan tidak ada niatan jahat terhadapnya.

Dan ketika Ali memeluknya, Prilly sendiri merasa nyaman. Sosok inilah yang seharusnya Prilly butuhkan, karna tempat ter-aman untuk rasa ketakutan adalah berada di dalam pelukan orang yang tepat bisa membuatnya nyaman.

"Mau gak sayang?" Tanya'nya lagi.

"Jangan bilang sayang, gak suka"

"Kenapa? Ada cowok lain?"

"Bukan gitu. aneh aja dengernya. Aku gak pernah di bilang sayang selain sama Mamah dan Ayah"

"Hahahaha"

"Kok ketawa?"

"Kamu lucu. Yaudah masuk mobil lagi yu kita ke indomart beli ice cream" Bujuknya.

Ya, wajar saja Prilly merasa aneh jika di sebut sayang oleh pria yang bukan siapa-siapanya. Gadis mana yang mau di sebut sayang oleh Pria yang belum di miliki? Kan terkesan tidak afdol
juga, kan enaknya pacaran dulu baru bisa ayang-ayangan. Betul atau benar?

Prilly tersenyum kembali. Nyatanya Gadis itu tidak akan bisa menolak tawaran menarik dari Ali, karna memang makanan yang Ali tawarkan adalah favoritenya.

"Ciyehh di peluk, ciyeh mau di beliin ice cream. Prill beli yang banyak ya? aku mau" Heboh Lala.

"Ish diem kamu!" Protes Prilly.

"Kalau gua diem, gua gak bisa nyetir sayang gimana sih?" Saut Ali.

"Bukan ke kamu"

"Terus ke siapa?"

"Em gak jadi"

"Aneh"

Ali melanjutkan kembali menyetir. Prilly masih kesal dengan jantungnya yang mulai tak karuan. Mendadak juga Prilly jadi salahtingkah tidak jelas.

Jangan-jangan jantungku mau keluar? Kenapa detakan'nya kenceng banget? semenjak kenal Ali, aku jadi ngerasa jantungan terus - Pikir Prilly dalam hatinya.

Ali meraih tangan Prilly dengan tangan satunya, lalu menggengamnya dan menciumnya. Sontak saja Gadis itu terkejut dengan perlakuan Ali yang senekat itu di saat sedang menyetir.

"Ali fokus aja nyetir ih" Protes Prilly

"Hehe"

"Ih malah nyengir"

"Ya kan masih ada tangan satunya buat nyetirmah sayang, jadi gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Mau gak jadi cewek gua?"

"Maaf aku gak bisa"

"Yakin nolak lagi?"

"Bukan gitu, aku punya alesan tersendiri yang gak bisa aku ceritain"

Baiklah sepertinya kali ini Ali memang harus menerima lagi tolakan Prilly. Karna bagaimanapun ia harus menghargai keputusan Prilly.

Jika Prilly terus menolak seperti itu, masukan saja Ali ke dalam keranjang shoopie, nanti biar author yang menampung.

Jika hubungan di buat secara terpaksa, maka tidak akan baik jadinya nanti bukan? Jadi Ali mengerti mungkin Prilly'nya belum siap untuk itu.

Kita beda Li, aku gak mau kamu masuk ke kehidupan aku yang seperti ini. Kamu belum tau siapa aku. Terutama kamu penakut. Mana bisa kamu lindungin aku?walaupun sebenernya aku nyaman sama kamu Li, dan selalu merasa aman - Perkataan ini hanya bisa di lontarkan di dalam hati Prilly, jauh di dalam lubuk hatinya Prilly juga ingin mengikat suatu hubungan dengan Ali, namun ia slalu merasa dirinya tak pantas untuk Pria seperti Ali yang menurutnya hampir mendekati kata sempurna.

"Yaudah sih terima aja kali Prill, kasihan tau Ali nembak beberapa kali kamu tolak terus" Usul Lala.

Lala selalu saja menguping pembicaraan Prilly lewat batin, membuat Prilly merasa jengkel.

Lala ini hantu yang heboh jika menyangkut soal Ali, karna ia sangat gemash dengan Ali yang menurutnya tampan dan cocok sekali dengan Prilly, sebut sajalah Lala ini APL ( Ali Prilly Lovers ) .

Di alam'nya tidak ada hantu setampan manusia seperti Ali , bahkan Lala berandai-andai jikalau ia masih hidup pasti akan menerima cintanya Ali seandainya saja Lala adalah Prilly. Tapi itu hanyalah khayalan semata, yang tidak akan mungkin terjadi.

Ckckck.

Kasihan sekali Lala itu. Jangan di tiru khayalannya, nanti kalian sakit jiwa. Cukup Lala saja, Dilan dan Milea tidak akan kuat.

Jika kalian bertanya apakah Lala ikut di mobil Ali? Maka jawabannya TIDAK. Lala memilih menumpangi sepeda yang lewat sekitaran jalan. Ia suka sekali di bonceng memakai sepeda. Karna Lala bukanlah hantu Matre yang lebih suka keluar masuk mobil mewah.

 Karna Lala bukanlah hantu Matre yang lebih suka keluar masuk mobil mewah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MATA BATIN ✓Where stories live. Discover now