9. Moral mana moral

Mulai dari awal
                                    

Yohan: kasian gua sama lu udah tau dia gak demen sama lu

Chuu: AAAAA FUCEK.
Chuu: GUE GAK BUTUH KASIAN DARI LO.




















Long short story, acara suprisenya berjalan dengan sangat sangat sangat lancar. Chaeyoung keliatan bahagia banget.

Iya dong harus bahagia, kan Chaeyoung akhirnya ditembak sama Hangyul.

Hahahahahahahah Yeri Hwiyoung menatapnya dengan tatapan miris.

Jam 01:30 malem ketujuh anak itu akhirnya pulang, itupun karena Yeri ditelfonin Bobby sama Hanbin. Padahal biasanya tuh pada balik subuh aja nggak ada yang peduli.

Yeri dan Hwiyoung pulang naik motor ninja kepunyaan Hwiyoung.

Kalau Doyeon kan rumahnya deketan sama Chaeyoung, jadinya jalan dikit udah sampe.

Chuu dan Hangyul balik bareng tapi sepanjang perjalanan Chuu capek banget dengerin omongan Hangyul yang lagi kesenengan karena diterima sama Chaeyoung.

Padahal rumah Mark sama Yohan lumayan jauh tapi Yohan ngajakin Mark balik bareng.

Yohan takut kalo balik sendirian, soalnya tuh siang hari aja ni komplek sepi banget, gimana kalau malem hari? Berasa kuburan.

Balik ke Yeri Hwiyoung, mereka diperjalanan cuma diem, diem, diem, abis itu kedengeran suara cewek nangis.

Iya, Yeri nangis.

Hwiyoung ngeliat Yeri lagi ngelap air matanya lewat kaca spion.

"Gausah nangis, ngapain coba segala nangis nangis?"

"Diem," Ketus Yeri sambil memukul bahu Hwiyoung.

Yeri kalau udah malem berubah menjadi garang macam Kak Ros.

"Yaudah iya gua diem."














Motor Hwiyoung berenti didepan pintu rumah Yeri. Karena Yeri lagi pake celana, jadinya turun motornya gampang. Nggak kayak pas sekolah, ribet banget soalnya Yeri make rok span.

Beres Yeri turun, Hwiyoung ngeliatin Yeri dengan tatapan sayu, "Tadi nangisin apa? Gausah nangis lagiii, abis gua balik langsung bebersih terus tidur ya."

Yeri nggak ngejawab omongan Hangyul, cuma dia nganggukin kepalanya.

"Iyaudah gua balik ya," Hwiyoung langsung stater motornya karena emang udah malem jadinya langsung balik aja.

Tapi tiba-tiba Yeri ngomong sesuatu yang bikin Hwiyoung kaget.

"Young, mau peluk."

Hwiyoung diem dulu beberapa detik, dia matiin motornya dan langsung turun dari motornya. Abis itu dia langsung meluk Yeri. Yeri juga ikut meluk tubuh Hwiyoung.

Karena tubuh Hwiyoung yang jauh lebih tinggi dari tubuh Yeri, jadinya mau nggak mau, dagu Hwiyoung bertengger di puncak kepala Yeri.

Ya... Hwiyoung sih seneng seneng aja kalau Yeri minta peluk duluan hehehe rejeki anak sholeh.

Cuma panik dikit kalo tiba-tiba Hanbin atau Bobby atau bahkan Mama Papa Yeri yang ngeliat, tapi sih untungnya gaada.

Yeri mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada Hwiyoung, meneteskan air mata disana.

Hwiyoung sadar kalau Yeri nangis, lagi, makanya Hwiyoung langsung eratin pelukannya sambil bisikin Yeri, "Iya gapapa, nangis ajaaa, disini ada gua kok."

Yeri mengangguk kecil lalu melepaskan pelukannya dan segera menghapus air matanya. Hwiyoung pun ikut menghapus air matanya yang ada di pipi Yeri.

"Kenapesi nangis mulu dah, lu mau dapet?" kata Hwiyoung dengan berusaha membuat Yeri tersenyum.

"Nggak bukan itu."

"Terus apa?" Tanya Hwiyoung lagi.

Yeri menggeleng lalu memeluk Hwiyoung lagi, namun kali ini hanya sesaat. Hwiyoung terkekeh karena Yeri seakan tak mau melepaskannya untuk pulang.

"Lu gamau gua pulang ya, Yer?" Tanya Hwiyoung dengan nada menjengkelkan.

Yeri bergidik kesal, "Gak gitu anjir, kenapa lo kepedean banget?"

Hwiyoung tertawa lalu memeluk Yeri, "Ya kan gua kepedeannya kalau sama lu doang."

Lalu Hwiyoung melepaskan pelukannya dan memindahkan kedua tangannya untuk menangkup wajah Yeri yang masih sedikit basah karena air mata tadi.

"Anak cantik, anak manis, jangan nangis lagi ya?" Kata Hwiyoung.

And after that, Hwiyoung kissed her lips softly, I repeat, Hwiyoung kissed her lips softly.

Otak Hwiyoung udah nggak berfungsi lagi makanya bisa ngelakuin hal yang selama ini dia gak mau lakuin kecuali saat dia udah punya pacar.

BEGITU JUGA DENGAN YERI, pikirannya kacau banget setelah pulang dari rumah Chaeyoung, ditambah Hwiyoung cium bibirnya... makin kacau.

And of course, he didn't notice that she was crying when they kissed.

Aduh pasangan yang satu ini memang kekurangan otak tapi kelebihan sifat cupu ya.

Gak lama, Hwiyoung menjauhkan wajahnya dari wajah Yeri dan dengan senyuman Hwiyoung berkata, "Masuk gih, gua balik ya."

Yeri mengangguk lalu kemudian Hwiyoung menaiki motornya dan menyalakan motornya kembali, lalu menuju arah gerbang rumah Yeri.

Sementara itu, Yeri hanya melambaikan tangannya kepada Hwiyoung hingga punggung Hwiyoung tak terlihat dan suara motornya tak terdengar lagi.

Yeri membalikkan badannya dan segera masuk kerumahnya. Namun, diruang tamu sudah ada Bobby dan Hanbin yang tengah menunggu Yeri pulang.

"Baru balik? Udah jam berapa?" Tanya Bobby dengan nada serius.

"Makin tengil ya lo," Omel Hanbin dengan suara tegas.

"Tadi kenapa suara motor yang udah nyala terus mati terus nyala lagi?!" Tanya Bobby lagi.

"Udah gitu lama pula matinya, jujur lo ngapain?!" Hanbin mendekatkan wajahnya untuk melihat mata Yeri, "Tuh mata lo kenapa sembab?!"

Yeri hanya terdiam, mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan kedua kakaknya.

"Tadi selama di rumah Chaeyoung, gue dapet bayangan tentang Hwiyoung. Gue liat kalau Hwiyoung mau-"

Omongan Yeri nggak dilanjutin karena tangis Yeri kembali pecah.

Secukupnya [yeri ft. hwiyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang