10

202 15 13
                                    

.pasutri kondang.

-akaayuki-

⬇️

“God, you've been so good to me.”

───────

Keiji remaja tidak akan pernah dapat membayangkan seperti apa kehidupannya berjalan sepuluh tahun ke depan.

Apakah ia memiliki pekerjaan di tempat bergengsi di ibukota; ataukah ia berakhir menekuni hobi hingga mengabdikan diri pada tim voli nasional; atau bahkan ia menikahi perempuan-perempuan cerdas yang memiliki berbagai medali.

Namun, siapa sangka, dengan pekerjaan yang memang menjadi passion-nya, sang pendamping hidup ternyata berasal dari teman sma; atau lebih tepatnya teman satu olimpiade sainsnya.

Bermula dari pertemuan tak berarti, hingga berkomitmen untuk mengucap janji setia sehidup semati.

Jika Keiji remaja berkunjung ke masa depan dan menemukan fakta di kehidupan hari tuanya; yakinlah, ia pasti mengatakan, “tidak mungkin.”

Namun, rahasia semesta, siapa yang tahu 'kan?

Dan seolah belum cukup dengan batasan hal-tidak-terduga pada hari tuanya, ia kembali dikejutkan dengan pemberian besar dari sang pemilik kehidupan.

“Akira ..., aku sedang tidak bermimpi 'kan?”

Adalah kalimat pertama yang ia ucapkan setelah beberapa menit larut dalam keheningan.

Sore itu, ia dikejutkan dengan Akira yang baru saja pulang dari restoran dengan raut muka tidak enak dipandang.

Dengan panik, ia bertanya apa yang terjadi padanya. Tidak mungkin kan nenek-nenek dalam penghuni setan menerornya?

Tapi, wanita itu tak menjawab. Hanya menenggelamkan diri dalam pelukan. Terlalu erat hingga membuat keduanya terjatuh dalam sofa.

Dan saat Keiji mengira bahwa ia belum ingin menceritakannya, Akira meminta untuk mengecek isi tas jinjingnya.

Penasaran, tentu ia menyanggupi permintaannya. Dan begitu menemukan sebuah testpack di dalamnya, gemetar dalam tangan tak dapat ia hindarkan.

“Akira ..., aku sedang tidak bermimpi 'kan?”

Akira menggeleng ringan. Ia mendongak. Dan Keiji mendapati wajah istrinya lebih merah dari biasanya.

“Perasaanku ... tidak terdefinisikan.” Ia mencari keberadaan tangan sang suami untuk digenggam sepenuh hati. “Lihat, tanganku masih terasa dingin.”

Akaashi Keiji terdiam. Masih sulit untuk sekadar bertanya-tanya. Ini terlalu membahagiakan untuknya. Hingga tanpa sadar pikiran berlarian tak tentu arah.

Keiji tak memiliki kata-kata untuk diucapkannya. Dibawanya tubuh sang istri dalam dekapan yang begitu erat. Serta mengendalikan degup jantungnya yang bertindak di luar kewajaran.

“Sepertinya, penghuni rumah ini bertambah satu lagi.”

Akaashi Keiji sampai pada titik dimana ia memikirkan penggalan kegemaran yang tertancap dalam benak. Bahwa Akaashi Akira merupakan definisi dari penyempurna kebahagiaan pada kehidupannya di hari tua.

[]

yoshhh, selesai!!!

terimakasih untuk mbakaiza yang memperbolehkan saya mengikuti project ini!

ah, iya, masih ingat apa yang saya katakan pada chapter pertama? semoga masih nyambung dengan ide awal saya ya T.T

dan semoga, karakter akaashi ga terlalu ooc.

buku ini memang masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran senantiasa terbuka!

btw, terimakasih banyak
sudah mengikuti sejauh ini!

salam sayang untuk kalian semua!

pasutri kondang.Where stories live. Discover now