"Entahlah~ kau tahu Donghyuck perasaanku semakin memburuk?" Ujarnya lirih seraya menundukkan kepalanya kebawah, Donghyuck pun berinsiatif untuk menepuk pundak sahabatnya itu seolah menyalurkan sedikit kekuatan untuk menenangkannya. "Johnny kembali dan ia terlihat begitu tulus meminta maaf kepadaku. Tapi aku takut ia akan berbuat hal yang sama nantinya jika aku memberikannya kesempatan lagi."
"Aku tahu hyung, apa yang sedang kau rasakan saat ini. Tapi bukankah aku sudah pernah bilang sebelumnya lebih baik kau mengakhiri rasa sesalmu. Lagipula kau sedang memperhatikan seseorang saat ini, kan?"
Jaehyun mendongakkan kepalanya dan menatap bossnya, Donghyuck, dengan pandangan sendu, perkataannya memang ada benarnya.
"Kau tahu, jika dengan semudah itu aku bisa melupakannya. Seharusnya kau juga bisa membuka hatimu untuk orang lain. Kau masih memikirkan Mark bukan?"
Donghyuck cukup tertegun dengan perkataan Jaehyun barusan. Hal itu benar tapi juga salah, ia memang masih memikirkan Mark karena ia masih mencintainya walau kini Mark sudah bahagia di Surga. Tapi salah, ia bukan menutup pintu hatinya untuk orang lain. Donghyuck hanya belum siap menerima manis pahitnya cinta lagi. Semua butuh waktu bukan?
Ia lalu menghela nafasnya, tepat seperti prediksinya mengenai hal ini pasti Jaehyun akan selalu berkata seperti itu. "Kau tahu, salah satu sahabatku, Renjun, mengatakan padaku. Kadang cinta itu butuh keegoisan." Lanjutnya.
"Apa maksudmu?"
"Kau tahu kisahku bukan? Aku menikahi seseorang yang sama sekali tidak mencintaiku. Menikahiku hanya karena sebuah janji, memberikanku kasih sayang hanya karena kasihan. Tapi pada akhirnya, aku berhasil mendapatkan cintanya. Pada akhirnya juga aku harus menjalani cinta tanpa dirinya. Begitu pula dengan perasaanmu terhadap Johnny. Ingat hyung, sekali ia melemparkan api kearahmu maka kau yang harus memadamkannya." Jelas Donghyuck seraya melipat kedua tangannya di dadanya.
Jaehyun terdiam mendengarkan ucapan Donghyuck, mungkin memang benar ia harus mengakhiri ini semua sebelum luka di hatinya semakin terbuka lebar. Andai saja Jaehyun tidak bertemu dengan Johnny kemarin, andai saja dulu ia bisa tegas dengan perasaannya sendiri, pasti semua ini tidak akan terjadi.
"Kurasa kau harus menenangkan pikiranmu, keluarlah dari ruanganku dan pergi bekerja, banyak pelanggan yang datang termasuk Milk Caramel kesukaanmu." Ujar Donghyuck sambil menarik tangan Jaehyun dan mendorongnya keluar dari ruangannya.
Tanpa diminta keluarpun Jaehyun akan keluar, ia kembali bersemangat ketika mendengar kata Milk Caramel, lelaki manis itu datang lagi, Lee Taeyong. Jaehyun kembali mengenakan topi kokinya dan berdiri di balik meja kasir sembari ditemani oleh Taeil yang menggoyangkan beberapa lembar kertas pesanan pelanggan.
"Beberapa menu hampir habis, kau harus membuatkannya kembali." Ucap Taeil. Tapi sang kepala koki justru memandang kearah salah satu meja di sudut café, dimana biasanya Taeyong duduk. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Ia tidak sendiri, ia bersama lelaki lain disana. Apakah pria itu yang selama ini ia tunggu?
"Jaehyun?!"
BRAK!
Taeil menggebrak meja kasir, terdengar keras tapi tidak begitu menarik perhatian pelanggan lain. Hal itu membuat Jaehyun sadar dan menoleh menatap Taeil. "Kau dengar tidak?"
"Apa?"
Taeil menghela nafas dan menatap Jaehyun dengan senyum yang dibuat-buat. "Jaehyun, kepala koki terbaik di café ini. Beberapa cake di etalase hampir habis, bisakah kau membuatkannya lagi?" ucap Taeil semanis mungkin.
"Hentikan hyung, kau tidak cocok dengan bersikap seperti itu." Jaehyun segera berlalu dari meja kasir dan membuka pintu dapur lalu mulai membuat cake dan beberapa appetizer lainnya.
YOU ARE READING
4. Once Again (JaeYong) version
FanfictionJaehyun, kepala koki di Café Garden Lover milik Donghyuck, tak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki remaja yang masih duduk di bangku sekolah bernama Taeyong. Taeyong selalu mampir ke café setiap pulang sekolah dan hanya duduk termenung di dekat...
Once Again (JaeYong)
Start from the beginning
