Delivery Food🔞

Start from the beginning
                                    



Ding... Dong... (Kudatang padamu bukalah pintu.g)

Bel apt Haechan berbunyi, pertanda kalau pizza pesanannya telah sampai. Ia pun bergegas menuju pintu lalu membukanya

Cklek... (Terereng tereng tereng syalalalal~)

Mata Haechan terbelalak melihat sang pengantar pizza. Dia ini pengantar pizza atau model, atau mungkin Idol yang menyamar, hell

"A–anu, apa kau_" Saat Haechan belum selesai bicara si pengantar pizza terlebih dulu mencela

"Apa aku boleh meminjam toilet mu? Arghhh aku sudah tak tahan" Mark mengerang sambil memegangi area selatannya

Haechan gelagapan lalu menyilahkan si pengantar pizza untuk masuk. Lalu menunjuk arah dimana toilet berada

Tubuh si pengantar pizza hilang dibalik pintu



Sudah sekitar 10 menit si pengantar pizza itu didalam toilet apt Haechan. Ngapain saja dia. Haechan menunggu dengan duduk di sofa, ia mulai jengah

Haechan kemudian memutuskan untuk berdiri menghampiri televisi hanya sekedar mengambil  remot. Ia berhasil meraih remot, namun dengan sialnya tangan ceroboh Haechan menjatuhkan remot itu

"Ck" Haechan menghela nafas kasar lalu sedikit membungkuk untuk mengambil remot kembali

Sialnya, posisi Haechan sekarang membuat pantat mulusnya terekspos sempurna. Tanpa sadar, kalau dibelakang nya sudah ada seekor singa yang siap kapanpun menerkamnya

Haechan, dengan balutan celana pendek serta kaos putih kebesaran. Menambah kesan berbeda dipandangan si pengantar pizza, Mark

Wajah Mark memerah, pantat Haechan sangat menggairahkan, apalagi jika Mark berhasil memasukinya, argh, pikiran kotor mulai menyerang Mark

Mark akhirnya memutuskan, ia akan memperkosa Haechan

Dengan perlahan Mark mendekati tubuh Haechan yang sudah berdiri. Lalu grep... Mark memeluk pinggang ramping itu dengan sarkas. Membuat Haechan terlonjak kaget dan berusaha melepaskan tautan itu

"Angh~" Satu desahan berhasil lolos dimulut kecil Haechan, saat Mark mencubit nipple yang masih berbalut kaos itu

Haechan semakin berontak saat mulut serta lidah Mark menggerayangi lehernya. Mengecup lalu menghisap, sehingga meninggalkan bercak kemerahan

"Eunghhh~ lepashhh ahh~" Mark dengan cepat membalikkan tubuh mungil itu lalu menghempaskan nya ke sofa

"Mark, namaku Mark. Sebut namaku dalam desahanmu, sayang" Ucap Mark dengan nada rendah penuh nafsu

Tangan besar Mark mulai melepas kaos yang dikenakan Haechan, Haechan sendiri hanya bisa pasrah, sudah mencoba memukul dada bidang beberapa kali namun sia-sia saja, tak akan terasa apapun pada Mark



Mereka berdua sudah full naked, dengan Haechan yang terbaring lemas di sofa. Badan mungil itu sudah penuh dengan tanda yang diberikan Mark. Haechan berantakan

Sebelum melakukan aksinya, Mark memperhatikan tubuh polos itu. Lalu berjongkok menatap lubang sempit Haechan yang memerah. Mark menjilat jari telunjuk serta jari tengahnya

Jleb...

"AKHH ah~ sakithhh lepashhh anghhh~ eunghhhh~ M–markhh~ ahh~" Mark menyeringai sambil mengeluar masukkan dua jarinya dilubang sempit itu

Sesekali menggeram rendah dan mengigit bibir bawahnya, merasakan sensasi dua jarinya yang dijepit kuat oleh lubang sempit Haechan. Apalagi kalau miliknya, pasti sangat nikmat

"Ahh~ ahh a–akuhh ahh, m–mau~ eunghh~ cumhhhh~" Haechan mencapai pelepasan pertamanya

Mark akhirnya mengeluarkan kedua jarinya dari lubang itu. Lubang Haechan sudah sangat becek. Dan sekarang, adalah waktunya untuk bagian inti. Ehekkk



Tubuh mungil itu tersentak sesuai tempo sodokan Mark

"Anghh~ ahhh~ pelanhhh Markkhh~ eunghhh~" Haechan meremat kuat bantal sofa, menyalurkan semua rasa sakit serta nikmat pada bantal tak bersalah itu

"Ah yeahh, kau sangat sempit beibhh~" Mark terus mengeluar masukkan miliknya dengan kasar

Tangan Mark bahkan tak tinggal diam, ia memilin serta mencubit dengan gemas nipple pink Haechan. Membuat badan mungil itu beberapa kali membusung merasakan nikmat

"Ahh~ Markhh~ le–lebihhh ahh~" Haechan sudah gila dengan permainan Mark. Hingga ia juga turut menggerakkan pinggulnya berlawanan arah

Mark yang melihatnya semakin menyeringai, dengan kasar ia menyodok terus menerus lubang sempit itu. Saliva Haechan terus menetes membasahi sofa, karena terus saja mendesahkan nama Mark sampai lupa untuk menutup mulut

"Ah~yeahh enghh~" Mark mendongak lalu menggigit bibir bawahnya

Sedangkan Haechan menggelinjang nikmat saat cairan hangat memenuhi perutnya. Mark mengecup singkat punggung Haechan, lalu melepaskan miliknya

"Hah hah hah" Haechan meraup oksigen di sekitar dengan rakus

Mark dengan cepat memakai kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Lalu menatap Haechan yang termenung dengan badan polos

"Maaf" Cicit Mark pelan. Lalu mengecup singkat bibir plum itu

Mark pun ngibrit keluar apt, meninggalkan Haechan yang masih termenung dengan wajah memerah. Haechan lalu menggelengkan kepalanya, dengan segera diraihnya ponsel yang tergeletak di meja

"Aku akan memesannya lagi"







End...

find it | markhyuckWhere stories live. Discover now