"Johnny! Lepaskan aku, kau menyakitiku!" seru Jaehyun ditengah derasnya suara hujan.
"Aku tak suka jika ada pria lain yang mencoba mendekatimu atau kau yang mencoba mendekatinya!"
"Itu bukan urusanmu! Lepaskan, Johnny!"
Melihat Jaehyun terus menerus memberontak, itu membuat Johnny emosi dan ia meninju wajah Jaehyun hingga ia tersungkur. Tulang pipi Jaehyun terasa sangat sakit saat ini, tapi hal itu justru ia manfaatkan untuk kabur dari Johnny.
Jaehyun berlari meninggalkan Johnny, ia tidak perduli dengan derasnya hujan membasahi tubuhnya. Kakinya terus berlari kembali ke café, karena hanya itu tempat yang ia pikirkan saat ini. Jaehyun tahu seperti apa Johnny, jika ia sedang marah ia akan mudah menggunakan tangannya untuk memukul Jaehyun. Dirinya bahkan pernah masuk rumah sakit hanya karena babak belur dihajar Johnny.
Ia buru-buru mengeluarkan kunci café dari saku celananya dan karena panik ia beberapa kali menjatuhkan kunci hingga akhirnya ia bisa membuka café dan masuk kedalam. Jaehyun langsung menutup pintu café dan kembali menguncinya, ia jatuh terduduk dan tubuhnya yang basah mengotori lantai café. Ia mengira Johnny sudah berubah, tapi nyatanya ia belum berubah sama sekali, dirinya masih temperamen seperti dulu.
Tapi, apakah Johnny sudah melihat Taeyong, bagaimana jika Johnny berniat mencelakai Taeyong karena ia berpikir Taeyong sudah merebut Jaehyun darinya. Lalu, bukankah Doyoung mengatakan tadi dia sudah memiliki kekasih, apakah itu Johnny?
◆◆◆
((-0-0-0-))
◆◆◆
Keesokan harinya,
"Donghyuck, pelan-pelan dong. Sakit tahu!" keluh Jaehyun. Kini ia sedang diobati oleh Donghyuck, pipinya yang ditinju Johnny tampak memar dan membiru. Donghyuck yang datang paling awal di café terkejut melihat Jaehyun tidur diruangannya dengan kondisi tubuhnya kedinginan dan pipinya memar. Jaehyun menceritakan semuanya dan ia sangat ingin memukul Johnny dengan panci di dapur.
Taeil mengetuk pintu ruangan Donghyuck dan membuka pintunya. "Jaehyun, ada yang mencarimu." Ujarnya.
"Siapa?"
"Lihat saja sendiri." Ucap Taeil dengan ekspresi penuh arti. Jaehyun berharap itu bukan Johnny. Ia memberanikan diri keluar dari ruangan bersama dengan Donghyuck. Seseorang kini sedang berdiri diluar café dan ia tampak gelisah.
"Kau mencariku?"
Pria itu menoleh dan raut wajahnya tampak lega sekaligus khawatir. "Aku pikir terjadi sesuatu pada dirimu. Aku takut karena semalam aku melihat kau bertengkar dengan seseorang."
"Taeyong?"
Pria yang dipanggil itu menggigit bibir bawahnya dan berhenti berbicara, ia menatap Jaehyun dan melirik memar di pipi kepala koki itu. "Kau benar-benar berkelahi?"
"Kau pikir perkelahian itu ada yang pura-pura?" canda Jaehyun.
"I-itu.., bukan itu maksudku. Aku hanya..., hmm..." Taeyong menunduk, jemarinya memainkan ujung bajunya dan itu justru membuat Jaehyun semakin gemas melihat si caramel manis ini.
"Ayo masuk, aku punya menu baru untuk kau coba." Jaehyun menarik tangan Taeyong dan mengajaknya masuk kedalam café.
Sebuah cake chocolate dengan heavy cream ada dihadapan Taeyong, melihat makanan kesukaannya, coklat, ada didepannya saat ini membuat mata Taeyong tampak berbinar-binar. Ia sangat menyukai coklat dan ia mendongak menatap Jaehyun, seolah meminta persetujuannya untuk memakan ini. Jaehyun mengangguk, dengan cepat Taeyong memakan coklat itu dan wajahnya benar-benar berseri senang.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
4. Once Again (JaeYong) version
Hayran KurguJaehyun, kepala koki di Café Garden Lover milik Donghyuck, tak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki remaja yang masih duduk di bangku sekolah bernama Taeyong. Taeyong selalu mampir ke café setiap pulang sekolah dan hanya duduk termenung di dekat...
Once Again (JaeYong)
En başından başla
