Prolog

22 2 0
                                        

Dirimu memang istimewa

Itu sudah biasa dan aku tidak peduli... 

So what?
🌹🌹🌹

Ting tong ting tong

Suara ketukan jam terus terdengar, jarum menujukkan angka 12 tepat tengah malam yang sangat sunyi. Langkah gadis yang kebingungan itu terdengar keras, tetap berjalan makin lama makin cepat kemudian berlari. Berlari menemukan jalan keluar di tengah kesunyian bangunan tua tak berpenghuni. Dia berhenti sejenak, mengatur deru nafasnya yang terengah-engah. 

Liukan angin membuat suasana menjadi semakin mencekam menembus bulu kunduk gadis itu. Tetesan demi tetesan mulai jatuh dari atap memenuhi lantai keramik, dengan deras hingga membuat sendal yang dikenakan gadis itu tergenang. Gadis itu merasa kepayahan tapi ia tetap berusaha tenang.

Sosok wanita berwajah pucat dan berambut panjang, mengenakan gaun merah namun lusuh itu muncul tiba tiba di tengah kegelapan, melayang mendekati gadis itu, dan memeluknya dari belakang. Gadis itu tersentak kaget, menelan air liur di selivanya dalam-dalam, ia ingin berlari dari sosok yang memeluknya tersebut namun tidak bisa. Seakan sosok tersebut sudah mengunci tubuhnya agar tidak bisa bergerak. Sosok itu terus memeluknya makin lama makin erat membuat gadis itu susah bernafas.

"ikutlah dengan ku ILA..."

sosok tersebut menyeringai, rambut panjangnya bergerak sendiri dengan perlahan lahan membungkus tubuh gadis tersebut. Gadis itu terus saja meronta melepaskan diri,namun apa daya tubuhnya seakan tidak menanggapi. Rambut tersebut terus menjalar dan berakhir hingga menutup mata gadis tersebut.

" kamu salah salah salah, kau penyebab semua kesalahan ini!!!"

Gadis itu tersentak kaget, dan bangun dari tidurnya dengan peluh keringat yang membasahi dahinya. Ia menatap sekelilingnya kemudian mencoba menetralkan laju nafasnya agar bisa kembali tenang......

Shadow Of The ErrorWhere stories live. Discover now