"Hyung! Aku masih terlalu muda untuk menikah dengan Jisung! Bisa-bisa aku akan cepat tua jika segera menikah dengannya!", sungut Chenle yang mengundang protesan dari Jisung. Dimulailah perdebatan absurd mereka hingga menghilang di balik pintu utama.

 Dimulailah perdebatan absurd mereka hingga menghilang di balik pintu utama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam semakin larut. Rembulan menggantung indah di atas sana. Cahaya keemasannya menerpa gelapnya malam yang semakin sunyi. Namun, tidak menyurutkan untaian cinta bagi sepasang pengantin baru tersebut.

Kedua belahan kenyal itu saling beradu di tengah temaramnya kamar yang dipenuhi oleh aromaterapi. Kecipak basah menggema di seluruh penjuru ruangan.

Jaemin hanya mampu mendesah lirih tatkala benda lunak tak bertulang itu menyapu area sensitifnya. Dari belakang telinga menuju pipi, leher, tulang selangka. Semuanya tak luput dari jejak basah dan lumatan lembut dari Jeno.

"Nghh.. Jen..."

Jaemin meremat sprei yang sudah tidak berbentuk lagi. Mendongak nikmat tatkala lidah Jeno sampai pada kedua titik sensitif di dadanya, membuat ujung-ujung putingnya mengeras.

"Ahh... Jeno..."

Jaemin mendesah semakin keras akan rangsangan tersebut. Kakinya mulai bergerak gelisah ketika Jeno mulai menggesekkan area selatan mereka dengan intens. Sengaja membuat Jaemin terbang ke langit ke tujuh.

Jejak lidah Jeno semakin turun dan turun menuju pusar Jaemin. Bermain-main sebentar di sana hingga rasa menggelitik itu semakin besar dan berkumpul di area selatan Jaemin. Semakin lama semakin ingin meledak rasanya.

"Ohh... Jeno, apa yang kau- nghh... Ti-dak..."

Jaemin melemparkan kepalanya ke belakang sambil menggeleng frustrasi ketika Jeno berhasil melebarkan kakinya dan menemukan kejantanan kecilnya. Lelaki tampan itu mengecup kejantanan di hadapannya lalu meraupnya dalam lumatan basah. Semakin lama, lumatan itu semakin membuat Jaemin nikmat hingga dengan refleks Jaemin meremas rambut kelam milik Jeno yang sudah lepek.

Jeno tampak puas melihat penampilan Jaemin yang sudah berantakan seperti itu. Maka sembari memuaskan pasangannya, Jeno membelai lubang surgawi milik Jaemin dan bermain-main di pintu masuknya. Jaemin semakin mendesah tak karuan dibuatnya.

"Jeno... Jangan... Aku... Aku- AHH!"

Jaemin membusungkan dadanya sembari membelalak hingga matanya memutih. Cairan sperma miliknya memenuhi mulut Jeno dan ditelan baik oleh lelaki itu. Napas Jaemin terengah-engah dengan mata yang terpejam. Tenaganya seolah terkuras habis pasca orgasme.

PLAK!

"Ahh..."

Jaemin mengerang tatkala Jeno menepuk pipi pantatnya.

"Kita bahkan belum memasuki permainan intinya, sayang. Kau tidak boleh tidur dulu", ucap Jeno lembut di samping telinga Jaemin.

"Tapi, aku lelah..." Jaemin merengut sambil mencebikkan bibirnya, membuat Jeno gemas untuk mencuri kecupan dari bibir si manis.

PSYCHO ||NoMin|| ✔️Where stories live. Discover now