|1| Bimbang

31 5 0
                                    

...

"Yah papa.. Afna kan ingin pesantren pah. Masa papa gak ngertiin anaknya sih. Anaknya mau lebih ngerti tentang agama, gak boleh gitu?"

"Gak gitu, sayang.. Papa gak mau aja. Kamu kan sering sakit-sakitan. Nanti kalau papa masukin kamu ke pesantren, yang ada papa malah khawatir, na."

"Hmm, yaudadeh pah.."

"Papa kasih kamu dua pilihan. Masuk SMA Negeri atau ALIYAH?"

"Aliyah ajadeh pah. Itung-itung kan gak pesantren. Gapapa deh, sama aja."

"Yaudah kalau gitu, nanti Papa antar kamu daftar Aliyah. Oke?"

"Iya"

"Fix gak nih?"

"Fix lah pah.."

...

Aku mulai melangkahkan kaki kembali menuju kamarku. Dengan perasaan labil, aku terus saja memikirkan nasib baik atau buruk yang akan terjadi kepadaku. Lalu timbulah pertanyaan...

"Memangnya yakin Aku mau masuk Aliyah?"

"Kepedean banget sih mau masuk sana, ntar nyesel gimana dong"

"Temen-temen SMP Afna kan banyak masuk SMA Negeri, gimana kalau nanti Afna gak punya temen? Haduh.."

Jam menunjukan tepat pukul 14:24. Karena terlalu sibuk melamun memikirkan kemana akan melanjutkan pendidikan setelah SMP, sampai lupa bahwasanya aku belum makan dari pagi. Bergegaslah menuju dapur karena akhirnya aku menyadari perutku berbunyi yang menandakan perlu asupan sebagai nutrisi.

Setibanya di dapur...

"Eh mama.."

"Kenapa na? Lapar?"

"Hehe, iya mah. Afna belum makan dari pagi. Baru inget nih"

"Yaampun.. Pantes mama gak liat kamu makan. Kirain udah duluan. Yaudah sini makan," kata mama sambil menyodorkan mangkuk besar berisi sayur sop.

"Okay. Thank you, mama.."

Karena merasa peka dilihat terus oleh Mama ketika sedang asyik mengunyah makanan, Afna kebingungan dan bertanya..

"Mah? Kok daritadi liatin Afna mulu sih. Aneh deh Mama hari ini, gak kaya biasanya"

"Hehe. Engga, cuma mau lihat anak mama makannya banyak atau sedikit"

"Ah mama nih ada-ada aja"

"Oh iya, gimana tentang melanjutkan pendidikan SMA kamu?"

"Yaa tadi Afna udah ngobrol sama papa, mah. Dan Afna pilih Aliyah. Semoga aja emang ini jalan Afna ya mah.."

Dengan sedikit tertunduk, sepertinya Aku mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh mama

"Mah? Kok gaada respon sih?"

"Kamu serius mau masuk Aliyah? Kenapa gak pilih SMA Negeri?"

"Serius lah mah.. Lagian kan mau aja gitu pilih sekolah yang pelajaran agamanya lebih banyak. Selain nambah wawasan di dunia, di akhirat juga ada untuk bekal"

"Iyasih.. Itu mama ngerti. Tapi kan di SMA Negeri juga kamu bisa ko. Gak perlu masuk Aliyah. Kamu masuk aja Organisasi yang islami di SMA Negeri. Apa bedanya kan?"

"Bedalah mah.. Lagian kata Teh Sarah, Afna pinter Bahasa Arab. Apalagi kalau dikembangkan di Aliyah, kan cocok. Lebih bagus"

"Hm yasudah kalau itu memang pilihan kamu, mama dukung. Tapi ingat, apapun yang terjadi jangan banyak mengeluh! Tetap jadi Afna yang mama kenal," tegasnya.

"Iya mama.. Do'ain semoga Afna keterima. Dan masuk jurusan IPA"

"Iyadeh, mama yakin kamu pasti keterima"

***
Ping! Ping! Ping!
( Tanda notif dm instagram masuk )

"Hah, apa ini?"

beberapa teman SMP ku mengetahui bahwasanya aku akan mendaftarkan diri untuk bersekolah di Aliyah 2 Garut. Seketika aku kesal membaca beberapa pesan dari teman-temanku yang menurutku tidak penting

"Na, kamu bener ya katanya mau daftarin diri ke Aliyah? Yahh sayang banget kamu"

"Disini aja SMA Negeri, kan ada aku. Kita bareng-bareng lagi yaa.."

"Afnaa.. Mau gimana kedepannya kamu?"

Mereka semua mempertanyakan alasanku, mengkhawatirkan nasibku, menerka-nerka takdirku, layaknya Tuhan. Entahlah apa yang mereka pikirkan saat itu, seolah-olah diri ini salah memilih sekolah yang padahal semua sekolah dibelahan bumi manapun sama. Sama-sama belajar.

"Bagaimana ini? Mengapa aku terlihat down sekali? Hanya gara-gara pertanyaan yang tak pantas kubaca, aku jadi lemah seperti ini? Ya Allah, kenapa sih. Kamu kuat, na! Kamu kuat! Ini memang pilihan kamu, dan kamu harus bertanggungjawab karenanya," kataku yang berusaha menguatkan diri.

***
_________________________________________

Ps :
- Teh Sarah = Kakak perempuan Afna




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita AliyahWhere stories live. Discover now